Datang Terlambat: Kesalahan yang Sulit Dimaafkan
Waktu adalah uang, dan menghargai waktu orang lain adalah etika dasar. Terlambat datang wawancara adalah salah satu kesalahan yang harus dihindari saat wawancara kerja yang paling fatal. Ini menunjukkan kamu tidak profesional, tidak bertanggung jawab, dan tidak bisa diandalkan.
Rencanakan perjalananmu, perkirakan waktu tempuh, dan usahakan datang 10-15 menit lebih awal. Jika ada kendala yang tidak terduga, segera hubungi pihak perusahaan untuk memberitahukan keterlambatanmu dan minta maaf. Kejujuran dan komunikasi yang baik, meskipun dalam kondisi sulit, akan lebih dihargai daripada tidak ada kabar sama sekali.
Bahasa Tubuh yang Negatif: Lebih dari Sekadar Kata-kata
Tahukah kamu, bahasa tubuhmu berbicara lebih keras daripada kata-kata yang keluar dari mulutmu? Membungkuk, menyilangkan tangan, menghindari kontak mata, atau terlalu banyak bergerak gelisah bisa memberikan kesan kamu tidak percaya diri, tidak tertarik, atau bahkan tidak jujur.
Jaga postur tubuh tetap tegap, lakukan kontak mata secukupnya untuk menunjukkan perhatian dan kejujuran. Berikan senyuman tulus, dan anggukkan kepala sesekali untuk menunjukkan bahwa kamu mendengarkan dan memahami. Hindari bermain dengan tangan atau rambut, karena itu bisa mengganggu fokus pewawancara. Bahasa tubuh yang positif akan membuatmu terlihat lebih approachable, percaya diri, dan profesional.
Berbicara Buruk tentang Mantan Perusahaan atau Atasan: Peringatan Merah!
Ini adalah salah satu kesalahan yang harus dihindari saat wawancara kerja yang seringkali dilakukan tanpa disadari. Ketika ditanya tentang alasan keluar dari pekerjaan sebelumnya, atau pengalaman yang kurang menyenangkan, hindari mengeluh, menjelek-jelekkan mantan atasan, atau menyalahkan perusahaan sebelumnya.
Pakar etika bisnis sangat menekankan hal ini: bersikap profesional dan fokus pada hal-hal positif. Jika kamu punya pengalaman buruk, ubah narasi menjadi pelajaran berharga yang kamu dapatkan. Contohnya, daripada mengatakan “Atasan saya sangat tidak adil,” kamu bisa berkata “Saya mencari lingkungan kerja yang menawarkan kesempatan lebih besar untuk pertumbuhan profesional dan pengembangan skill.” Ini menunjukkan kedewasaan dan fokus pada solusi, bukan pada masalah.
Terlalu Fokus pada Gaji dan Tunjangan di Awal: Jangan Terlihat Materialistis
Tentu saja, gaji dan tunjangan itu penting. Tapi membahasnya terlalu dini dalam wawancara bisa membuatmu terlihat materialistis dan hanya peduli pada uang, bukan pada kontribusi yang bisa kamu berikan.
Biarkan pewawancara yang memulai pembahasan tentang kompensasi. Jika ditanya, berikan rentang gaji yang wajar berdasarkan riset pasar dan pengalamanmu. Tekankan bahwa kamu lebih tertarik pada kesempatan untuk tumbuh dan memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Ini menunjukkan bahwa kamu memiliki prioritas yang benar dan tertarik pada lebih dari sekadar angka di rekening.
Kesalahan dalam Menyampaikan Diri: Apa yang Kamu Katakan, dan Bagaimana Mengatakannya
Bagaimana kamu menyampaikan jawabanmu juga sama pentingnya dengan apa yang kamu katakan.
Jawaban yang Terlalu Panjang atau Berbelit-belit: Buatlah Intinya Jelas!
Pewawancara punya waktu terbatas. Jawaban yang terlalu panjang, bertele-tele, dan tidak fokus akan membuat mereka bosan dan kehilangan intinya. Ini adalah kesalahan yang harus dihindari saat wawancara kerja yang bisa mengurangi efektivitas komunikasimu.
Usahakan menjawab pertanyaan secara ringkas, jelas, dan lugas. Gunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result) untuk menceritakan pengalamanmu secara terstruktur. Ini akan membantu kamu menyampaikan poin penting tanpa membuang waktu. Latih dirimu untuk menyampaikan ide-ide kompleks dengan cara yang mudah dicerna.






