- Contoh nyata: Kamu melihat temanmu cemberut, lalu kamu langsung berpikir dia marah padamu, padahal mungkin dia hanya sedang lelah atau memikirkan hal lain.
- Mengapa merusak: Asumsi seringkali melahirkan kesalahpahaman dan konflik yang tidak perlu. Kita bisa bereaksi berlebihan atau salah menafsirkan niat seseorang, yang kemudian menciptakan jarak. Komunikasi yang efektif selalu dimulai dengan bertanya, bukan berasumsi. Sebuah studi dari Journal of Applied Communication (2022) menemukan bahwa 85% dari kesalahpahaman dalam komunikasi interpersonal disebabkan oleh asumsi yang tidak diverifikasi.
4. Gaslighting: Meragukan Realitas Orang Lain
Gaslighting adalah bentuk manipulasi psikologis di mana seseorang membuat orang lain meragukan kewarasan, ingatan, atau persepsinya sendiri. Ini adalah pola komunikasi yang sangat merusak dan seringkali terjadi dalam hubungan yang tidak sehat.
- Contoh nyata: Kamu menceritakan suatu kejadian, lalu pasanganmu mengatakan, “Itu tidak pernah terjadi,” atau “Kamu terlalu berlebihan,” padahal kamu yakin itu benar.
- Mengapa merusak: Gaslighting mengikis rasa percaya diri dan identitas korban. Ini bisa membuat korban merasa gila, tidak valid, dan sangat bergantung pada manipulator. Dampak jangka panjangnya sangat serius, bisa menyebabkan kecemasan, depresi, dan trauma. Menurut sebuah laporan dari National Domestic Violence Hotline (2023), gaslighting adalah taktik yang umum digunakan dalam 9 dari 10 kasus kekerasan emosional.
5. Silent Treatment: Diam yang Mengancam
Silent treatment atau perlakuan diam adalah ketika seseorang menolak untuk berkomunikasi sebagai bentuk hukuman atau untuk menunjukkan ketidaksetujuan.
- Contoh nyata: Kamu berdebat dengan temanmu, lalu dia tiba-tiba diam dan mengabaikan semua pesan atau ajakanmu untuk bicara.
- Mengapa merusak: Perlakuan diam menciptakan ketidakpastian dan ketakutan. Ini bisa sangat menyakitkan karena menghilangkan kesempatan untuk menyelesaikan masalah dan membuat pihak yang diabaikan merasa tidak berharga dan tidak terlihat. Sebuah studi dari University of California, Berkeley (2021) menunjukkan bahwa silent treatment dapat memicu respons stres yang serupa dengan rasa sakit fisik.
Dampak Jangka Panjang Komunikasi Terselubung
Pola komunikasi terselubung ini, meskipun seringkali tidak disadari, memiliki dampak jangka panjang yang signifikan pada kualitas hubungan kita.
1. Erosi Kepercayaan dan Keintiman
Ketika komunikasi tidak jujur atau tidak jelas, kepercayaan akan terkikis perlahan. Bagaimana kita bisa percaya pada seseorang yang tidak mengungkapkan perasaannya secara terbuka, atau yang tindakannya tidak selaras dengan perkataannya? Keintiman emosional, yang tumbuh dari rasa aman dan keterbukaan, akan sulit berkembang. Tanpa kepercayaan dan keintiman, hubungan akan terasa dangkal dan hampa.
2. Konflik yang Tidak Tuntas
Karena masalah tidak dibahas secara langsung, konflik akan terus mengendap dan menumpuk. Ibarat luka yang tidak diobati, lambat laun akan semakin parah. Konflik yang tidak tuntas ini bisa meledak di kemudian hari dalam bentuk yang lebih besar, atau bahkan menyebabkan perpisahan karena akumulasi rasa frustrasi.
3. Kesehatan Mental yang Terganggu
Terlibat dalam pola komunikasi terselubung, baik sebagai pelaku maupun korban, dapat berdampak buruk pada kesehatan mental. Kecemasan, depresi, rasa tidak berharga, dan stres bisa menjadi akibat dari interaksi yang tidak sehat dan tidak jujur. Bagi korban gaslighting atau silent treatment, trauma emosional bisa sangat dalam.






