5. Kurang Empati, Alias Cuek Bebek Sama Perasaan Orang Lain
Empati itu kemampuan buat memahami dan merasakan apa yang orang lain rasakan. Nah, narcissist ini minim banget empatinya. Mereka susah relate sama perasaan orang lain, apalagi kalau perasaannya itu nggak menguntungkan buat mereka. Jangan heran kalau mereka tega ngomong kasar, nghina, atau ngemanfaatin orang lain tanpa merasa bersalah sedikit pun.
Kenapa Dikira Normal? Kadang, orang yang fokus sama tujuan dan karir dianggap “tegas” atau “profesional”, padahal bisa jadi mereka cuma kurang peka sama perasaan rekan kerja atau bawahan.
6. Iri Dengki Maksimal, Tapi Gengsi Mengakui
Narcissist ini punya masalah besar sama rasa iri. Mereka gampang banget iri sama kesuksesan atau kelebihan orang lain. Tapi, gengsi dong kalau harus ngakuin. Jadi, biasanya mereka nutupin rasa irinya dengan merendahkan atau nyinyirin orang yang bikin mereka iri. Atau, mereka bisa juga claim pencapaian orang lain sebagai punya mereka sendiri.
Kenapa Dikira Normal? Persaingan sehat emang wajar dalam hidup. Tapi, kalau irinya udah level toxic dan bikin orang lain jadi korban nyinyiran, ini udah bukan persaingan sehat lagi, tapi narsistik.
7. Arogan dan Sombongnya Nggak Ketulungan
Kesombongan udah jadi trademark-nya narcissist. Mereka suka pamer kekayaan, jabatan, atau privilege yang mereka punya. Gayanya bisa macem-macem, dari yang blak-blakan sampai yang terselubung (misalnya, humble bragging). Intinya, mereka pengen nunjukkin ke semua orang bahwa mereka itu lebih tinggi derajatnya.
Kenapa Dikira Normal? Dalam budaya tertentu, kesuksesan materi sering jadi simbol status sosial. Orang yang bangga sama pencapaiannya sering dianggap wajar, padahal bisa jadi ada narsisme di baliknya.
8. Eksploitatif, Alias Manfaatin Orang Lain Habis-Habisan
Narcissist ini ngelihat orang lain cuma sebagai alat buat mencapai tujuan mereka. Mereka nggak ragu ngemanfaatin kebaikan, tenaga, atau sumber daya orang lain demi keuntungan pribadi. Kalau udah nggak dibutuhin, mereka bisa langsung buang orang itu kayak sampah. Sad but true.
Kenapa Dikira Normal? Dalam dunia profesional, networking dan kolaborasi itu penting. Tapi, narcissist ini salah kaprah. Mereka networking cuma buat ngambil keuntungan dari orang lain, bukan buat membangun hubungan yang saling menguntungkan.
9. Reaksi Berlebihan Kalau Dikritik, Padahal…
Kritik itu pahit, tapi penting buat introspeksi diri. Nah, narcissist ini anti banget sama kritik. Mereka bisa marah besar, defensif, atau malah nyerang balik kalau dikritik, sekecil apa pun kritiknya. Egonya terlalu rapuh buat nerima masukan dari orang lain. Padahal, kritikan itu bisa jadi insight berharga buat mereka.
Kenapa Dikira Normal? Kadang, orang yang percaya diri tinggi dianggap “kuat” dan “tahan banting”, padahal bisa jadi mereka cuma nggak mau nerima kenyataan bahwa mereka juga punya kekurangan.
10. Fantasi Kehebatan yang Nggak Ada Habisnya
Dunia narcissist itu penuh fantasi tentang kesuksesan tanpa batas, kekuasaan mutlak, kecantikan/ketampanan yang memukau, atau cinta yang sempurna. Mereka hidup dalam dunia ilusi yang mereka ciptakan sendiri, dan berharap orang lain juga ikut percaya sama fantasi mereka. Realitas? Boro-boro dipikirin.
Kenapa Dikira Normal? Imajinasi dan mimpi itu penting buat motivasi. Tapi, kalau fantasinya udah overdosis dan bikin mereka kehilangan kontak sama realitas, ini udah nggak sehat lagi.
11. Hubungan yang Dangkal dan Penuh Drama
Narcissist susah banget membangun hubungan yang sehat dan langgeng. Awalnya mungkin mereka keliatan charming dan mempesona (love bombing tadi), tapi lama kelamaan sifat aslinya bakal keliatan. Hubungan sama narcissist biasanya penuh drama, konflik, dan rollercoaster emosi. Mereka nggak bisa commit secara emosional dan seringkali selingkuh atau ghosting tiba-tiba.
Kenapa Dikira Normal? Di era modern dating, hubungan yang casual dan nggak serius kayaknya udah jadi tren. Tapi, narcissist ini bukan cuma casual dating, tapi lebih ke emotional unavailability dan nggak peduli sama perasaan pasangan.






