Inilah yang Sebenarnya Diinginkan Anak Dewasa dari Orang Tua

Inilah yang Sebenarnya Diinginkan Anak Dewasa dari Orang Tua
Inilah yang Sebenarnya Diinginkan Anak Dewasa dari Orang Tua (www.freepik.com)

6. Keinginan untuk Mendapatkan Apresiasi dan Pengakuan Atas Usaha Mereka

Setiap orang mendambakan apresiasi, dan anak dewasa pun demikian. Mereka memiliki keinginan untuk mendapatkan apresiasi dan pengakuan atas usaha, kerja keras, dan pencapaian mereka, tidak peduli seberapa kecil itu terlihat bagi orang tua. Seringkali, orang tua cenderung fokus pada apa yang “belum” dicapai anak, atau membandingkan pencapaian mereka dengan orang lain, tanpa menyadari dampak negatifnya.

Apalah artinya sebuah gelar sarjana, sebuah promosi, atau bahkan sekadar keberhasilan dalam menyelesaikan proyek pribadi, jika tidak ada pengakuan dari orang tua? Pengakuan bukan hanya tentang pujian berlebihan, tetapi tentang melihat dan menghargai perjalanan serta usaha yang telah dilalui. Ini adalah tentang mengatakan “Aku bangga padamu atas kerja kerasmu,” atau “Aku tahu ini tidak mudah, dan aku menghargai kegigihanmu.”

Perhatikan hal-hal kecil yang mereka lakukan, bukan hanya yang besar. Mungkin mereka berhasil mengatur keuangan mereka, belajar keterampilan baru, atau mengatasi ketakutan pribadi. Apresiasi yang tulus dapat meningkatkan rasa percaya diri anak dewasa dan memotivasi mereka untuk terus berkembang. Ini juga memperkuat ikatan antara orang tua dan anak, karena anak merasa dilihat, dihargai, dan dicintai atas siapa mereka dan apa yang telah mereka lakukan.

7. Kebutuhan untuk Dijadikan Teman dan Mitra, Bukan Hanya Anak

Transformasi hubungan dari orang tua-anak menjadi orang tua-anak dewasa yang setara, layaknya teman dan mitra, adalah salah satu keinginan terbesar anak yang seringkali terabaikan. Ini bukan berarti menghilangkan peran orang tua sama sekali, melainkan evolusi hubungan ke tingkat yang lebih matang dan saling menghormati. Seringkali, orang tua masih memegang kendali penuh, memperlakukan anak dewasa seolah-olah mereka masih anak-anak yang perlu diatur.

Sebagai teman dan mitra, orang tua dan anak dewasa dapat berbagi cerita, pengalaman, dan pandangan hidup secara lebih terbuka. Ada rasa saling menghargai pendapat, bahkan jika berbeda. Ini berarti anak dewasa bisa memberikan saran kepada orang tua, dan saran tersebut didengarkan dengan serius. Ini juga tentang berbagi tanggung jawab, misalnya dalam hal urusan keluarga atau pengambilan keputusan yang melibatkan kedua belah pihak.

Membangun hubungan seperti ini membutuhkan upaya dari kedua belah pihak. Bagi orang tua, ini berarti secara sadar melepaskan kendali dan memperlakukan anak dewasa sebagai individu yang setara. Berikan mereka kesempatan untuk berkontribusi, dengarkan perspektif mereka, dan libatkan mereka dalam diskusi penting. Bagi anak dewasa, ini berarti mengambil tanggung jawab atas diri mereka sendiri dan menunjukkan bahwa mereka mampu menjadi mitra yang dapat diandalkan. Ketika hubungan ini berkembang, akan tercipta ikatan yang lebih dalam, lebih kaya, dan lebih memuaskan bagi kedua belah pihak.

Membangun Jembatan Pemahaman: Langkah Nyata untuk Orang Tua

Memahami keinginan-keinginan anak dewasa ini adalah langkah pertama. Langkah selanjutnya adalah menerjemahkan pemahaman tersebut menjadi tindakan nyata. Mungkin butuh waktu untuk mengubah pola komunikasi dan kebiasaan yang sudah terbentuk bertahun-tahun, namun hasilnya akan sangat berharga.

Pertama, mulailah dengan komunikasi terbuka dan jujur. Ajak anak dewasa Anda berbicara dari hati ke hati. Anda bisa memulai dengan mengakui bahwa Anda mungkin belum sempurna dalam memahami mereka, dan Anda ingin belajar lebih banyak. Pertanyaan-pertanyaan seperti “Ada hal apa yang menurutmu perlu kita perbaiki dalam komunikasi kita?” atau “Apa yang bisa aku lakukan untuk lebih mendukungmu?” bisa membuka pintu percakapan yang mendalam.

Kedua, praktikkan empati. Cobalah untuk melihat dunia dari sudut pandang anak Anda. Ingatlah bagaimana rasanya menjadi dewasa dan mencoba menavigasi kehidupan dengan harapan dan ketakutan Anda sendiri. Empati akan membantu Anda merespons dengan lebih bijaksana dan penuh kasih.

Ketiga, berani melepaskan kontrol. Ini mungkin bagian tersulit bagi banyak orang tua, namun ini adalah kunci. Anak dewasa butuh ruang untuk tumbuh dan membuat kesalahan. Percayalah pada fondasi yang telah Anda berikan kepada mereka selama bertahun-tahun. Biarkan mereka terbang, dan percayalah mereka akan tahu cara kembali jika mereka membutuhkan Anda.

Keempat, rayakan kemandirian mereka. Ketika anak dewasa Anda mencapai sesuatu, tidak peduli seberapa kecil, rayakanlah. Ini menunjukkan bahwa Anda menghargai usaha mereka dan mengakui kemampuan mereka untuk berdiri di atas kaki sendiri.

Terakhir, jadilah pendengar yang lebih baik. Kurangi berbicara, lebih banyak mendengarkan. Biarkan mereka berbagi tanpa interupsi atau penilaian. Ini akan membangun kepercayaan dan membuat mereka merasa lebih nyaman untuk membuka diri kepada Anda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *