Budaya

Meriahnya Tradisi Nyongkolan di Lombok Barat, Polsek Sekotong Kawal Keamanan Arak-arakan Pengantin Adat Sasak

×

Meriahnya Tradisi Nyongkolan di Lombok Barat, Polsek Sekotong Kawal Keamanan Arak-arakan Pengantin Adat Sasak

Sebarkan artikel ini
Meriahnya Tradisi Nyongkolan di Lombok Barat
Lombok Barat, NTB – Tradisi Nyongkolan, arak-arakan meriah khas Suku Sasak di Lombok, kembali digelar di Dusun Telaga Lebur, Desa Sekotong Tengah, Kecamatan Sekotong. Polsek Sekotong, Polres Lombok Barat, Polda NTB, dengan sigap mengamankan jalannya tradisi ini pada Rabu, 26 Juni 2024, demi memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Simbol Kegembiraan dan Kebersamaan

Nyongkolan merupakan tradisi sakral dalam rangkaian upacara pernikahan adat Sasak. Prosesi ini melibatkan arak-arakan kedua mempelai dari rumah mempelai pria menuju rumah mempelai wanita, diiringi alunan musik tradisional Gendang Beleq yang meriah. Selain sebagai ungkapan syukur dan kegembiraan, juga menjadi simbol kebersamaan dan gotong royong masyarakat setempat.

Pengamanan Ketat dari Polsek Sekotong

Iptu I Ketut Suriarta, S.H., M.I.Kom., Kapolsek Sekotong, memimpin langsung pengamanan Nyongkolan yang dimulai pukul 17.00 WITA. “Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama tradisi Nyongkolan berlangsung,” tegas Iptu Suriarta.

Personel Polsek Sekotong tidak hanya mengamankan arak-arakan, tetapi juga mengatur lalu lintas di sepanjang Jalan Raya Dusun Telaga Lebur. “Kami mengimbau rombongan pengantin dan masyarakat untuk bersama-sama menjaga situasi keamanan dan ketertiban, serta mematuhi aturan lalu lintas agar acara berjalan lancar,” tambah Iptu Suriarta.

Apresiasi dari Masyarakat

AKP I Gede Gumiarsana, Kasi Humas Polres Lombok Barat, Polda NTB, mengungkapkan bahwa kegiatan pengamanan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat. “Masyarakat merasa aman dan nyaman dengan kehadiran polisi yang mengawal tradisi Nyongkolan. Mereka juga mengapresiasi upaya kami dalam menjaga kelancaran lalu lintas,” ujar AKP Gumiarsana.

Berakhir Aman dan Kondusif

Pukul 18.00 WITA, tradisi Nyongkolan berakhir dengan aman dan tertib. Tidak ada insiden atau gangguan keamanan yang dilaporkan selama acara berlangsung. “Kami bersyukur Nyongkolan berjalan lancar tanpa hambatan. Ini adalah bukti sinergi yang baik antara kepolisian dan masyarakat dalam menjaga tradisi budaya,” pungkas Iptu Suriarta.

Tradisi Nyongkolan: Warisan Budaya yang Harus Dijaga

Bukan sekadar tradisi, melainkan warisan budaya yang kaya akan nilai-nilai luhur. Melalui pengamanan yang optimal, Polsek Sekotong telah menunjukkan komitmennya dalam melestarikan tradisi ini. Semoga Nyongkolan terus menjadi simbol kebersamaan dan kegembiraan masyarakat Lombok, serta menjadi daya tarik wisata yang unik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *