9 Ungkapan Sehari-hari Ini Bisa Bikin Kamu Terkesan Kurang Cerdas!

9 Ungkapan Sehari-hari Ini Bisa Bikin Kamu Terkesan Kurang Cerdas!
9 Ungkapan Sehari-hari Ini Bisa Bikin Kamu Terkesan Kurang Cerdas! (www.freepik.com)

lombokprime.com – Tanpa kita sadari, beberapa ungkapan sehari-hari yang sering terlontar dari mulut kita ternyata bisa memberikan kesan yang kurang cerdas bagi lawan bicara. Padahal, mungkin maksud kita tidak seperti itu. Di era serba cepat dan penuh informasi ini, cara kita berkomunikasi memegang peranan penting dalam membangun citra diri, baik di lingkungan pertemanan, pekerjaan, maupun di dunia maya. Seringkali, bukan apa yang kita katakan, tapi bagaimana kita mengatakannya yang menjadi sorotan.

Kita semua pasti pernah mendengar atau bahkan mengucapkan beberapa frasa yang terdengar biasa saja, namun tanpa disadari, frasa tersebut bisa membuat kita terlihat kurang yakin, kurang berpengetahuan, atau bahkan kurang kompeten. Fenomena ini menarik untuk diulik, terutama bagi kita yang ingin terus mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas komunikasi. Lantas, ungkapan apa saja sih yang sebaiknya mulai kita hindari agar tidak terkesan kurang cerdas? Mari kita bedah satu per satu.

“Menurutku sih…”

Ungkapan “menurutku sih…” seringkali digunakan sebagai pembuka opini atau pendapat. Sekilas, ini terkesan sopan dan tidak memaksa. Namun, terlalu sering menggunakan frasa ini bisa memberikan kesan bahwa kita kurang yakin dengan apa yang kita katakan. Kata “sih” dan “menurutku” yang berlebihan justru bisa melemahkan bobot argumen yang ingin kita sampaikan.

Mengapa ini bisa membuat kita terlihat kurang cerdas?

  • Kurang Percaya Diri: Penggunaan “sih” dan “menurutku” yang berulang bisa mengindikasikan keraguan atau ketidakpastian pada diri sendiri. Seolah-olah kita tidak berani menyampaikan pendapat secara tegas.
  • Melemahkan Argumen: Ketika kita terus-menerus menekankan bahwa ini hanyalah “pendapatku,” hal ini bisa membuat lawan bicara kurang yakin dengan validitas informasi yang kita berikan.
  • Terkesan Tidak Berpengetahuan: Jika kita berbicara tentang suatu topik yang seharusnya kita kuasai, penggunaan frasa ini bisa menimbulkan pertanyaan apakah kita benar-benar memahami materi tersebut.

Alternatif yang Lebih Baik:

  • “Saya berpendapat bahwa…”
  • “Saya yakin bahwa…”
  • “Berdasarkan informasi yang saya ketahui…”
  • “Menurut analisis saya…”
  • Langsung sampaikan pendapat tanpa perlu diawali dengan “menurutku sih…” jika konteksnya sudah jelas.

Dengan mengganti ungkapan ini dengan alternatif yang lebih tegas, kita akan terdengar lebih percaya diri dan kompeten dalam menyampaikan ide.

“Kayaknya…”

Mirip dengan “menurutku sih,” ungkapan “kayaknya…” juga sering digunakan untuk menyampaikan sesuatu yang tidak pasti. Dalam beberapa situasi santai, ini mungkin tidak menjadi masalah. Namun, dalam konteks yang lebih formal atau ketika kita ingin menyampaikan informasi yang akurat, penggunaan “kayaknya…” bisa merusak kredibilitas kita.

Mengapa ini bisa membuat kita terlihat kurang cerdas?

  • Tidak Yakin dengan Informasi: Menggunakan “kayaknya…” menunjukkan bahwa kita tidak yakin dengan apa yang kita katakan. Ini bisa membuat lawan bicara meragukan kebenaran informasi yang kita sampaikan.
  • Kurang Profesional: Dalam lingkungan profesional, ketidakpastian seperti ini bisa diartikan sebagai kurangnya persiapan atau pemahaman terhadap suatu hal.
  • Menghindari Tanggung Jawab: Terkadang, orang menggunakan “kayaknya…” untuk menghindari tanggung jawab jika ternyata informasi yang mereka berikan salah.

Alternatif yang Lebih Baik:

  • “Sepertinya…” (jika memang ada sedikit keraguan)
  • “Kemungkinan besar…”
  • “Berdasarkan data yang ada…”
  • “Saya memperkirakan…”
  • Jika memang tidak yakin, lebih baik katakan “Saya belum yakin sepenuhnya, saya akan mencari informasi lebih lanjut.”

Kejelasan dan kepastian dalam berkomunikasi sangat penting, terutama ketika kita ingin menyampaikan informasi yang berbobot.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *