Buang Waktu! 10 Tanda Pasanganmu Nggak Akan Pernah Serius

Buang Waktu! 10 Tanda Pasanganmu Nggak Akan Pernah Serius
Buang Waktu! 10 Tanda Pasanganmu Nggak Akan Pernah Serius (www.freepik.com)

lombokprime.com – Sulit berkomitmen memang menjadi masalah umum dalam hubungan zaman sekarang, dan mengenali ciri pasangan yang belum siap untuk hubungan serius itu penting banget, lho. Kenapa? Biar kamu nggak buang-buang waktu dan perasaan, dan yang paling penting, biar kamu nggak sakit hati berkepanjangan. Nggak ada yang mau kan terjebak dalam hubungan yang nggak jelas juntrungannya?

Memang sih, cinta itu buta, tapi bukan berarti kita harus tutup mata sama tanda-tanda red flag. Kadang, kita terlalu fokus sama rasa sayang sampai nggak sadar kalau pasangan kita sebenarnya belum siap untuk melangkah lebih jauh. Nah, biar kamu lebih aware, yuk kita bahas 10 ciri pasangan yang mungkin belum siap untuk hubungan yang serius. Siapa tahu, salah satunya ada di pasanganmu?

1. Anti Banget Kalau Ditanya Soal Masa Depan

Ciri pertama dan paling kentara adalah doi langsung defensif atau menghindar kalau kamu mulai bahas masa depan hubungan kalian. Misalnya, pas kamu lagi asyik ngobrolin impian punya rumah atau rencana liburan bareng tahun depan, eh dia malah langsung ganti topik atau kelihatan nggak nyaman. Atau, setiap kali kamu tanya, “Kamu lihat hubungan kita ini bakal gimana ke depannya?”, jawabannya selalu muter-muter nggak jelas, kayak komedi putar.

Penting untuk diingat, menghindari pembicaraan masa depan bukan berarti pasanganmu nggak sayang. Tapi, bisa jadi itu sinyal kuat kalau dia belum siap untuk komitmen jangka panjang. Orang yang serius, biasanya justru antusias ngebahas masa depan bareng kamu, karena dia pengen kamu jadi bagian dari future plan dia. Kalau pasanganmu selalu menghindar, ya kamu patut curiga.

2. Mood-nya Gampang Berubah, Kayak Cuaca

Pernah ngerasa bingung sama pasangan yang hari ini mesra banget, besoknya tiba-tiba dingin kayak es batu? Atau, janjinya seringkali cuma jadi angin lalu? Nah, tidak konsisten dalam tindakan dan perkataan ini juga bisa jadi ciri pasangan yang belum siap serius. Hubungan yang sehat itu butuh konsistensi, lho. Bukan cuma soal perhatian dan kasih sayang, tapi juga soal janji dan komitmen yang ditepati.

Kalau pasanganmu sering banget berubah-ubah mood-nya, atau janjinya nggak bisa dipegang, coba deh kamu perhatikan lebih dalam. Mungkin dia memang lagi ada masalah pribadi, tapi kalau inkonsistensi ini jadi pola yang berulang, bisa jadi dia memang belum siap untuk memberikan komitmen yang stabil dalam hubungan.

3. Teman-Temannya Lebih Penting Daripada Kamu? Hmm…

Coba deh ingat-ingat, pernah nggak pasanganmu mengenalkan kamu ke teman-teman dekatnya? Atau ke keluarganya? Kalau jawabannya “belum pernah” atau “jarang banget”, kamu perlu bertanya-tanya. Enggan mengenalkan ke orang terdekat bisa jadi tanda kalau dia masih ragu sama hubungan kalian. Orang yang serius, biasanya bangga pengen nunjukkin pasangannya ke orang-orang terdekat, karena dia pengen kamu jadi bagian dari hidupnya, bukan cuma pacar sementara.

Bukan berarti harus langsung dikenalin ke seluruh keluarga besar dan teman-teman dari SD sih. Tapi, kalau dalam waktu yang cukup lama dia nggak ada inisiatif sama sekali untuk mengenalkan kamu ke lingkaran sosialnya, ya ini patut jadi perhatian. Mungkin dia masih menjaga jarak, atau belum yakin kamu adalah orang yang tepat untuk diajak serius.

4. Yang Penting Body Goals, Hati Nggak Dipoles

Dalam hubungan, ketertarikan fisik itu penting, tapi bukan segalanya. Kalau pasanganmu hanya fokus pada hal fisik, misalnya selalu muji penampilan kamu, ngajakin hangout cuma buat selfie di tempat instagramable, tapi jarang ngobrolin hal-hal yang lebih dalam, ini bisa jadi tanda dia belum siap untuk hubungan yang lebih dari sekadar fun.

Fokus pada hal fisik bukan berarti dia nggak tertarik sama kamu, tapi bisa jadi dia lebih tertarik sama image pacaran daripada membangun koneksi emosional yang kuat. Hubungan yang serius itu butuh lebih dari sekadar penampilan menarik. Butuh obrolan yang berkualitas, dukungan emosional, dan rasa saling pengertian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *