3. “Mendingan Kamu Kayak Dia/Mereka, Deh!”
Perbandingan adalah pencuri kebahagiaan. Dan dalam hubungan romantis, perbandingan adalah racun mematikan. Ketika kamu membandingkan pasanganmu dengan orang lain, entah itu mantan, teman, atau bahkan karakter fiksi di film, kamu secara implisit mengatakan bahwa pasanganmu tidak cukup baik, tidak cukup menarik, atau tidak cukup memenuhi standar. Kalimat ini akan menohok harga diri pasangan dan memicu rasa tidak aman yang mendalam.
Setiap individu itu unik, dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Fokuslah pada apa yang kamu hargai dari pasanganmu, dan bantu mereka tumbuh tanpa harus menjadi orang lain. Membandingkan hanya akan menciptakan jurang kecemburuan, rasa tidak puas, dan perasaan bahwa mereka tidak akan pernah cukup baik di matamu. Ini adalah salah satu cara tercepat untuk membuat pasangan merasa tidak diterima dan tidak dicintai apa adanya.
4. “Terserah Kamu Aja, Deh!” (Dengan Nada Acuh Tak Acuh)
Kalimat “terserah kamu aja” seringkali diucapkan dalam konteks keputusan sehari-hari, seperti memilih tempat makan atau aktivitas. Sekilas memang tidak ada yang salah. Namun, jika diucapkan dengan nada acuh tak acuh, ekspresi wajah yang datar, atau setelah perdebatan, kalimat ini bisa berarti lebih dari sekadar persetujuan. Ini bisa berarti “Aku lelah berdebat,” “Aku tidak peduli lagi,” atau “Aku tidak menghargai pendapatmu.”
Ketika pasanganmu merasa bahwa pendapat atau kontribusinya tidak dihargai, mereka akan merasa tidak relevan dalam hubungan. Mereka mungkin akan berhenti menyuarakan keinginan atau idenya, karena merasa percuma. Komunikasi yang sehat melibatkan partisipasi aktif dari kedua belah pihak. Mengucapkan “terserah” dengan nada yang salah bisa membunuh inisiatif dan membuat pasangan merasa tidak berharga dalam proses pengambilan keputusan bersama.
5. “Ah, Itu Kan Cuma Masalah Kecil/Sepele!”
Sama seperti “kamu terlalu sensitif,” kalimat ini meremehkan masalah atau kekhawatiran pasangan. Apa yang mungkin terasa kecil bagimu, bisa jadi sangat besar dan signifikan bagi mereka. Setiap orang memiliki kapasitas dan prioritas yang berbeda. Menganggap remeh masalah pasangan berarti kamu tidak menghargai perasaan atau perspektif mereka.
Ketika kamu melakukan ini, pasangan mungkin merasa bahwa kamu tidak memahami mereka, tidak berempati, atau bahkan tidak peduli. Mereka mungkin akan merasa sendirian dalam menghadapi masalahnya, dan lama kelamaan akan berhenti mencari dukungan darimu. Ingat, dukungan emosional sangat penting dalam hubungan. Bahkan jika kamu tidak bisa menyelesaikan masalahnya, cukup dengan mendengarkan dan memvalidasi perasaan mereka sudah sangat membantu.
6. “Kalau Aku Tahu Bakal Gini, Dulu Nggak Mungkin…”
Kalimat penyesalan yang mengarah pada “seandainya aku tidak bersamamu” atau “seandainya aku tahu akan seperti ini” adalah salah satu kalimat paling merusak yang bisa kamu ucapkan. Ini bukan hanya menyiratkan penyesalan atas hubungan itu sendiri, tetapi juga secara langsung menyalahkan pasangan atas situasi negatif yang sedang terjadi. Meskipun mungkin kamu sedang emosi atau frustrasi, mengeluarkan kalimat ini adalah langkah yang sangat berbahaya.
Kalimat ini bisa membuat pasangan merasa bahwa keberadaan mereka adalah beban, bahwa kamu menyesal pernah menjalin hubungan dengan mereka. Ini menciptakan keraguan besar tentang masa depan hubungan dan bisa menghancurkan fondasi kepercayaan yang sudah dibangun. Alih-alih menunjuk jari, lebih baik fokus pada solusi dan bagaimana kalian bisa mengatasi masalah bersama sebagai tim.






