Dengan sedikit usaha dari kedua belah pihak untuk memahami dan menghargai perspektif masing-masing, dinding ketidakpahaman bisa runtuh. Komunikasi akan mengalir lebih bebas, dan perasaan didengarkan serta dipahami akan menggantikan kekecewaan. Ini bukan hanya tentang menyelesaikan masalah, tetapi tentang memupuk ikatan yang lebih dalam dan resilient, yang akan menjadi sumber kekuatan dan kebahagiaan bagi seluruh anggota keluarga. Mari kita ciptakan ruang di mana setiap anggota keluarga merasa didengar, dihargai, dan yang terpenting, dipahami sepenuhnya.
Curhat ke Orang Tua Malah Bikin Capek, Kok Bisa?






