lombokprime.com – Perceraian bukan sekadar kegagalan dalam hubungan, tetapi juga bisa menjadi pukulan emosional yang berat bagi semua pihak. Namun, jika kita melihat pasangan yang mampu bertahan seumur hidup, ada satu kesimpulan yang bisa diambil: mempertahankan pernikahan itu butuh ilmu. Tidak cukup hanya dengan cinta atau komitmen sesaat, tetapi juga perlu strategi, pemahaman, dan kemauan untuk terus belajar.
Dari kisah nyata pasangan yang langgeng, ada 10 pelajaran penting yang bisa membantu kita memahami bagaimana menjaga pernikahan tetap utuh dan harmonis.
1. Menikah Itu Bukan Tujuan, Tapi Perjalanan
Banyak orang berpikir bahwa pernikahan adalah titik akhir dari sebuah hubungan, padahal justru sebaliknya. Pernikahan adalah awal dari perjalanan panjang yang penuh dengan tantangan dan perubahan. Pasangan yang bertahan lama memahami bahwa pernikahan memerlukan adaptasi terus-menerus, karena baik diri sendiri maupun pasangan akan terus berkembang.
Mereka yang mampu bertahan tidak sekadar ‘menjalani’, tetapi juga terus belajar bagaimana mencintai satu sama lain dengan cara yang tepat di setiap fase kehidupan.
2. Komunikasi Bukan Hanya Bicara, Tapi Juga Mendengarkan
Kesalahpahaman sering kali berawal dari komunikasi yang buruk. Pasangan yang langgeng memiliki keterampilan mendengarkan yang baik, bukan sekadar menunggu giliran untuk berbicara. Mereka tahu kapan harus mengutarakan perasaan dengan jujur tanpa menyakiti, serta kapan harus diam untuk memahami sudut pandang pasangan.
Komunikasi bukan hanya soal kata-kata, tetapi juga ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan bahkan energi yang dirasakan di antara pasangan.
3. Bertengkar Itu Wajar, Tapi Harus Sehat
Banyak yang mengira bahwa pernikahan yang bahagia berarti bebas dari pertengkaran. Faktanya, pasangan yang langgeng justru sering bertengkar—tapi dengan cara yang sehat. Mereka tidak menyimpan dendam, tidak mengungkit kesalahan masa lalu, dan selalu mencari solusi, bukan sekadar menang dalam debat.
Perbedaan pendapat adalah hal yang lumrah, tetapi cara menyelesaikannya adalah kunci. Sebuah penelitian dari The Gottman Institute menyebutkan bahwa pasangan yang mampu menyelesaikan konflik dengan baik memiliki peluang bertahan lebih lama dibandingkan yang menghindari konflik atau bertengkar tanpa solusi.
4. Saling Menghargai Kelebihan dan Kekurangan
Tidak ada manusia yang sempurna, begitu juga pasangan hidup. Salah satu pelajaran berharga dari pasangan yang bertahan lama adalah kemampuan mereka untuk menerima ketidaksempurnaan satu sama lain.
Alih-alih mencoba mengubah pasangan sesuai dengan keinginan pribadi, mereka fokus pada cara bekerja sama dan melengkapi satu sama lain. Rasa syukur atas kelebihan pasangan sering kali menjadi kunci mengapa mereka tetap bertahan.
5. Menciptakan Rutinitas Kebersamaan yang Berarti
Seiring berjalannya waktu, banyak pasangan mulai kehilangan momen kebersamaan karena rutinitas pekerjaan, anak, atau kesibukan lainnya. Namun, pasangan yang berhasil bertahan selalu menyisihkan waktu untuk satu sama lain.
Entah itu makan malam bersama tanpa gangguan gadget, berjalan santai di taman, atau sekadar berbincang sebelum tidur—rutinitas kecil ini menjadi perekat hubungan. Kebiasaan sederhana ini membangun koneksi emosional yang kuat di antara mereka.
6. Saling Mendukung dalam Berkembang
Pernikahan bukan berarti harus selalu bersama dalam segala hal, tetapi mendukung satu sama lain dalam berkembang. Pasangan yang bertahan lama memahami bahwa setiap individu memiliki impian dan perjalanan hidupnya sendiri.
Mereka mendukung pasangannya untuk mengejar karier, hobi, atau pendidikan yang diinginkan tanpa merasa terancam. Justru, mereka tumbuh bersama dengan tetap memberikan ruang bagi masing-masing untuk berkembang.






