Berita

Tradisi Adat Sasak yang Menggema di Dusun Tanak Potek

×

Tradisi Adat Sasak yang Menggema di Dusun Tanak Potek

Sebarkan artikel ini
Nyongkolan Meriah di Lombok Barat

Lombok Barat, Semarak tradisi adat Nyongkolan kembali menggema di Dusun Tanak Potek, Desa Giri Sasak, Kecamatan Kuripan, Kabupaten Lombok Barat, Minggu (30/6/2024) sore. Ratusan warga tumpah ruah dalam arak-arakan meriah mengiringi pengantin menuju rumah baru, dikawal ketat oleh aparat Polsek Kuripan.

Simbol Kebersamaan dan Kegembiraan Masyarakat Sasak

Nyongkolan merupakan tradisi turun-temurun yang sarat makna bagi masyarakat Sasak di Lombok. Lebih dari sekadar prosesi mengantar pengantin, menjadi simbol kebersamaan, kegembiraan, dan doa restu dari seluruh warga untuk pasangan yang baru menikah.

Dalam kegiatan kali ini, sekitar 250 warga Karang Kuripan Kediri berjalan kaki dari simpang Tiga Tanak Potek menuju Dusun Tanak Potek. Alunan merdu Gendang Beleq mengiringi langkah mereka, disambut riuh oleh alunan musik kecimol dari pihak keluarga pengantin perempuan.

Baca Juga  Meriah! Peresean Memukau di HUT Desa Cendi Manik ke-13, Tradisi Berbalut Semangat Juang

Polsek Kuripan Siap Siaga Amankan Jalannya Tradisi

Untuk memastikan kelancaran dan keamanan acara, Polsek Kuripan menerjunkan tim pengamanan yang dipimpin langsung oleh Kapolsek Iptu Fahrizal Eko Suryanto.

“Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama kegiatan ini berlangsung. Ini adalah tradisi yang harus kita lestarikan bersama,” ujar Iptu Fahrizal.

Selain personel Polsek Kuripan, pengamanan juga melibatkan Bhabinkamtibmas Desa Giri Sasak dan Unit IK Polsek Kuripan. Mereka berjaga di sepanjang rute arak-arakan, mengatur lalu lintas, dan mengantisipasi potensi gangguan keamanan.

Nyongkolan Berakhir Aman dan Kondusif

Berkat koordinasi yang baik antara aparat kepolisian dan masyarakat, Nyongkolan di Dusun Tanak Potek berakhir dengan aman dan kondusif pada pukul 18.05 WITA.

Baca Juga  Polsek Batulayar Jaga Ketentraman Sholat Jumat di Tengah Keramaian Montong Buwuh

“Kami mengapresiasi kerjasama semua pihak yang telah menjaga kelancaran acara ini. Semoga tradisi ini tetap lestari dan menjadi kebanggaan masyarakat Lombok,” ungkap AKP I Gede Gumiarsana, Kasi Humas Polres Lombok Barat.

Warisan Budaya yang Harus Dijaga

Nyongkolan bukan hanya sekadar acara seremonial, tapi juga cerminan kekayaan budaya masyarakat Sasak. Di tengah arus modernisasi, tradisi ini tetap hidup dan menjadi perekat sosial yang kuat.

Dengan dukungan dari semua pihak, diharapkan Nyongkolan akan terus menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Lombok. Kehadiran polisi dalam setiap acara Nyongkolan menunjukkan komitmen negara dalam menjaga warisan budaya bangsa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *