Banyak yang Keliru! Ini Bedanya Underweight dan Malnutrisi

Banyak yang Keliru! Ini Bedanya Underweight dan Malnutrisi
Banyak yang Keliru! Ini Bedanya Underweight dan Malnutrisi (www.freepik.com)

Penyebab Umum Underweight dan Malnutrisi pada Anak

Ada berbagai faktor yang dapat menyebabkan underweight dan malnutrisi pada anak. Beberapa penyebab umum meliputi:

  • Asupan makanan yang tidak mencukupi: Ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti kurangnya akses terhadap makanan bergizi, nafsu makan yang buruk, atau kebiasaan makan yang tidak sehat.
  • Penyerapan nutrisi yang buruk: Beberapa kondisi medis seperti penyakit celiac, intoleransi laktosa, atau infeksi usus dapat mengganggu kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi dari makanan.
  • Peningkatan kebutuhan nutrisi: Pada masa pertumbuhan yang pesat, anak-anak membutuhkan lebih banyak kalori dan nutrisi. Kondisi seperti infeksi kronis atau penyakit tertentu juga dapat meningkatkan kebutuhan nutrisi.
  • Pola makan yang tidak seimbang: Terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan, makanan cepat saji, atau minuman manis yang rendah nutrisi dapat menyebabkan kekurangan nutrisi penting meskipun asupan kalori mungkin cukup atau bahkan berlebihan.
  • Faktor sosial ekonomi: Kemiskinan dan kurangnya akses terhadap makanan bergizi merupakan faktor risiko utama untuk underweight dan malnutrisi di banyak negara.
  • Praktik pemberian makan yang tidak tepat: Pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yang tidak tepat waktu, tidak adekuat, atau tidak beragam juga dapat berkontribusi terhadap masalah gizi pada bayi dan anak kecil.

Dampak Jangka Panjang Underweight dan Malnutrisi pada Tumbuh Kembang Anak

Baik underweight maupun malnutrisi dapat memiliki dampak serius terhadap tumbuh kembang anak, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi meliputi:

  • Gangguan pertumbuhan fisik: Anak-anak yang mengalami underweight atau malnutrisi seringkali memiliki tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya (stunting) dan berat badan yang kurang ideal.
  • Gangguan perkembangan kognitif: Kekurangan nutrisi penting seperti zat besi, yodium, dan asam folat dapat mengganggu perkembangan otak dan menyebabkan masalah belajar serta penurunan kemampuan kognitif.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Anak-anak dengan status gizi yang buruk lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit karena sistem kekebalan tubuh mereka tidak berfungsi optimal.
  • Peningkatan risiko penyakit kronis: Beberapa penelitian menunjukkan bahwa malnutrisi pada masa kanak-kanak dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas di kemudian hari.
  • Penurunan produktivitas di masa dewasa: Dampak jangka panjang malnutrisi pada perkembangan kognitif dan fisik dapat memengaruhi kemampuan seseorang untuk belajar, bekerja, dan berkontribusi secara maksimal di masyarakat.

Mengenali Tanda dan Gejala Underweight dan Malnutrisi

Mengenali tanda dan gejala underweight dan malnutrisi sejak dini sangat penting agar intervensi dapat dilakukan secepat mungkin. Beberapa tanda dan gejala yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Berat badan yang tidak naik atau bahkan turun: Perhatikan grafik pertumbuhan anak secara berkala. Jika berat badan anak tidak mengalami kenaikan sesuai dengan kurva pertumbuhan atau bahkan menurun, ini bisa menjadi tanda adanya masalah.
  • Penampilan fisik yang kurus dan lemah: Anak yang underweight mungkin terlihat sangat kurus, dengan tulang yang lebih menonjol dan otot yang kurang berkembang. Mereka juga mungkin terlihat lemas dan mudah lelah.
  • Pertumbuhan yang terhambat: Perhatikan tinggi badan anak dibandingkan dengan teman-teman seusianya. Jika anak terlihat lebih pendek dari rata-rata, ini bisa menjadi indikasi adanya masalah gizi kronis.
  • Kulit kering dan pucat: Kekurangan nutrisi tertentu dapat menyebabkan kulit menjadi kering, bersisik, dan tampak pucat.
  • Rambut tipis dan mudah rontok: Kekurangan protein dan zat besi dapat memengaruhi kesehatan rambut, membuatnya menjadi tipis, kering, dan mudah rontok.
  • Perubahan perilaku: Anak yang mengalami malnutrisi mungkin menjadi lebih rewel, apatis, atau sulit berkonsentrasi.
  • Mudah sakit: Sistem kekebalan tubuh yang lemah akibat malnutrisi membuat anak lebih sering sakit dan membutuhkan waktu lebih lama untuk sembuh.
  • Pembengkakan pada perut atau kaki: Pada kasus malnutrisi berat (kwashiorkor), dapat terjadi pembengkakan pada perut dan kaki akibat kekurangan protein.

Langkah-Langkah Efektif Mengatasi Underweight dan Malnutrisi pada Anak

Mengatasi underweight dan malnutrisi pada anak membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak, termasuk orang tua, keluarga, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Beberapa langkah efektif yang dapat dilakukan meliputi:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *