Beban Kerja Tiba-Tiba Berlebihan dan Tidak Realistis
Tiba-tiba, tumpukan pekerjaan yang mustahil diselesaikan dalam satu hari kerja normal mendarat di pangkuanmu. Deadlinenya tidak masuk akal, dan ekspektasinya terlalu tinggi. Ini bisa jadi cara untuk membuatmu kewalahan dan pada akhirnya, gagal. Ketika kamu gagal, mereka punya “bukti” untuk menyalahkanmu. Tujuan di balik ini adalah untuk menciptakan skenario di mana kamu tidak bisa berhasil, sehingga mereka punya alasan untuk menunjukmu sebagai “biang keladi”.
Feedback Negatif yang Tiba-Tiba dan Tidak Berdasar
Sebelumnya, kamu mungkin selalu mendapat feedback positif atau konstruktif. Tapi kini, semua feedback yang kamu terima tiba-tiba menjadi negatif, bahkan untuk hal-hal kecil yang sebelumnya tidak pernah dipermasalahkan. Kritik ini seringkali tidak spesifik, tidak berdasar, dan terkesan personal. Ini adalah upaya untuk merusak kepercayaan dirimu dan membenarkan narasi bahwa kamu adalah “masalah”. Kamu akan merasa seperti tidak ada yang bisa kamu lakukan dengan benar.
Rekan Kerja Mulai Menjauhi atau Menghindarimu
Lingkungan sosial di tempat kerja bisa berubah drastis. Rekan kerja yang dulunya akrab kini menjaga jarak, menghindari kontak mata, atau bahkan terang-terangan tidak mau bekerja sama denganmu. Ini bisa jadi karena mereka telah diindoktrinasi dengan narasi bahwa kamu adalah sumber masalah, atau karena mereka takut akan “terkena imbasnya” jika terlalu dekat denganmu. Isolasi ini bisa sangat menyakitkan dan membuatmu merasa sendirian dalam menghadapi masalah.
Peraturan Baru yang Hanya Berlaku untukmu
Pernahkah kamu merasa ada peraturan baru yang tiba-tiba muncul, dan anehnya, peraturan itu hanya berdampak atau diterapkan secara ketat padamu? Misalnya, kamu diminta untuk mengisi laporan yang sangat detail, sementara rekan kerjamu tidak perlu melakukannya. Atau, kamu mendapat teguran atas hal kecil yang sering dilakukan orang lain tanpa konsekuensi. Ini adalah cara halus untuk menjebakmu dan menciptakan lebih banyak “bukti” kesalahan.
Hilangnya Kesempatan Promosi atau Perkembangan Karier
Kamu mungkin sudah lama mengincar posisi tertentu atau berharap mendapatkan kesempatan untuk memimpin proyek besar. Namun, tiba-tiba kesempatan itu tertutup rapat untukmu, atau diberikan kepada orang lain yang pengalamannya jauh di bawahmu. Ini adalah cara untuk membatasi jalur kariermu dan mengirimkan pesan bahwa kamu tidak lagi dihargai atau dipercaya, bahkan jika tidak ada alasan yang jelas.
Intuisi Kamu Berteriak Ada yang Tidak Beres
Terkadang, tanda-tanda ini tidak selalu berupa tindakan nyata, tetapi lebih pada perasaan atau intuisi. Kamu merasa ada sesuatu yang tidak beres, ada ketegangan di udara, atau kamu merasa seperti “ditargetkan” meskipun tidak ada bukti konkret. Jangan abaikan intuisi ini. Seringkali, tubuh kita merasakan ancaman sebelum pikiran kita dapat memprosesnya. Perasaan tidak nyaman ini bisa menjadi peringatan awal bahwa kamu sedang berada dalam situasi yang tidak sehat.
Mengapa Seseorang Dijadikan Kambing Hitam?
Ada beberapa alasan mengapa seseorang bisa menjadi target:
Mengalihkan Perhatian dari Masalah Utama
Ini adalah alasan paling umum. Ketika ada masalah besar di perusahaan, seperti kegagalan proyek, penurunan keuntungan, atau skandal, mencari kambing hitam adalah cara cepat untuk mengalihkan perhatian dari akar masalah yang sebenarnya dan menenangkan para pemangku kepentingan. Menyalahkan satu orang jauh lebih mudah daripada mengakui kelemahan sistemik.
Menutupi Kesalahan Manajemen atau Pihak Lain
Manajemen atau rekan kerja yang tidak mau bertanggung jawab atas kesalahan mereka sendiri mungkin akan mencari seseorang untuk dijadikan tumbal. Dengan menyalahkanmu, mereka bisa terhindar dari konsekuensi atau menjaga reputasi mereka tetap bersih. Ini adalah tindakan pengecut yang seringkali dilakukan oleh individu atau kelompok yang kurang matang secara emosional.






