lombokprime.com – Pernahkah kamu merasa ingin terus ngemil atau makan, padahal perutmu sebenarnya sudah kenyang? Fenomena ini sering disebut dengan “lapar mata,” dan ternyata ada banyak alasan psikologis dan situasional yang bisa memicunya. Jika kamu sering mengalaminya dan ingin mencari cara untuk mengatasinya, artikel ini akan mengupas tuntas 10 alasan utama kenapa kamu bisa makan meski tidak lapar, lengkap dengan solusi praktis yang bisa kamu terapkan sehari-hari.
Mengapa Kita Bisa “Lapar Mata”?
“Lapar mata” bukanlah sinyal fisik dari tubuh yang membutuhkan nutrisi. Lebih sering, ini adalah dorongan emosional atau kebiasaan yang membuat kita mencari makanan untuk alasan lain selain rasa lapar yang sebenarnya. Memahami akar penyebabnya adalah langkah pertama untuk mengendalikan kebiasaan ini. Yuk, kita bahas satu per satu!
1. Stres dan Kecemasan: Pelarian Instan ke Makanan
Siapa di sini yang pernah mencari makanan manis atau gurih saat sedang dikejar deadline atau baru saja bertengkar? Stres dan kecemasan adalah pemicu utama “lapar mata.” Makanan seringkali menjadi pelarian instan, memberikan rasa nyaman sesaat dan mengalihkan pikiran dari masalah yang sedang dihadapi. Proses mengunyah dan rasa nikmat dari makanan tertentu dapat melepaskan hormon endorfin di otak, yang memberikan efek menenangkan. Namun, efek ini hanya sementara dan bisa berujung pada penyesalan setelahnya.
Cara Mengatasi:
- Identifikasi Pemicu Stres: Coba catat kapan dan dalam situasi apa kamu cenderung makan saat tidak lapar. Mengenali pemicunya akan membantu kamu mencari solusi yang lebih efektif.
- Cari Alternatif Penghilang Stres: Alih-alih makan, coba lakukan aktivitas lain yang bisa meredakan stres, seperti meditasi, yoga, mendengarkan musik, atau berbicara dengan teman.
- Kelola Waktu dengan Lebih Baik: Jika stres disebabkan oleh tekanan pekerjaan atau tugas, coba atur jadwalmu dengan lebih baik dan pecah tugas besar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
2. Kebosanan: Saat Mulut Jadi Pengganti Aktivitas
Saat tidak ada kegiatan yang menarik atau sedang menunggu sesuatu, seringkali kita tanpa sadar mencari makanan hanya untuk mengisi waktu luang. Kebosanan bisa membuat kita merasa gelisah dan mencari stimulasi, dan makanan seringkali menjadi pilihan yang paling mudah dijangkau.
Cara Mengatasi:
- Rencanakan Aktivitas: Isi waktu luangmu dengan kegiatan yang produktif atau menyenangkan. Buat daftar hal-hal yang ingin kamu lakukan, seperti membaca buku, berolahraga, belajar keterampilan baru, atau berkumpul dengan teman.
- Cari Hobi Baru: Menekuni hobi bisa menjadi cara yang efektif untuk mengalihkan perhatian dari keinginan untuk makan saat bosan.
- Jauhkan Makanan dari Jangkauan: Jika kamu tahu akan menghabiskan waktu di rumah tanpa banyak kegiatan, coba simpan makanan ringan yang kurang sehat di tempat yang sulit dijangkau.
3. Pengaruh Emosi: Makan untuk Merayakan atau Menghibur Diri
Emosi, baik positif maupun negatif, seringkali terkait dengan kebiasaan makan kita. Kita mungkin makan lebih banyak saat sedang bahagia sebagai bentuk perayaan, atau mencari makanan yang menghibur saat sedang sedih, marah, atau kecewa.
Cara Mengatasi:
- Kenali Emosi yang Memicu: Coba perhatikan emosi apa saja yang membuatmu ingin makan saat tidak lapar. Apakah itu kesedihan, kegembiraan, kekecewaan, atau kemarahan?
- Cari Cara Sehat untuk Mengelola Emosi: Alih-alih menggunakan makanan sebagai pelarian emosional, coba cari cara lain yang lebih sehat untuk mengelola emosimu, seperti menulis jurnal, berbicara dengan terapis, atau melakukan aktivitas fisik.
- Rayakan dengan Cara Lain: Jika kamu ingin merayakan sesuatu, coba lakukan aktivitas lain yang menyenangkan selain makan, seperti menonton film, pergi berlibur, atau membeli hadiah untuk diri sendiri.
4. Lingkungan dan Godaan Sosial: Terjebak dalam Situasi yang Mendorong Makan
Lingkungan sekitar kita, termasuk orang-orang di sekitar kita, bisa sangat mempengaruhi kebiasaan makan kita. Misalnya, saat berkumpul dengan teman atau keluarga, seringkali ada banyak makanan lezat yang tersaji, dan kita mungkin merasa terdorong untuk makan meskipun sudah kenyang.
Cara Mengatasi:






