Karier  

Interview Kerja Gagal Bukan Karena Bodoh, Tapi Karena 1 Hal Ini!

Interview Kerja Gagal Bukan Karena Bodoh, Tapi Karena 1 Hal Ini!
Interview Kerja Gagal Bukan Karena Bodoh, Tapi Karena 1 Hal Ini! (www.freepik.com)

Tidak Mengajukan Pertanyaan: Terkesan Tidak Antusias

Wawancara adalah dialog dua arah. Jika kamu tidak mengajukan pertanyaan di akhir sesi, itu bisa memberikan kesan bahwa kamu tidak tertarik, tidak punya inisiatif, atau tidak memikirkan masa depanmu di perusahaan tersebut.

Siapkan beberapa pertanyaan cerdas yang menunjukkan kamu telah melakukan riset dan benar-benar tertarik. Pertanyaan tentang budaya kerja, peluang pengembangan, atau tantangan yang mungkin dihadapi dalam posisi tersebut akan menunjukkan minat yang tulus. Hindari pertanyaan yang jawabannya sudah jelas di website perusahaan.

Jawaban yang Tidak Jujur atau Dilebih-lebihkan: Kejujuran adalah Kunci

Mungkin kamu tergoda untuk membesar-besarkan pengalaman atau skill-mu agar terlihat lebih impresif. Namun, ingat, kejujuran adalah hal utama! Kebohongan sekecil apapun bisa terungkap dan merusak kredibilitasmu secara permanen.

Jujurlah tentang kemampuan dan pengalamanmu. Jika ada sesuatu yang belum kamu kuasai, katakan terus terang dan tunjukkan antusiasmemu untuk belajar. Perusahaan mencari kandidat yang jujur dan mau berkembang, bukan yang sempurna. Pakar etika bisnis menekankan bahwa integritas adalah nilai fundamental yang tidak bisa ditawar.

Setelah Wawancara: Kesalahan yang Masih Bisa Terjadi

Bahkan setelah wawancara selesai, ada beberapa hal yang masih bisa kamu lakukan untuk memastikan kesan positifmu tetap terjaga.

Lupa Mengirimkan Ucapan Terima Kasih: Kesempatan Emas yang Terlewat

Mengirimkan email ucapan terima kasih setelah wawancara adalah etika yang sangat dihargai dan seringkali terlewatkan oleh banyak kandidat. Ini adalah kesempatanmu untuk menegaskan kembali minatmu pada posisi tersebut, merangkum poin-poin penting dari wawancara, dan mengucapkan terima kasih atas waktu yang telah diluangkan.

Kirimkan email ini dalam waktu 24 jam setelah wawancara. Buatlah personal dan spesifik, hindari template generik. Sebutkan sesuatu yang spesifik yang kamu diskusikan selama wawancara untuk menunjukkan bahwa kamu benar-benar memperhatikan. Ini adalah sentuhan kecil yang bisa membuat perbedaan besar dan meninggalkan kesan profesional yang tak terlupakan.

Terlalu Agresif dalam Menanyakan Hasil: Sabar Itu Penting

Setelah wawancara, wajar jika kamu merasa cemas dan ingin segera mengetahui hasilnya. Namun, terlalu sering menelepon atau mengirim email untuk menanyakan update bisa membuatmu terlihat tidak sabar atau bahkan mengganggu.

Berikan jeda waktu yang wajar (misalnya, satu minggu) sebelum menanyakan follow-up. Jika kamu belum mendapatkan kabar setelah waktu yang dijanjikan, baru kamu bisa mengirimkan email yang sopan untuk menanyakan status aplikasimu. Kesabaran dan sikap profesional akan lebih dihargai.

Bangun Cerita Suksesmu Sendiri!

Mencegah lebih baik daripada mengobati, bukan? Dengan memahami kesalahan yang harus dihindari saat wawancara kerja ini, kamu sudah selangkah lebih maju untuk menguasai seni wawancara. Ingat, wawancara adalah kesempatanmu untuk bersinar. Persiapkan dirimu dengan matang, datanglah dengan sikap positif, tunjukkan antusiasme, dan jadilah dirimu sendiri yang terbaik.

Setiap wawancara adalah pengalaman belajar. Bahkan jika kamu tidak mendapatkan pekerjaan yang kamu lamar, kamu akan mendapatkan wawasan berharga tentang apa yang perlu kamu tingkatkan di masa depan. Jadi, jangan pernah menyerah! Teruslah belajar, teruslah berkembang, dan ciptakan kisah suksesmu sendiri. Siapkah kamu menaklukkan wawancara impianmu? Bagikan pengalaman atau pertanyaanmu di kolom komentar, siapa tahu kita bisa belajar bersama!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *