Doomscrolling: Kecanduan Berita Buruk, Otak Terancam!

Doomscrolling: Kecanduan Berita Buruk, Otak Terancam!
Doomscrolling: Kecanduan Berita Buruk, Otak Terancam! (www.freepik.com)

3. Penurunan Produktivitas

Ketika kita terjebak dalam doomscrolling, waktu kita terbuang percuma untuk terus menggulir dan membaca berita yang sering kali tidak produktif. Ini dapat mengganggu fokus dan konsentrasi kita pada pekerjaan atau tugas-tugas penting lainnya, sehingga menurunkan produktivitas secara keseluruhan.

4. Meningkatnya Rasa Cemas dan Ketidakberdayaan

Paparan berita negatif yang berlebihan dapat membuat kita merasa cemas dan tidak berdaya menghadapi masalah-masalah dunia. Kita mungkin merasa bahwa segala sesuatu berjalan buruk dan tidak ada yang bisa kita lakukan untuk mengubahnya.

5. Dampak Negatif pada Kesehatan Fisik

Stres dan kecemasan kronis akibat doomscrolling dapat memicu berbagai masalah kesehatan fisik, seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, tekanan darah tinggi, dan melemahnya sistem kekebalan tubuh.

6. Distorsi Persepsi Realitas

Terus-menerus terpapar berita negatif dapat membuat kita memiliki pandangan yang lebih pesimistis dan terdistorsi tentang dunia. Kita mungkin mulai percaya bahwa dunia ini lebih berbahaya dan penuh masalah daripada yang sebenarnya.

Bagaimana Cara Melepaskan Diri dari Jerat Doomscrolling?

Meskipun sulit, kebiasaan doomscrolling dapat diatasi dengan beberapa strategi:

1. Sadari dan Akui Kebiasaanmu

Langkah pertama adalah menyadari bahwa kamu memiliki kebiasaan doomscrolling dan mengakui dampaknya yang negatif. Cobalah untuk memantau berapa banyak waktu yang kamu habiskan untuk membaca berita negatif setiap hari.

2. Batasi Waktu dan Frekuensi Mengakses Berita

Tentukan waktu-waktu tertentu dalam sehari untuk membaca berita dan batasi durasinya. Misalnya, kamu bisa memeriksa berita selama 30 menit di pagi hari dan 30 menit di sore hari. Hindari membaca berita sebelum tidur atau saat sedang bekerja.

3. Pilih Sumber Informasi yang Seimbang

Berlanggananlah pada sumber berita yang kredibel dan menyajikan informasi secara seimbang, tidak hanya fokus pada berita negatif. Cari juga sumber berita yang menawarkan perspektif yang berbeda dan solusi untuk masalah-masalah yang ada.

4. Manfaatkan Fitur Batas Waktu Aplikasi

Banyak aplikasi media sosial dan berita memiliki fitur yang memungkinkan kamu untuk mengatur batas waktu penggunaan. Manfaatkan fitur ini untuk membantu kamu mengurangi waktu yang dihabiskan untuk scrolling.

5. Alihkan Perhatian dengan Aktivitas Lain

Ketika kamu merasa dorongan untuk doomscrolling, cobalah untuk mengalihkan perhatianmu dengan melakukan aktivitas lain yang lebih positif dan bermanfaat. Misalnya, membaca buku, berolahraga, mendengarkan musik, atau menghabiskan waktu bersama orang-orang terdekat.

6. Ciptakan Rutinitas Pagi dan Malam yang Sehat

Hindari memeriksa ponsel atau membaca berita negatif segera setelah bangun tidur atau sebelum tidur. Ciptakan rutinitas yang menenangkan, seperti meditasi, membaca buku fisik, atau melakukan peregangan.

7. Aktifkan Notifikasi yang Relevan Saja

Matikan notifikasi yang tidak penting dari aplikasi berita atau media sosial. Aktifkan hanya notifikasi yang benar-benar penting agar kamu tidak terus-menerus tergoda untuk memeriksa ponselmu.

8. Cari Dukungan dari Orang Lain

Bicaralah dengan teman, keluarga, atau terapis jika kamu merasa kesulitan untuk mengatasi kebiasaan doomscrolling sendiri. Dukungan dari orang lain dapat sangat membantu dalam proses pemulihan.

9. Ingatlah Bahwa Tidak Semua Berita Membutuhkan Respons Instan

Sering kali, kita merasa perlu untuk terus memantau berita karena takut ketinggalan informasi penting yang membutuhkan respons segera. Ingatlah bahwa sebagian besar berita tidak memerlukan respons instan dari kita.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *