Tips Tambahan Agar Pertanyaanmu Makin Berbobot
Tidak cukup hanya tahu apa yang harus ditanyakan, tapi juga bagaimana cara menyampaikannya. Ini beberapa tips untuk membuat pertanyaanmu semakin “menggigit”:
Dengarkan dengan Seksama Sepanjang Wawancara
Ini penting agar pertanyaanmu tidak terkesan “sudah dijawab”. Jika pewawancara sudah menjelaskan tentang budaya kerja, jangan tanyakan lagi. Sebaliknya, kamu bisa merujuk pada informasi yang sudah diberikan: “Tadi Bapak/Ibu menyebutkan tentang X. Bisakah Anda menjelaskan lebih lanjut tentang bagaimana hal itu memengaruhi Y di tim ini?” Ini menunjukkan bahwa kamu benar-benar mendengarkan dan memproses informasi.
Ajukan Pertanyaan yang Spesifik dan Relevan
Hindari pertanyaan yang terlalu umum atau yang bisa kamu temukan jawabannya dengan mudah di website perusahaan. Fokuslah pada hal-hal yang benar-benar kamu ingin ketahui tentang peran, tim, atau budaya yang hanya bisa dijawab oleh pewawancara. Pertanyaan yang spesifik menunjukkan bahwa kamu telah melakukan riset dan memikirkan peran tersebut secara mendalam.
Hubungkan Pertanyaan dengan Minat dan Skillmu (Jika Memungkinkan)
Misalnya, jika kamu bertanya tentang tantangan, kamu bisa menambahkan, “Saya punya pengalaman di [sebutkan skill/pengalaman relevan] yang saya rasa bisa membantu mengatasi tantangan tersebut.” Ini secara halus mengingatkan pewawancara tentang kualifikasimu dan bagaimana kamu bisa menjadi solusi.
Perhatikan Bahasa Tubuh dan Intonasi
Saat mengajukan pertanyaan, pastikan kamu terlihat antusias dan tulus. Jaga kontak mata, senyum, dan tunjukkan bahwa kamu benar-benar ingin tahu jawabannya. Bahasa tubuh yang positif bisa meningkatkan dampak dari pertanyaanmu.
Jangan Takut Mengajukan Pertanyaan “Sulit” (Tapi Tetap Sopan)
Tentu saja, jangan bertanya tentang gaji atau cuti di akhir wawancara pertama, kecuali pewawancara yang membahasnya duluan. Namun, jika ada hal krusial yang perlu kamu ketahui untuk membuat keputusan, jangan ragu untuk bertanya dengan sopan. Misalnya, jika kamu punya tawaran lain, kamu bisa bertanya tentang garis waktu keputusan mereka tanpa terkesan memaksa.
Pertanyaan Ini Bukan Sekadar Pertanyaan, Ini adalah Strategi!
Mungkin terlihat sepele, tapi satu pertanyaan yang kamu ajukan di akhir wawancara bisa mengubah seluruh dinamika. Ini adalah kesempatanmu untuk meninggalkan kesan terakhir yang kuat, menunjukkan bahwa kamu adalah kandidat yang proaktif, cerdas, dan benar-benar peduli. Jangan pernah meremehkan kekuatan sebuah pertanyaan yang tepat di waktu yang tepat.
Ingat, setiap wawancara adalah kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan menunjukkan versi terbaik dari dirimu. Dengan mempersiapkan pertanyaan yang cerdas, kamu tidak hanya meningkatkan peluangmu untuk mendapatkan pekerjaan, tetapi juga membangun kepercayaan diri dan kemampuan komunikasimu. Jadi, mulai sekarang, jadikan mengajukan pertanyaan ini sebagai bagian tak terpisahkan dari setiap sesi wawancara kerjamu.






