Strategi Aman: Jaga Profesionalisme, Selamatkan Karier
Jika Anda sudah terlanjur naksir rekan kerja, bukan berarti dunia berakhir atau karier Anda otomatis hancur. Ada beberapa strategi yang bisa Anda terapkan untuk tetap menjaga profesionalisme dan melindungi karier Anda:
Pahami Kebijakan Perusahaan
Langkah pertama dan terpenting adalah memahami kebijakan perusahaan mengenai hubungan romantis di tempat kerja. Kebijakan ini biasanya tertulis dalam buku panduan karyawan atau dapat ditanyakan langsung ke bagian HRD. Jangan berasumsi atau menebak-nebak. Beberapa perusahaan mungkin melarang total, terutama jika ada konflik kepentingan atau hirarki jabatan. Beberapa lainnya mungkin memperbolehkan dengan syarat tertentu, misalnya wajib lapor ke HRD, atau melarang hubungan antara atasan dan bawahan langsung. Mengetahui aturan main akan membantu Anda mengambil keputusan yang tepat. Jika perusahaan melarang, ada baiknya Anda mengurungkan niat atau menunggu hingga salah satu dari Anda pindah pekerjaan.
Batasi Interaksi Pribadi di Kantor
Meskipun sulit, usahakan untuk membatasi interaksi pribadi dengan rekan kerja yang Anda sukai saat jam kerja. Jaga komunikasi tetap profesional dan relevan dengan pekerjaan. Hindari percakapan pribadi yang terlalu mendalam, candaan berlebihan, atau sentuhan fisik yang tidak perlu. Ingat, kantor adalah tempat untuk bekerja. Fokus pada tugas-tugas Anda dan hindari menciptakan kesan bahwa Anda tidak serius dalam bekerja. Jika Anda perlu berkomunikasi di luar pekerjaan, lakukan di luar jam kantor dan di tempat yang terpisah dari lingkungan kerja.
Hindari Bias dan Favoritisme
Ini adalah poin krusial, terutama jika ada perbedaan jabatan. Pastikan bahwa setiap keputusan atau interaksi profesional Anda dengan rekan kerja tersebut didasarkan pada objektivitas dan meritokrasi, bukan karena perasaan pribadi. Hindari memberikan perlakuan khusus atau favoritisme. Jika Anda seorang atasan, jangan memberikan tugas yang lebih mudah atau penilaian yang lebih baik hanya karena Anda menyukainya. Ini akan menimbulkan rasa tidak adil dan kecemburuan di antara anggota tim lainnya, yang pada akhirnya bisa merusak reputasi Anda.
Jaga Jarak Emosional dan Fisik
Meskipun sulit, usahakan untuk menjaga jarak emosional dan fisik yang sehat. Hindari sentuhan fisik yang tidak pantas di kantor, seperti rangkulan, sentuhan di lengan, atau bahkan tatapan mata yang terlalu intens. Batasi juga obrolan yang sifatnya terlalu pribadi. Ingat, mata dan telinga di kantor seringkali lebih tajam dari yang Anda kira. Gosip bisa menyebar dengan cepat dan merusak citra profesional Anda. Jaga perilaku Anda agar selalu sesuai dengan etika dan norma yang berlaku di lingkungan kerja.
Pertimbangkan Konsekuensi Jangka Panjang
Sebelum Anda bertindak lebih jauh, luangkan waktu untuk mempertimbangkan konsekuensi jangka panjang dari hubungan romantis di kantor. Apa yang akan terjadi jika hubungan ini berhasil? Apa yang akan terjadi jika hubungan ini tidak berhasil? Bisakah Anda berdua tetap bekerja secara profesional jika hubungan berakhir? Putusnya hubungan romantis seringkali meninggalkan luka, dan jika ini terjadi di lingkungan kerja yang sama, bisa menciptakan suasana yang sangat tidak nyaman, baik bagi Anda, mantan pasangan, maupun rekan kerja lainnya. Pikirkan juga dampak potensial pada karier Anda, reputasi, dan masa depan profesional Anda.
Mencari Solusi: Komunikasi Jujur atau Batasan Tegas?
Lantas, jika perasaan itu begitu kuat, apa yang harus dilakukan? Ada dua jalur utama yang bisa Anda pertimbangkan:






