Pengertian Praktikum dan Bedanya dengan Praktik Kerja

Pengertian Praktikum dan Bedanya dengan Praktik Kerja
Pengertian Praktikum dan Bedanya dengan Praktik Kerja : Foto oleh Vitaly Gariev di Unsplash

Ketika duduk di bangku kuliah, ada satu kegiatan yang sering menjadi momen paling ditunggu sekaligus menegangkan: praktikum. Di sinilah teori yang selama ini hanya dipahami lewat buku akhirnya diuji langsung di dunia nyata. Bagi sebagian mahasiswa, praktikum menjadi kesempatan emas untuk benar-benar merasakan ilmu, bukan sekadar menghafal konsep. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dapat melihat bagaimana teori bekerja, menemukan hal-hal baru, dan bahkan belajar dari kesalahan yang terjadi di lapangan.

Dalam dunia pendidikan, praktikum bukan sekadar tambahan aktivitas di luar kelas, melainkan bagian penting dari proses pembelajaran. Ia memberi ruang bagi mahasiswa untuk mengasah logika, melatih ketelitian, dan memahami bagaimana ilmu pengetahuan diterapkan secara nyata. Dengan kata lain, praktikum membantu mengubah pengetahuan menjadi keterampilan yang bisa dirasakan manfaatnya langsung.

Apa Itu Praktikum?

Secara sederhana, praktikum adalah kegiatan pembelajaran yang menuntut mahasiswa atau siswa untuk melakukan pengamatan, percobaan, atau pengujian terhadap suatu teori yang telah dipelajari di kelas. Kegiatan ini biasanya dilaksanakan di laboratorium kampus, di bawah bimbingan dosen atau asisten laboratorium.

Berbeda dengan praktik yang umumnya dilakukan di perusahaan atau instansi untuk melatih kemampuan profesional, praktikum lebih berfokus pada pemahaman konsep dan pembuktian teori. Misalnya, dalam mata kuliah Kimia Dasar, mahasiswa tidak hanya mempelajari rumus reaksi, tetapi juga mencampurkan zat secara langsung untuk melihat reaksi yang terjadi. Dengan cara ini, mereka bisa memahami konsep secara lebih konkret dan mendalam.

Praktikum juga menjadi sarana bagi mahasiswa untuk menerapkan pendekatan ilmiah dalam proses belajar. Mereka diajak berpikir sistematis: mulai dari mengamati, merumuskan hipotesis, melakukan percobaan, hingga menarik kesimpulan. Ini bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi juga proses belajar yang melatih logika dan ketekunan.

1. Menguji dan Membuktikan Teori

Salah satu tujuan utama praktikum adalah memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk menguji dan membuktikan teori yang telah mereka pelajari. Ilmu pengetahuan tidak hanya berhenti di atas kertas; ia perlu dibuktikan melalui eksperimen nyata. Ketika mahasiswa melakukan percobaan dan melihat hasilnya secara langsung, mereka akan memahami bahwa teori bukan sekadar rumus, melainkan penjelasan yang bisa diuji dan diamati.

Contohnya, ketika mahasiswa Fisika mempelajari hukum Newton, mereka bisa melakukan percobaan menggunakan alat sederhana untuk mengukur gaya dan percepatan. Dari sana, mereka melihat sendiri bagaimana hukum tersebut berlaku dalam praktik. Pengalaman semacam ini membuat pemahaman mereka jauh lebih kuat dibanding hanya membaca teori di buku.

2. Mengembangkan Keterampilan Dasar dan Teknis

Praktikum juga berfungsi sebagai sarana pengembangan keterampilan dasar dan teknis yang penting bagi dunia profesional. Mahasiswa dilatih untuk mengoperasikan alat, mencatat data dengan teliti, dan mengikuti prosedur keselamatan kerja. Setiap langkah dalam praktikum menumbuhkan kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap hasil kerja sendiri.

Di bidang sains, misalnya, mahasiswa belajar cara menggunakan mikroskop, menakar larutan, atau mengatur suhu dengan presisi. Sedangkan dalam bidang komputer atau teknik, mereka bisa mempelajari cara menjalankan simulasi, memprogram alat, atau menganalisis data. Semua keterampilan ini akan menjadi bekal penting ketika mereka memasuki dunia kerja yang menuntut ketelitian dan kompetensi nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *