3. Minimnya Negosiasi Gaji dan Kenaikan Jabatan
Banyak milenial yang merasa tidak nyaman untuk bernegosiasi gaji atau menuntut kenaikan jabatan. Ada ketakutan akan dianggap tidak tahu diri, atau bahkan kehilangan pekerjaan. Padahal, negosiasi adalah bagian penting dari perjalanan karier. Jika kita tidak pernah mencoba untuk meminta kenaikan gaji yang pantas, perusahaan mungkin tidak akan memberikannya secara sukarela. Selain itu, peluang kenaikan jabatan yang lambat juga bisa menjadi penyebab stagnasi gaji.
Jadi, Apa yang Bisa Kita Lakukan? Solusi untuk Keluar dari Jebakan Ini
Meskipun tantangannya besar, bukan berarti kita harus menyerah dan pasrah pada nasib. Ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengubah keadaan dan membangun masa depan finansial yang lebih baik.
1. Mengelola Keuangan dengan Cerdas: Kunci Utama
Ini mungkin terdengar klise, tapi pengelolaan keuangan yang cerdas adalah fondasi dari semua solusi. Tanpa ini, uang sebanyak apapun akan tetap terasa kurang.
- Buat Anggaran dan Patuhi: Tuliskan semua pemasukan dan pengeluaranmu. Ketahui kemana saja uangmu pergi. Dengan begitu, kamu bisa mengidentifikasi pos-pos pengeluaran yang bisa dipangkas. Prioritaskan kebutuhan dan batasi keinginan.
- Prioritaskan Tabungan dan Investasi: Jangan menunggu sisa uang baru ditabung. Sisihkan sebagian penghasilanmu untuk tabungan dan investasi sejak awal, bahkan sebelum digunakan untuk pengeluaran lain. Otomatiskan proses ini agar lebih mudah.
- Hindari Utang Konsumtif: Kartu kredit memang menggoda, tapi jika tidak bijak menggunakannya, bisa jadi bumerang. Usahakan untuk membayar lunas tagihan kartu kredit setiap bulan dan hindari utang untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif.
- Dana Darurat adalah Wajib: Kehidupan penuh ketidakpastian. Memiliki dana darurat setidaknya 3-6 bulan pengeluaran wajib hukumnya untuk menghadapi kejadian tak terduga seperti PHK, sakit, atau perbaikan mendadak.
2. Tingkatkan Nilai Diri dan Keterampilan (Upskilling & Reskilling)
Di era digital ini, belajar tidak pernah berhenti. Jadikan dirimu aset yang tak tergantikan di tempat kerja.
- Identifikasi Skill yang Dibutuhkan: Cari tahu skill apa saja yang paling dicari di industrimu, terutama yang berkaitan dengan teknologi dan data science. Ikuti kursus online, bootcamp, atau sertifikasi profesional.
- Jangan Takut Belajar Hal Baru: Jangan hanya terpaku pada bidangmu saat ini. Eksplorasi minat baru yang mungkin bisa membuka peluang karier lain, seperti digital marketing, content creation, atau coding.
- Bangun Jaringan (Networking): Terhubung dengan profesional di bidangmu bisa membuka pintu ke peluang baru, baik itu pekerjaan, proyek sampingan, atau bahkan informasi tentang pasar kerja yang sedang berkembang.
3. Diversifikasi Penghasilan: Jangan Hanya Bergantung pada Gaji Pokok
Inilah salah satu kunci untuk keluar dari jebakan “duit gak nambah”. Jangan hanya mengandalkan satu sumber penghasilan.
- Cari Side Hustle atau Pekerjaan Sampingan: Manfaatkan skill atau hobimu untuk menghasilkan uang tambahan di luar pekerjaan utama. Misalnya, menjadi freelancer, jualan online, mengajar les, atau membuat konten.
- Mulai Berinvestasi: Setelah punya dana darurat, mulailah berinvestasi. Pelajari berbagai instrumen investasi seperti saham, reksa dana, obligasi, atau properti. Ingat, investasi membutuhkan riset dan pemahaman yang mendalam.
- Kembangkan Bisnis Kecil: Jika kamu punya ide bisnis, mulailah dari skala kecil. Bisa jadi, bisnis sampinganmu inilah yang akan menjadi sumber penghasilan utama di masa depan.
4. Berani Bernegosiasi dan Mencari Peluang Baru
Jangan takut untuk menyuarakan nilaimu dan mencari apa yang pantas kamu dapatkan.






