lombokprime.com – Biaya apa saja yang dapat menjadi pengurang penghasilan? Pertanyaan ini mungkin sering terlintas di benak kita, terutama saat melihat slip gaji atau laporan keuangan bulanan. Daripada penasaran terus, yuk kita bedah satu per satu “biaya ajaib” ini yang ternyata bisa bikin penghasilanmu terasa lebih lega!
Penghasilan bulanan memang angka yang menarik, tapi tahukah kamu kalau ada beberapa pos pengeluaran yang bisa mengurangi angka tersebut sebelum benar-benar masuk ke rekeningmu? Anggap saja ini seperti “potongan harga” otomatis yang bisa membuatmu membayar lebih sedikit kewajiban tertentu atau bahkan mendapatkan kembali sebagian uangmu di kemudian hari. Penasaran kan? Mari kita selami lebih dalam!
Mengenal Lebih Dekat “Keluarga” Pengurang Penghasilan
Sebelum kita bahas satu per satu, penting untuk dipahami bahwa istilah “pengurang penghasilan” ini bisa memiliki konteks yang berbeda-beda tergantung situasinya. Misalnya, dalam konteks pajak penghasilan (PPh), ada biaya-biaya tertentu yang bisa mengurangi penghasilan kena pajakmu, sehingga pajak yang kamu bayar jadi lebih kecil. Sementara dalam konteks pengelolaan keuangan pribadi, “pengurang penghasilan” bisa diartikan sebagai pengeluaran rutin yang secara otomatis mengurangi jumlah uang yang bisa kamu gunakan untuk keperluan lain.
Nah, biar lebih jelas, kita fokuskan pembahasan kali ini pada biaya-biaya yang umumnya diakui sebagai pengurang penghasilan dalam konteks yang lebih luas, termasuk dampaknya pada pajak dan keuangan pribadimu.
Sang Raja Pengurang: Pajak Penghasilan (PPh)
Ini dia yang paling umum dan pasti kamu kenal: Pajak Penghasilan atau PPh. Sebagian dari penghasilanmu secara otomatis akan dipotong untuk membayar pajak ini kepada negara. Besaran PPh yang dipotong biasanya tergantung pada tingkat penghasilanmu dan status pernikahanmu (apakah kamu sudah menikah, punya tanggungan, dll.).
Meskipun terasa seperti “uang hilang”, perlu diingat bahwa pajak ini digunakan untuk membiayai berbagai fasilitas dan layanan publik yang kita nikmati bersama, mulai dari jalan raya, pendidikan, hingga kesehatan. Jadi, anggap saja ini kontribusi kita untuk kemajuan bangsa.
Jaminan Masa Depan dan Kesehatan: Kontribusi Wajib yang Menguntungkan
Selain pajak, biasanya ada juga potongan untuk kontribusi wajib seperti:
- BPJS Kesehatan: Ini adalah program jaminan kesehatan nasional yang membantu kita mendapatkan akses ke layanan kesehatan yang terjangkau. Sebagian iuran BPJS Kesehatan biasanya ditanggung oleh perusahaan (jika kamu bekerja), dan sebagian lagi dipotong dari penghasilanmu. Meskipun terasa seperti biaya, memiliki BPJS Kesehatan memberikan ketenangan pikiran karena kita terlindungi dari risiko biaya kesehatan yang besar di kemudian hari.
- BPJS Ketenagakerjaan: Program ini memberikan perlindungan sosial ekonomi bagi para pekerja, termasuk jaminan kecelakaan kerja, jaminan hari tua, jaminan pensiun, dan jaminan kematian. Sama seperti BPJS Kesehatan, sebagian iurannya biasanya ditanggung perusahaan dan sebagian lagi dipotong dari gaji. Ini adalah investasi penting untuk masa depan dan perlindungan diri dari risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam pekerjaan.
Kedua program ini memang bersifat wajib, tapi manfaat jangka panjangnya sangat besar. Anggap saja ini seperti menabung untuk kesehatan dan masa pensiunmu.
Investasi untuk Hari Tua: Dana Pensiun
Banyak perusahaan juga menawarkan program dana pensiun bagi karyawannya. Jika kamu ikut program ini, sebagian kecil dari penghasilanmu akan dipotong secara rutin dan diinvestasikan untuk mempersiapkan masa pensiunmu kelak. Beberapa perusahaan bahkan memberikan kontribusi tambahan, yang tentu saja sangat menguntungkan!
Mengikuti program dana pensiun adalah langkah cerdas untuk memastikan kamu tetap memiliki penghasilan yang layak setelah tidak lagi bekerja. Ini seperti membangun “kerajaan finansial” kecilmu di masa depan.






