Jurus Jitu Komunikasi untuk Orang Tua: Jadilah Pendengar Sekaligus Penunjuk Arah
Menjadi orang tua memang butuh seni, termasuk dalam berkomunikasi. Ada beberapa jurus jitu yang bisa Anda praktikkan:
1. Beri Perhatian Penuh Saat Anak Bicara
Ini poin yang tidak bisa ditawar. Berikan perhatian penuh saat anak berbicara. Matikan TV, singkirkan ponsel, dan fokus pada mereka. Bayangkan Anda sedang berbicara dengan atasan atau teman dekat; Anda pasti akan memberikan perhatian penuh, bukan? Nah, anak Anda jauh lebih penting dari itu. Tunjukkan minat pada setiap detail cerita mereka, sekecil apa pun. Pertanyaan ringan seperti “Oh ya? Terus gimana?” atau “Wah, seru banget kedengarannya!” bisa menunjukkan bahwa Anda benar-benar mendengarkan.
2. Sesuaikan Bahasa dengan Usia Anak
Anak balita butuh bahasa yang berbeda dengan anak remaja. Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh anak, sesuai dengan tahapan usia mereka. Hindari penggunaan kiasan atau sindiran yang mungkin tidak mereka pahami. Untuk anak yang lebih besar, Anda bisa menggunakan analogi atau cerita yang relevan dengan dunia mereka untuk menjelaskan sesuatu. Ingat, tujuannya adalah agar pesan Anda sampai dengan jelas, bukan membuat mereka bingung.
3. Pilih Momen yang Pas untuk Ngobrol
Seringkali, kita cenderung membahas hal serius saat suasana sedang panas atau terburu-buru. Padahal, memilih waktu yang tepat adalah kunci. Cari momen yang tenang dan nyaman, di mana Anda berdua bisa fokus tanpa gangguan. Bisa saat makan malam, sebelum tidur, atau saat jalan-jalan santai. Hindari berbicara saat Anda atau anak sedang lelah, marah, atau sibuk dengan hal lain. Kualitas obrolan jauh lebih penting daripada kuantitas.
4. Tunjukkan Empati: Berjalan di Sepatu Mereka
Tunjukkan empati dengan mencoba memahami perasaan dan perspektif anak. Alih-alih langsung memberi solusi, cobalah validasi perasaan mereka. Misalnya, jika anak Anda sedih karena gagal dalam lomba, jangan langsung bilang, “Ah, gitu aja kok sedih.” Coba katakan, “Mama/Papa tahu rasanya kecewa. Pasti sedih banget ya sudah berusaha tapi hasilnya belum sesuai harapan?” Dengan begitu, anak merasa perasaannya dihargai, dan ini akan membuka pintu untuk dialog lebih lanjut. Memberikan tanggapan yang membangun sangat penting di sini, fokus pada proses belajar dan pertumbuhan, bukan hanya pada hasil.
5. Jaga Kontak Mata: Bahasa Tubuh Itu Penting
Kontak mata yang baik adalah sinyal non-verbal bahwa Anda mendengarkan dan menghargai lawan bicara. Saat anak berbicara, tatap mata mereka dengan lembut. Ini bukan hanya soal kesopanan, tapi juga membangun koneksi emosional. Kontak mata menunjukkan bahwa Anda hadir seutuhnya dan memberikan perhatian penuh.
Jurus Jitu Komunikasi untuk Anak: Belajar Menjadi Pembicara yang Baik
Komunikasi adalah jalan dua arah. Anak-anak juga punya peran penting dalam membangun jembatan ini. Berikut beberapa hal yang bisa diajarkan kepada mereka:
1. Bicara dengan Sopan dan Jelas
Mengajarkan anak menggunakan bahasa yang sopan dan hormat saat berbicara dengan orang tua adalah bekal penting. Hindari nada tinggi atau kata-kata kasar. Ingatkan mereka untuk berbicara dengan jelas, tidak bergumam atau terlalu pelan, agar pesan mereka bisa sampai dengan baik. Ini juga termasuk menjelaskan, “Kata-kata gaul” yang mungkin tidak dimengerti orang tua.
2. Belajar Mendengarkan Orang Tua
Sama seperti orang tua yang harus mendengarkan anak, anak pun perlu belajar mendengarkan orang tua. Dorong mereka untuk tidak memotong pembicaraan, menunggu giliran, dan mencoba memahami apa yang disampaikan orang tua. Ini adalah bagian dari sikap menghormati orang tua dan proses belajar timbal balik dalam keluarga.






