DaerahKesehatan

NTB Raih Prestasi Gemilang, Catat Penurunan Stunting Tertinggi se-Indonesia

×

NTB Raih Prestasi Gemilang, Catat Penurunan Stunting Tertinggi se-Indonesia

Sebarkan artikel ini
NTB Raih Prestasi Gemilang, Catat Penurunan Stunting Tertinggi se-Indonesia

Mataram, NTB  – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) berhasil menorehkan prestasi gemilang dalam upaya penurunan stunting. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, hasil rilis Kementerian Kesehatan RI, NTB mencatatkan penurunan stunting tertinggi di Indonesia, yaitu sebesar 8,1 persen.

Pencapaian luar biasa ini menempatkan NTB di posisi ke-16 dari 38 provinsi dengan progres penurunan stunting tercepat. Sebelumnya, pada tahun 2022, NTB berada di urutan ke-12 dengan prevalensi stunting 32,7 persen.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat rapat evaluasi pencapaian target prevalensi stunting/tengkes di Istana Wapres pada 19 Maret 2024, mengapresiasi capaian NTB yang luar biasa ini.

Penjabat Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, menyambut gembira hasil SKI 2023 ini. Menurutnya, ini menjadi penyemangat bagi Pemprov NTB untuk terus meningkatkan upaya penurunan stunting di masa depan.

Baca Juga  Semangat Pramuka di Mataram: 2.500 Orang Bergema dengan Jiwa Pancasila dalam HUT ke-63

“Hasil ini cukup menggembirakan dan menjadi penyemangat untuk penanganan stunting secara lebih masif,” ungkap Lalu Gita Ariadi.

Kepala Dinas Kesehatan NTB, Dr. dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS., menjelaskan bahwa penurunan stunting di NTB tidak lepas dari intervensi sensitif dan spesifik oleh Pemprov NTB.

Salah satu kunci utama adalah pencapaian 5 Pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di seluruh Kabupaten/Kota. NTB menjadi provinsi pertama di Indonesia yang berhasil mencapai prestasi ini.

Intervensi spesifik lainnya yang oleh Pemprov NTB lakukan, antara lain:

  • Pemantauan pertumbuhan anak (91,40%)
  • Pemberian asupan gizi bagi ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) (89,8%)
  • Pencapaian Imunisasi Dasar Lengkap (100%)
  • Posyandu Keluarga (7.744)
  • Posyandu Aktif (lebih dari 99%)
Baca Juga  Germas Jabrik: Inisiatif Babinsa Koramil Gangga Perangi Demam Berdarah Bersama Masyarakat

Gerakan Bakti Stunting

Upaya intervensi sensitif melalui Gerakan Bakti Stunting terintegrasi pada program “Jumat Salam” di seluruh Kabupaten/Kota. Gerakan ini fokus pada pemberian protein hewani berupa telur untuk keluarga yang memiliki anak balita stunting, wasting, dan ibu hamil KEK, serta ibu hamil Anemia.

Kerjasama dan Inovasi

Pemerintah Provinsi NTB juga menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk OPD, mitra potensial, dan masyarakat dalam upaya penurunan stunting. Inovasi-inovasi dari Pemprov NTB, antara lain:

  • Integrasi dan kolaborasi di Kabupaten/Kota
  • Pemanfaatan data by name by address pada e-PPGBM
  • Dukungan dana desa untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT) balita dan ibu hamil
  • Insentif Kader Posyandu

Target Nasional

Pemerintah Indonesia menargetkan angka prevalensi stunting nasional turun menjadi 14 persen pada tahun 2024. Pencapaian NTB yang luar biasa ini menjadi contoh dan inspirasi bagi provinsi lain di Indonesia untuk terus berbenah dan meningkatkan upaya penurunan stunting.

Baca Juga  Kegiatan Sosial Babinsa Labuan Tereng Bersama Masyarakat Menyambut Ramadan

Tentang Stunting

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Stunting dapat menyebabkan anak mengalami hambatan perkembangan fisik dan kognitif, yang dapat berdampak pada masa depan mereka.

Prestasi NTB dalam menurunkan stunting merupakan bukti nyata komitmen dan kerja keras pemerintah daerah, stakeholder, dan masyarakat. Pencapaian ini menjadi contoh bagi provinsi lain di Indonesia untuk terus berinovasi dan meningkatkan upaya penurunan stunting demi mewujudkan generasi penerus bangsa yang sehat dan cerdas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *