Ini Sisi Gelap Hidup Gen Z yang Jarang Terungkap

Ini Sisi Gelap Hidup Gen Z yang Jarang Terungkap

data-start="92" data-end="510">lombokprime.com – Generasi Z sering digambarkan sebagai generasi yang penuh peluang, melek teknologi, dan memiliki kebebasan lebih besar dibanding generasi sebelumnya. Namun, di balik semua itu, ada sisi lain yang jarang dibahas—sebuah realitas yang lebih rumit dari yang terlihat di media sosial. Jika kamu termasuk Gen Z atau punya teman yang lahir antara 1997 hingga 2012, mungkin kamu bisa memahami beberapa fakta mengejutkan ini.

1. Tekanan Sosial Media yang Tak Terhindarkan

Banyak orang menganggap Gen Z sebagai generasi yang paling nyaman dengan media sosial. Tapi, tahukah kamu kalau di balik feed Instagram yang estetik atau cuitan di Twitter yang lucu, ada tekanan yang luar biasa besar?

Kehidupan digital yang konstan membuat banyak anak muda merasa harus selalu tampil sempurna. Menurut survei dari Pew Research Center, 59% remaja Gen Z merasa cemas jika tidak mendapatkan cukup “likes” atau komentar positif di media sosial. FOMO (Fear of Missing Out) dan perbandingan sosial menjadi momok yang nyata, membuat banyak dari mereka mengalami burnout emosional tanpa disadari.

2. Keuangan yang Lebih Sulit Dibanding Generasi Sebelumnya

Mungkin terdengar aneh, tetapi kenyataannya, banyak Gen Z yang menghadapi tantangan keuangan lebih berat dibanding generasi sebelumnya. Berbeda dengan orang tua mereka yang bisa membeli rumah dengan harga yang masih masuk akal, Gen Z dihadapkan pada harga properti yang meroket, biaya pendidikan yang mahal, dan ketidakpastian ekonomi.

Menurut laporan dari Business Insider, hanya 30% dari Gen Z yang merasa optimis bisa memiliki rumah sendiri di masa depan. Selain itu, banyak dari mereka yang harus bekerja lebih dari satu pekerjaan atau terjebak dalam sistem gig economy, di mana pekerjaan lepas menjadi satu-satunya cara untuk bertahan hidup.

3. Lonjakan Masalah Kesehatan Mental yang Tak Bisa Diabaikan

Generasi ini mungkin adalah yang paling vokal dalam membicarakan kesehatan mental, tetapi ironisnya, mereka juga yang paling rentan mengalaminya. Laporan dari American Psychological Association menyebutkan bahwa tingkat kecemasan dan depresi di kalangan Gen Z lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya.

Alasannya? Selain tekanan media sosial dan ketidakpastian finansial, mereka juga tumbuh di era penuh krisis—mulai dari pandemi global, perubahan iklim, hingga ketidakstabilan politik. Semua ini menciptakan kondisi di mana stres menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari.

4. Hubungan dan Kehidupan Percintaan yang Semakin Rumit

Meskipun hidup di era digital yang memungkinkan koneksi instan melalui aplikasi kencan dan media sosial, Gen Z justru lebih sulit dalam membangun hubungan yang stabil. Banyak dari mereka merasa takut terhadap komitmen atau memiliki trust issue akibat pengalaman masa lalu dan ekspektasi yang terlalu tinggi.

Sebuah studi dari Institute for Family Studies menemukan bahwa Gen Z lebih jarang berkencan dibanding generasi sebelumnya di usia yang sama. Beberapa alasan utama termasuk ketakutan terhadap penolakan, perasaan tidak cukup baik, dan sulitnya menemukan pasangan yang benar-benar bisa memahami mereka.

5. Perasaan ‘Hampa’ di Tengah Ketersediaan Segalanya

Aneh tapi nyata—Gen Z tumbuh di era di mana hampir semua hal bisa didapatkan dengan cepat dan instan. Musik, film, makanan, bahkan teman bisa diakses hanya dalam hitungan detik. Namun, semakin banyak pilihan yang tersedia, semakin sulit bagi mereka untuk merasa puas.

Fenomena ini dikenal sebagai “paradox of choice”—terlalu banyak pilihan justru membuat seseorang semakin bingung dan kurang bahagia. Banyak Gen Z yang merasa hidup mereka kehilangan makna, meskipun di permukaan mereka terlihat memiliki segalanya. Inilah yang membuat sebagian dari mereka mencari pelarian melalui traveling, self-improvement, atau bahkan gaya hidup minimalis.

Realitas yang Tak Seindah Feed Instagram

Di balik gaya hidup modern yang tampak serba mudah, Gen Z menghadapi tantangan yang unik dan berat. Media sosial, keuangan, kesehatan mental, hubungan, hingga pencarian makna hidup adalah beberapa hal yang sering kali menjadi beban tersendiri bagi mereka.

Jadi, jika kamu merasa hidup sebagai Gen Z itu lebih sulit dari yang dikira, kamu tidak sendirian. Kesadaran akan tantangan ini bisa menjadi langkah awal untuk memahami diri sendiri dan mencari solusi yang lebih baik. Karena pada akhirnya, setiap generasi memiliki perjuangannya sendiri—dan Gen Z tidak terkecuali.

Similar Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *