lombokprime.com – Pernahkah kamu terbangun di tengah malam dengan kondisi basah kuyup oleh keringat? Kondisi ini, yang dikenal sebagai keringat malam, bisa jadi sangat mengganggu dan membuat tidur tidak nyenyak. Banyak orang menganggap keringat malam sebagai hal sepele, namun tahukah kamu bahwa kondisi ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesehatan yang lebih serius? Mari kita bahas tujuh penyebab keringat malam yang jarang disadari dan cara mengatasinya.
1. Gangguan Hormonal: Lebih dari Sekadar Menopause
Ketika mendengar tentang keringat malam, banyak orang langsung teringat pada menopause. Memang benar, perubahan hormon selama menopause seringkali menyebabkan hot flashes dan keringat malam. Namun, gangguan hormonal lain juga dapat menjadi penyebabnya. Misalnya, hipertiroidisme, suatu kondisi di mana kelenjar tiroid memproduksi terlalu banyak hormon tiroid, dapat menyebabkan keringat berlebih, termasuk di malam hari. Selain itu, gangguan hormon seperti pheochromocytoma, tumor langka pada kelenjar adrenal, juga dapat memicu keringat malam.
2. Infeksi: Bukan Hanya Flu Biasa
Infeksi adalah salah satu penyebab umum keringat malam. Beberapa infeksi yang sering dikaitkan dengan keringat malam antara lain tuberkulosis (TBC), endokarditis (infeksi pada katup jantung), dan HIV. Infeksi-infeksi ini dapat menyebabkan demam dan keringat malam sebagai respons tubuh terhadap patogen. Namun, infeksi lain yang mungkin tidak terpikirkan, seperti abses atau osteomielitis (infeksi tulang), juga dapat memicu keringat malam.
3. Gangguan Tidur: Lebih dari Sekadar Mimpi Buruk
Gangguan tidur seperti sleep apnea, suatu kondisi di mana pernapasan terhenti sementara selama tidur, dapat menyebabkan keringat malam. Ketika seseorang mengalami sleep apnea, tubuh akan mengalami stres akibat kekurangan oksigen, yang dapat memicu keringat berlebih. Selain itu, mimpi buruk yang intens juga dapat menyebabkan keringat malam, terutama jika mimpi tersebut menimbulkan kecemasan atau ketakutan yang mendalam.
4. Efek Samping Obat: Bukan Hanya Obat Flu
Beberapa jenis obat dapat menyebabkan keringat malam sebagai efek samping. Obat-obatan seperti antidepresan, obat penurun demam (seperti aspirin atau acetaminophen), dan obat kortikosteroid dapat memengaruhi regulasi suhu tubuh dan menyebabkan keringat berlebih. Selain itu, obat-obatan yang digunakan untuk mengobati diabetes, seperti insulin dan obat penurun gula darah oral, juga dapat menyebabkan keringat malam sebagai efek samping.
5. Gangguan Neurologis: Lebih dari Sekadar Stres
Dalam beberapa kasus, keringat malam dapat disebabkan oleh gangguan neurologis, seperti stroke, autonomic dysreflexia (reaksi berlebihan dari sistem saraf otonom), atau syringomyelia (kista berisi cairan di dalam sumsum tulang belakang). Gangguan-gangguan ini dapat memengaruhi sistem saraf yang mengatur suhu tubuh dan produksi keringat, sehingga menyebabkan keringat malam.
6. Gangguan Kecemasan: Lebih dari Sekadar Gugup
Kecemasan yang berlebihan, terutama gangguan kecemasan umum (GAD) dan serangan panik, dapat menyebabkan keringat malam. Ketika seseorang mengalami kecemasan, tubuh akan melepaskan hormon stres seperti adrenalin, yang dapat memicu keringat berlebih. Selain itu, kecemasan juga dapat mengganggu tidur, yang pada gilirannya dapat memperburuk keringat malam.
7. Gaya Hidup dan Kebiasaan: Lebih dari Sekadar Kamar Panas
Gaya hidup dan kebiasaan sehari-hari juga dapat memengaruhi produksi keringat di malam hari. Konsumsi alkohol dan kafein sebelum tidur dapat meningkatkan suhu tubuh dan memicu keringat malam. Selain itu, tidur di kamar yang terlalu panas atau menggunakan pakaian tidur yang terlalu tebal juga dapat menyebabkan keringat berlebih.






