lombokprime.com – Pernahkah kamu merasa sedikit terganggu atau bahkan tersinggung dengan perilaku orang lain yang menurutmu “kurang pas”, padahal bagi mereka itu hal biasa saja? Mungkin kamu sering melihat hal-hal kecil seperti memotong antrean, bicara terlalu keras di tempat umum, atau tidak mengucapkan terima kasih. Nah, jika perasaan “kurang pas” itu sering muncul, bisa jadi itu adalah tanda kamu tumbuh di keluarga beradab yang menanamkan nilai-nilai sopan santun sejak dini. Sikap-sikap yang bagi sebagian orang sepele, justru kamu anggap tidak sopan karena kamu terbiasa dengan standar etika yang tinggi.
Kita semua pasti punya pengalaman berbeda dalam proses tumbuh kembang. Ada yang dibesarkan dengan penekanan kuat pada tata krama, ada juga yang mungkin lebih luwes dalam hal ini. Namun, satu hal yang pasti, keluarga adalah sekolah pertama dan utama dalam membentuk karakter dan perilaku kita. Kebiasaan-kebiasaan kecil yang diajarkan dan dicontohkan di rumah, tanpa kita sadari, membentuk pandangan kita tentang apa itu sopan dan apa itu tidak.
Sopan santun bukan cuma soal duduk manis, bicara halus, atau memakai baju rapi. Lebih dari itu, sopan santun adalah tentang bagaimana kita menghargai orang lain, memahami batasan, dan menciptakan lingkungan yang nyaman bagi semua. Ini adalah fondasi dari interaksi sosial yang sehat. Sayangnya, di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, terkadang nilai-nilai ini mulai tergerus. Banyak hal yang dulu dianggap penting, kini dianggap remeh. Tapi, bukan berarti itu benar, kan? Justru di sinilah letak keunikanmu jika kamu masih memegang teguh prinsip-prinsip ini. Yuk, kita telusuri 9 sikap “sepele” yang ternyata sering kamu anggap tidak sopan, dan mengapa ini adalah indikasi bahwa kamu berasal dari keluarga yang beradab.
1. Tidak Menjawab Panggilan atau Pesan Tepat Waktu (atau Sama Sekali)
Bayangkan ini: kamu mengirim pesan penting atau menelepon seseorang, berharap ada balasan segera, tetapi tidak ada tanggapan sama sekali. Atau, baru dibalas setelah berjam-jam, bahkan berhari-hari, tanpa penjelasan. Bagi sebagian orang, ini mungkin bukan masalah besar. Mereka mungkin sibuk, atau memang lupa. Namun, jika kamu merasa ini adalah bentuk ketidaksopanan, kamu tidak sendirian.
Mengapa ini Penting?
Tidak menjawab panggilan atau pesan tepat waktu bisa diartikan sebagai bentuk ketidakpedulian atau kurangnya respek terhadap waktu orang lain. Di keluarga beradab, kita diajarkan untuk menghargai usaha dan waktu orang lain. Ada etika dalam berkomunikasi, dan salah satunya adalah memberikan respons. Jika tidak bisa membalas segera, minimal berikan informasi bahwa kamu akan membalas nanti. Ini menunjukkan bahwa kamu menghargai orang yang menghubungimu, bahkan jika kamu sedang sibuk. Memberi tahu orang lain bahwa kamu akan menunda balasan juga membantu mereka mengatur ekspektasi. Ini bukan hanya tentang komunikasi, tapi tentang empati.
2. Memotong Pembicaraan Orang Lain
Pernahkah kamu sedang asyik bercerita, lalu tiba-tiba ada yang menyela dengan topik yang berbeda atau bahkan langsung mengambil alih pembicaraan? Rasanya pasti sedikit kesal, bukan? Sikap ini mungkin terlihat “sepele” bagi sebagian orang yang terlalu bersemangat ingin menyampaikan idenya. Namun, bagi kamu yang dibesarkan di lingkungan yang menjunjung tinggi adab, ini adalah bentuk ketidaksopanan yang nyata.
Menghargai Hak Berbicara
Di keluarga beradab, kita diajarkan untuk mendengarkan dengan seksama dan memberi kesempatan orang lain untuk menyelesaikan kalimatnya. Memotong pembicaraan menunjukkan bahwa kamu tidak menghargai hak berbicara orang lain, atau bahkan menganggap idemu lebih penting dari apa yang sedang disampaikan. Ini juga bisa menciptakan suasana yang tidak nyaman dalam percakapan. Justru, dengan menunggu giliran, kamu menunjukkan kesabaran dan penghargaan. Kamu akan melihat bahwa orang lain pun akan lebih cenderung mendengarkanmu jika kamu melakukan hal yang sama untuk mereka.






