Polsek Sekotong Edukasi Siswa Tentang Bahaya Narkoba, Bullying, dan Lalu Lintas

  • Bagikan
Polsek Sekotong Edukasi Siswa Tentang Bahaya Narkoba, Bullying, dan Lalu Lintas

Lombok Barat, NTB Pada hari Sabtu, 30 November 2024, Polsek Sekotong melalui inovasi program “Polsek Sekotong Menyapa Sekolah” kembali mengadakan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan edukasi kepada para siswa dan siswi di wilayah Sekotong.

Kegiatan ini berlangsung di Pondok Pesantren Yayasan Birullwalidain, Dusun Bertong, Desa Cendi Manik, Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, dengan tema besar mengenai Pencegahan dan Tindakan Persuasif terhadap Bahaya NAPZA serta Bullying.

Pentingnya Edukasi Bahaya NAPZA dan Bullying untuk Generasi Muda

Kegiatan ini dimulai pada pukul 09.00 WITA dan dihadiri oleh sejumlah pejabat serta anggota Polsek Sekotong, antara lain Kanit Samapta IPDA Samsul Hadi, Ps. Kanit Propam AIPTU I Ketut Rodhyastawa, Anggota Unit Lantas AIPTU Agung Harianto, dan Anggota Unit IK AIPDA Gede Debi Suripna.

Selain itu, Kepala Sekolah Yayasan Birullwalidain, Muhanan M.Pd., turut serta dalam acara ini untuk menyambut dan mendukung penuh kegiatan edukasi tersebut.

Dalam sambutannya, Iptu I Ketut Suriarta, SH., M.I.Kom., selaku Kapolsek Sekotong, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Polsek Sekotong untuk mendekatkan diri kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

“Melalui program ini, kami ingin memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai bahaya NAPZA, bullying, dan juga mengingatkan siswa-siswi untuk berhati-hati dalam bergaul serta menjaga keselamatan dalam berlalu lintas,” ujar Kapolsek.

Penyuluhan NAPZA: Menanggulangi Bahaya Narkoba pada Generasi Muda

Kegiatan dimulai dengan penyampaian materi oleh Kanit Samapta, IPDA Samsul Hadi, yang mengedukasi siswa-siswi tentang bahaya NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lainnya).

Menurutnya, NAPZA sangat berbahaya karena dapat menyebabkan kecanduan yang merusak masa depan generasi muda.

“NAPZA terdiri dari tiga jenis utama, yaitu narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Jenis-jenis ini bisa ditemukan dalam berbagai bentuk, dari yang alami hingga yang sintetis. Penggunaan barang-barang tersebut tidak hanya merusak kesehatan fisik, tetapi juga mental,” jelas IPDA Samsul Hadi.

Ia pun memberikan contoh konkret dari jenis-jenis narkoba yang sering kali disalahgunakan, seperti opium, LSD, sabu-sabu, ekstasi, hingga zat adiktif seperti alkohol dan nikotin.

Materi ini diberikan dengan tujuan agar siswa-siswi dapat memahami dampak buruk dari penyalahgunaan NAPZA dan menghindari pergaulan yang dapat menjerumuskan mereka pada kecanduan.

Pentingnya Menangani Kasus Bullying di Sekolah

Selain edukasi mengenai NAPZA, topik lain yang turut disorot adalah bullying. Polsek Sekotong menyampaikan kepada para siswa pentingnya menghindari tindakan bullying baik sebagai pelaku maupun korban. “Bullying bukan hanya melukai fisik, tetapi juga dapat merusak mental dan psikologis seseorang.

Kami dari Polsek Sekotong ingin mengingatkan semua pihak, baik siswa maupun guru, untuk selalu waspada terhadap tindakan kekerasan di lingkungan sekolah,” ujar IPDA Samsul Hadi.

Kepala Sekolah Yayasan Birullwalidain, Muhanan M.Pd., menyampaikan terima kasih atas kegiatan yang diadakan Polsek Sekotong.

“Kami sangat mendukung program ini, dan berharap agar pesan yang disampaikan mengenai bahaya bullying dapat diterima oleh siswa-siswi kami dengan baik. Kami juga mengingatkan kepada para guru untuk selalu mengedepankan pendekatan kasih sayang dalam mendidik, serta menghindari tindakan kekerasan,” jelas Muhanan.

Pernikahan Dini: Sebuah Isu Sosial yang Harus Dihadapi

Salah satu materi penting yang turut disampaikan dalam kegiatan ini adalah terkait dengan bahaya pernikahan dini. Para siswa diingatkan untuk tidak terburu-buru menikah di usia muda, mengingat dampaknya yang bisa sangat merugikan, baik secara fisik maupun psikologis.

“Pernikahan dini tidak hanya mengancam kesehatan ibu dan bayi, tetapi juga berpotensi menyebabkan terjadinya stunting. Oleh karena itu, kami mengimbau agar para siswa menjaga diri dan mengejar cita-cita mereka,” tambah Iptu Ketut Suriarta.

Edukasi Tertib Berlalu Lintas untuk Siswa-Siswi yang Berkendara

Bagian terakhir dari rangkaian acara adalah penyampaian materi oleh AIPTU Agung Harianto, anggota Unit Lantas Polsek Sekotong, yang memberikan pemahaman kepada siswa-siswi mengenai tata tertib berlalu lintas.

Dalam materi tersebut, AIPTU Agung mengingatkan siswa yang sudah berusia cukup untuk membawa kendaraan bermotor ke sekolah agar senantiasa mematuhi peraturan lalu lintas.

“Siswa yang menggunakan sepeda motor harus memastikan bahwa kendaraan mereka dilengkapi dengan perlengkapan standar, seperti helm berstandar SNI, kaca spion, dan lampu sen. Jangan pernah menggunakan knalpot brong atau berkendara tanpa kelengkapan yang memadai, karena hal tersebut berisiko tinggi terhadap keselamatan di jalan,” jelas AIPTU Agung.

Respon Positif dari Siswa dan Guru

Para siswa-siswi yang hadir dalam kegiatan tersebut menyambut antusias materi yang disampaikan.

“Kami sangat berterima kasih kepada Polsek Sekotong yang telah memberikan kami banyak pengetahuan baru. Semoga ilmu yang kami dapatkan hari ini bisa bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, dan kami bisa terhindar dari berbagai bahaya yang disebutkan,” ujar salah seorang siswa.

Muhanan M.Pd., Kepala Sekolah Yayasan Birullwalidain, juga menyampaikan apresiasi terhadap program Polsek Sekotong.

“Kami sangat berterima kasih kepada Polsek Sekotong atas program yang sangat bermanfaat ini. Semoga kegiatan ini terus berlanjut agar bisa membantu membentuk generasi muda yang lebih baik, cerdas, dan berkarakter,” ujar Muhanan.

Polsek Sekotong Berkomitmen Terus Menyapa Sekolah-sekolah di Wilayahnya

Dengan berakhirnya kegiatan ini, Polsek Sekotong berharap agar program “Polsek Sekotong Menyapa Sekolah” dapat terus dilaksanakan di berbagai sekolah di wilayah Kecamatan Sekotong.

“Kami berkomitmen untuk terus mendekatkan diri kepada masyarakat, terutama pelajar, untuk memberikan edukasi yang bermanfaat dan menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat,” tutup Kapolsek Iptu I Ketut Suriarta.

Melalui program ini, Polsek Sekotong tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga membangun kesadaran di kalangan generasi muda akan pentingnya menjaga diri dari bahaya NAPZA, bullying, dan perilaku berisiko lainnya.

Semoga kegiatan ini dapat membawa dampak positif yang besar bagi para siswa-siswi di wilayah Sekotong, Lombok Barat.

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *