HIPKA NTB Gandeng Stakeholder, Target Lahirkan 100 Wirausaha Muda

Mataram NTB – Forum bisnis bertajuk “Astacita dan Keberlanjutan Pembangunan Ekonomi NTB” yang digelar di Aston Inn, Kota Mataram, Senin (17/2/2025), menjadi momentum penting bagi para alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang berjiwa wirausaha. Acara ini menjadi wadah untuk membangun kemitraan strategis dengan berbagai pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Nusa Tenggara Barat.

Ketua Caretaker BPW HIPKA NTB, Ahmad Roji, menyoroti pentingnya forum ini sebagai sarana bagi kader-kader HMI yang berwirausaha untuk memperluas jaringan dan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan di sektor ekonomi. Forum ini melibatkan berbagai institusi penting seperti perbankan, Bursa Efek Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Bank Indonesia, yang memiliki peran krusial dalam pengembangan usaha dan keuangan.

Ahmad Roji mengungkapkan keprihatinannya terhadap rendahnya minat wirausaha di kalangan kader HMI dan generasi muda secara umum. Ia menekankan bahwa selama ini banyak kader lebih memilih berkarier di birokrasi, politik, dan pemerintahan, sementara sektor wirausaha kurang mendapat perhatian. Oleh karena itu, forum ini diharapkan dapat membuka ruang bagi generasi muda untuk terjun ke dunia bisnis.

“Kami ingin mendorong kader-kader muda untuk tidak hanya berkecimpung dalam kebijakan publik, yudikatif, legislatif, maupun eksekutif, tetapi juga berperan dalam dunia wirausaha. Ruang ini masih kosong dan perlu diisi agar tercipta generasi muda yang memiliki jiwa entrepreneur,” ujar Ahmad Roji.

Lebih lanjut, Ahmad Roji menargetkan lahirnya setidaknya 100 wirausaha baru di NTB, khususnya di Kota Mataram, pada tahun pertama program ini berjalan. Dengan adanya peta sektor usaha seperti agrikultur, pariwisata, dan bisnis lainnya, diharapkan para wirausaha muda dapat lebih mudah menemukan mitra dan sumber pembiayaan yang sesuai.

Ia juga menyoroti minimnya pemanfaatan akses permodalan dari Bank NTB oleh generasi muda, padahal bank tersebut mengelola dana hingga Rp16 triliun. Berbagai skema pembiayaan seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) tersedia untuk mendukung pengembangan usaha.

“Kita harus bergerak bersama, tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk membangun ekosistem bisnis yang kuat di NTB. Dengan semakin banyaknya wirausaha muda, kita bisa menciptakan generasi yang mandiri secara ekonomi dan mampu bersaing di tingkat nasional maupun global,” tutupnya.

Forum ini diharapkan menjadi langkah awal yang signifikan dalam menciptakan ekosistem wirausaha yang lebih baik di NTB dan membuka peluang baru bagi generasi muda dalam dunia bisnis.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *