Menurunnya Gairah Seksual
Topik ini mungkin sensitif, tapi penurunan gairah seksual yang signifikan dan berkepanjangan seringkali menjadi cerminan dari masalah yang lebih dalam dalam hubungan. Bukan hanya soal frekuensi, tapi juga kualitas dan antusiasme. Jika pasanganmu terlihat tidak tertarik, enggan memulai, atau bahkan menolak keintiman fisik, ini bisa jadi pertanda ia sedang berjuang dengan perasaan kehilangannya terhadapmu. Keintiman fisik seringkali merupakan barometer kesehatan emosional dalam sebuah hubungan. Jika ada masalah emosional, biasanya akan terlihat dampaknya pada aspek ini.
Prioritas yang Bergeser: Waktu dan Perhatian Tidak Lagi Untukmu
Ketika seseorang mulai merasa kehilangan koneksi, prioritas mereka akan bergeser. Kamu mungkin tidak lagi menjadi pusat perhatian atau aktivitas utama mereka.
Lebih Sering Menghabiskan Waktu Sendiri atau dengan Orang Lain
Dulu, waktu luang kalian mungkin dihabiskan bersama. Sekarang, dia mungkin lebih sering menghabiskan waktu sendirian, misalnya sibuk dengan hobinya, atau justru lebih sering keluar dengan teman-temannya tanpa mengajakmu. Perhatikan frekuensi dan alasan mengapa ia memilih untuk tidak bersamamu. Jika ini terjadi terus-menerus dan kamu merasa “ditinggalkan”, ini bisa jadi sinyal. Bukan berarti dia tidak boleh punya kehidupan sosial, tapi jika prioritasnya bergeser secara drastis dari menghabiskan waktu bersamamu, itu perlu kamu pertanyakan.
Tidak Lagi Melibatkanmu dalam Keputusan Penting
Dalam hubungan yang sehat, pasangan akan saling melibatkan dalam keputusan penting, baik itu yang besar seperti rencana masa depan, investasi, atau pekerjaan, maupun yang kecil seperti rencana liburan akhir pekan. Jika dia mulai membuat keputusan-keputusan penting sendiri tanpa berkonsultasi atau bahkan memberitahumu, ini adalah tanda yang cukup serius. Ini menunjukkan bahwa dia mungkin tidak lagi melihatmu sebagai bagian integral dari kehidupannya, atau dia merasa tidak perlu lagi mendapatkan persetujuan atau masukan darimu. Ini adalah bentuk penarikan diri secara emosional dan praktis dari kemitraan yang seharusnya kalian miliki.
Perubahan Emosional dan Perilaku Lainnya
Selain tanda-tanda di atas, ada beberapa perubahan emosional dan perilaku lain yang bisa kamu perhatikan.
Mood yang Tidak Stabil atau Sering Murung
Pasanganmu mungkin terlihat lebih sering murung, mudah tersinggung, atau bahkan tiba-tiba marah tanpa alasan yang jelas. Perubahan mood yang drastis ini bisa jadi refleksi dari konflik internal yang ia alami. Mereka mungkin merasa terjebak, tidak bahagia, atau frustrasi, dan perasaan ini termanifestasi dalam perilaku yang mudah berubah-ubah. Sulit bagi seseorang untuk bersikap ceria atau positif ketika mereka sedang bergulat dengan perasaan kehilangan atau ketidakpuasan.
Tidak Antusias Terhadap Rencana Masa Depan Bersama
Membicarakan masa depan adalah hal yang lazim bagi pasangan yang berkomitmen. Rencana liburan, membeli rumah, memiliki anak, atau bahkan sekadar merencanakan acara tahunan. Jika pasanganmu tidak lagi antusias atau bahkan menghindari pembicaraan tentang masa depan bersama, ini bisa jadi pertanda ia tidak lagi melihat dirinya bersamamu di masa depan. Ada kemungkinan ia sedang mempertimbangkan untuk tidak melanjutkan hubungan, atau ia merasa tidak yakin apakah kamu adalah “orangnya” untuk jangka panjang.
Terlalu Fokus pada Kekuranganmu
Kritikan yang membangun itu penting. Tapi jika dia terlalu sering mengeluhkan kekuranganmu, bahkan untuk hal-hal sepele, atau seolah-olah mencari-cari kesalahan, ini bisa jadi cara dia untuk memvalidasi perasaannya sendiri bahwa ada yang salah dengan hubungan ini. Dia mungkin subconsciously mencoba meyakinkan dirinya sendiri bahwa kamu tidak lagi cocok untuknya, dengan terus-menerus menyoroti kelemahanmu. Ini adalah mekanisme pertahanan diri, di mana dia mencari alasan untuk membenarkan perasaannya sendiri.






