3. Mengambil Kredit Atas Pekerjaan Orang Lain
Tidak ada yang lebih menjengkelkan bagi seorang profesional selain melihat karyanya diakui oleh orang lain. Mengambil kredit atas ide, usaha, atau hasil kerja rekan kerja adalah perilaku yang sangat merusak kredibilitas dan hubungan baik di tempat kerja.
Mungkin ada situasi di mana Anda secara tidak sengaja terlibat dalam presentasi atau laporan yang sebagian besar dikerjakan oleh orang lain, dan Anda tidak secara eksplisit menyebutkan kontribusi mereka. Namun, jika ini menjadi kebiasaan, Anda akan dianggap tidak etis dan tidak menghargai kerja keras orang lain.
Mengapa ini mengurangi kredibilitas?
- Menunjukkan Ketidakjujuran: Mengambil kredit atas pekerjaan orang lain adalah bentuk ketidakjujuran dan manipulasi.
- Merusak Moral Tim: Rekan kerja yang merasa karyanya dicuri akan merasa tidak dihargai dan termotivasi untuk bekerja sama dengan Anda.
- Menciptakan Permusuhan: Perilaku ini dapat memicu konflik dan permusuhan di antara anggota tim.
Solusinya:
Selalu berikan pengakuan yang pantas kepada rekan kerja yang telah berkontribusi pada suatu proyek atau tugas. Jika Anda mempresentasikan hasil kerja tim, pastikan untuk menyebutkan peran dan kontribusi masing-masing anggota. Bersikaplah jujur dan transparan mengenai kontribusi Anda dan orang lain.
4. Kurang Mendengarkan dan Bersikap Dominan dalam Percakapan
Komunikasi yang efektif adalah fondasi dari kerja tim yang sukses. Salah satu aspek penting dari komunikasi adalah kemampuan untuk mendengarkan secara aktif. Jika Anda cenderung mendominasi percakapan, sering memotong pembicaraan orang lain, atau terlihat tidak tertarik dengan apa yang dikatakan rekan kerja Anda, ini dapat mengurangi kredibilitas Anda.
Mungkin Anda memiliki banyak ide dan ingin segera menyampaikannya, atau Anda merasa pendapat Anda lebih penting. Namun, perilaku ini menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap orang lain dan gagasan mereka.
Mengapa ini mengurangi kredibilitas?
- Menunjukkan Kurangnya Empati: Tidak mendengarkan dengan baik menunjukkan bahwa Anda tidak peduli dengan apa yang dipikirkan atau dirasakan orang lain.
- Menghambat Kolaborasi: Ketika orang merasa tidak didengarkan, mereka akan enggan untuk berbagi ide atau berpartisipasi dalam diskusi.
- Menciptakan Kesan Arogan: Sikap dominan dalam percakapan dapat membuat Anda terlihat arogan dan tidak mau menerima sudut pandang lain.
Solusinya:
Berlatihlah untuk menjadi pendengar yang aktif. Berikan perhatian penuh saat orang lain berbicara, ajukan pertanyaan klarifikasi, dan tunjukkan bahwa Anda menghargai pendapat mereka. Berikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara dan hindari memotong pembicaraan.
5. Bersikap Tidak Konsisten dan Sulit Diprediksi
Kredibilitas juga dibangun atas dasar konsistensi. Jika perilaku dan respons Anda terhadap situasi berbeda-beda tanpa alasan yang jelas, rekan kerja Anda akan merasa bingung dan sulit untuk mempercayai Anda.
Mungkin hari ini Anda sangat ramah dan membantu, tetapi besoknya Anda menjadi dingin dan tidak responsif. Atau mungkin Anda setuju dengan suatu ide di satu waktu, tetapi kemudian berubah pikiran tanpa memberikan penjelasan yang memadai. Ketidakkonsistenan ini dapat membuat Anda terlihat tidak dapat diandalkan dan tidak profesional.
Mengapa ini mengurangi kredibilitas?
- Menciptakan Ketidakpastian: Orang akan merasa tidak yakin tentang bagaimana Anda akan bereaksi dalam situasi tertentu, sehingga mereka akan berhati-hati dalam berinteraksi dengan Anda.
- Menunjukkan Kurangnya Integritas: Ketidakkonsistenan dapat diartikan sebagai kurangnya prinsip atau integritas.
- Menghambat Kerja Sama: Sulit untuk bekerja sama dengan seseorang yang perilakunya tidak dapat diprediksi.
Solusinya:
Berusahalah untuk bersikap konsisten dalam perkataan dan tindakan Anda. Jika ada perubahan dalam pandangan atau keputusan Anda, komunikasikan hal ini dengan jelas dan berikan alasan yang logis. Jaga emosi Anda tetap stabil dan hindari perubahan suasana hati yang drastis di tempat kerja.






