lombokprime.com – Pernahkah kamu merasa sudah memenuhi semua syarat dalam lowongan kerja, tetapi tetap saja tidak dipanggil untuk wawancara? Atau mungkin kamu sudah melewati proses wawancara, namun tak kunjung mendapatkan kabar baik? Sering kali, kegagalan dalam seleksi kerja bukan hanya karena kurangnya pengalaman atau keterampilan, tetapi juga hal-hal kecil yang justru menjadi penentu utama di mata HRD.
Tidak banyak orang menyadari bahwa HRD memiliki “radar” untuk menangkap detail-detail kecil yang bisa mencerminkan karakter dan profesionalisme calon karyawan. Bahkan, beberapa aspek yang terlihat sepele justru menjadi faktor krusial dalam keputusan perekrutan. Apa saja rahasia di balik layar seleksi kerja ini? Mari kita kupas satu per satu!
1. Cara Menulis dan Mengirim CV yang Tidak Disadari
Banyak pelamar mengira CV hanyalah formalitas, padahal dokumen ini adalah “tiket masuk” pertama yang menentukan apakah kamu layak dipertimbangkan atau tidak. HRD bisa langsung menilai profesionalismemu hanya dari cara kamu menyusun dan mengirim CV.
Misalnya, format CV yang berantakan, terlalu panjang, atau mengandung typo bisa memberikan kesan bahwa kamu kurang teliti. Apalagi jika nama file CV masih menggunakan format asal-asalan seperti “CV baru fix.pdf” atau “CV Update Januari.docx”. Ini menunjukkan bahwa kamu tidak memperhatikan detail, dan bagi HRD, itu bisa menjadi tanda merah.
Tips:
-
Pastikan CV memiliki format rapi, jelas, dan tidak lebih dari dua halaman.
-
Gunakan nama file profesional, misalnya: “Nama_Lengkap_CV.pdf”.
-
Periksa kembali grammar dan ejaan sebelum mengirimkan.
2. Respons Saat Dihubungi HRD
Tahukah kamu bahwa cara kamu merespons pesan atau telepon dari HRD bisa menentukan apakah kamu akan lolos ke tahap berikutnya atau tidak?
Banyak kandidat yang meremehkan hal ini. Ada yang terlalu lama membalas email atau chat, ada juga yang terdengar kurang antusias saat menerima telepon dari HRD. Bahkan, ada yang menjawab dengan nada tidak sopan, seperti hanya menjawab “Ya?” saat ditelepon.
HRD sangat memperhatikan etika komunikasi karena ini mencerminkan bagaimana kamu akan berinteraksi di lingkungan kerja nanti.
Tips:
-
Balas pesan atau email dari HRD dalam waktu kurang dari 24 jam.
-
Gunakan bahasa yang sopan dan profesional.
-
Jika dihubungi melalui telepon, jawab dengan antusias dan perkenalkan diri terlebih dahulu.
3. Aktivitas di Media Sosial yang Sering Menjadi Penilaian Tambahan
Zaman sekarang, HRD tidak hanya menilai kandidat dari CV dan wawancara saja. Mereka juga sering mengecek media sosial calon karyawan untuk melihat bagaimana kepribadian mereka di luar dunia kerja.
Jika akun media sosialmu penuh dengan konten negatif, keluhan terhadap tempat kerja sebelumnya, atau bahkan ujaran kebencian, jangan kaget jika kamu tidak mendapatkan panggilan kerja. HRD ingin memastikan bahwa calon karyawan mereka memiliki citra yang baik dan tidak akan merusak reputasi perusahaan di kemudian hari.
Tips:
-
Hindari mengunggah konten yang bisa menimbulkan kontroversi.
-
Jika memungkinkan, atur akun media sosial menjadi privat.
-
Gunakan media sosial sebagai platform untuk menunjukkan keahlian dan minatmu yang positif.
4. Sikap Saat Menunggu Wawancara
Banyak pelamar kerja tidak menyadari bahwa proses seleksi tidak hanya berlangsung di dalam ruang wawancara. Sikapmu saat menunggu giliran juga bisa menjadi bahan penilaian.
HRD sering mengamati bagaimana kandidat berinteraksi dengan resepsionis atau staf lainnya di ruang tunggu. Jika kamu terlihat tidak sabaran, sibuk bermain ponsel tanpa peduli sekitar, atau bahkan bersikap kurang sopan pada staf administrasi, ini bisa menjadi catatan negatif.
Tips:






