- Cari Sekutu di Kantor: Identifikasi rekan kerja yang memiliki pandangan serupa dan bisa menjadi sekutumu. Berbagi pengalaman bisa sangat melegakan dan membantumu merasa divalidasi. Namun, berhati-hatilah agar tidak menjadi sumber gosip.
- Dokumentasikan Segalanya: Catat setiap insiden, percakapan penting, dan email yang relevan. Tanggal, waktu, tempat, dan detail kejadian bisa sangat berguna jika kamu perlu melaporkan perilaku mereka ke atasan atau HR. Sebuah studi oleh University of Cambridge menunjukkan bahwa dokumentasi yang akurat adalah kunci dalam menghadapi situasi sulit di tempat kerja.
- Prioritaskan Kesehatan Mentalmu: Ini adalah yang paling penting. Berinteraksi dengan narsisis sangat menguras tenaga. Lakukan aktivitas yang kamu nikmati di luar pekerjaan, luangkan waktu untuk relaksasi, dan jangan ragu mencari bantuan profesional (terapis atau konselor) jika kamu merasa kewalahan. Ingat, kamu berhak mendapatkan lingkungan kerja yang sehat.
- Kembangkan Strategi Keluar (Jika Perlu): Jika situasinya tidak membaik dan terus memengaruhi kesehatanmu, mulailah mempertimbangkan opsi lain. Ini bisa berarti mencari posisi di departemen lain, atau bahkan mencari pekerjaan baru. Hidup terlalu singkat untuk dihabiskan dalam lingkungan yang toksik.
Ketika Narsisis adalah Atasanmu: Tantangan Ekstra
Menghadapi rekan kerja narsistik itu sulit, tetapi ketika atasanmu adalah narsisis, tantangannya berlipat ganda. Mereka memegang kekuasaan dan bisa membuat hidupmu sangat sulit.
- Pahami Kekuasaan Mereka: Atasan narsistik seringkali menggunakan posisi mereka untuk memanipulasi, meremehkan, dan mengendalikan. Mereka mungkin mempraktikkan “micromanagement” yang berlebihan atau, sebaliknya, “delegasi lepas tangan” yang membuatmu terjebak.
- Fokus pada Hasil dan Tunjukkan Nilai: Buktikan nilaimu melalui hasil kerja yang konkret. Narsisis peduli dengan citra dan kesuksesan. Jika kamu bisa membuat mereka terlihat baik (meskipun itu artinya mereka mengambil kreditmu), mereka mungkin akan lebih toleran terhadapmu.
- Hindari Konfrontasi Langsung: Kecuali kamu sangat yakin dengan posisimu dan memiliki dukungan kuat dari HR atau manajemen yang lebih tinggi, hindari konfrontasi langsung. Atasan narsistik sangat mungkin akan membalas dendam.
- Cari Mentor atau Sponsor: Jika ada figur senior lain di perusahaan yang kamu percaya, bicarakan situasinya dengan mereka. Mereka mungkin bisa memberikan nasihat, membantu menavigasi politik kantor, atau bahkan menjadi jembatan untuk mendapatkan dukungan dari manajemen yang lebih tinggi.
Lindungi Dirimu, Kembangkan Strategi
Menghadapi narsisis di lingkungan kerja memang melelahkan, tapi bukan berarti kamu tidak berdaya. Dengan memahami pola perilaku mereka, menerapkan strategi komunikasi yang cerdas, dan yang paling penting, memprioritaskan kesehatan mentalmu, kamu bisa meminimalkan dampak negatifnya. Ingat, kamu tidak bertanggung jawab atas perilaku mereka, tetapi kamu bertanggung jawab atas bagaimana kamu meresponsnya.






