lombokprime.com – Di era digital seperti sekarang, gadget sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Mulai dari bekerja, belajar, hingga bersosialisasi, semuanya dilakukan melalui layar. Namun, tahukah Anda bahwa kebiasaan menggunakan gadget bisa berdampak buruk bagi kesehatan mata? Faktanya, menurut data dari American Optometric Association, 58% orang yang menggunakan gadget lebih dari 5 jam sehari mengalami gejala digital eye strain atau ketegangan mata digital.
Nah, sebelum Anda panik, mari kita bahas 7 kesalahan fatal yang sering dilakukan pengguna gadget dan cara mengatasinya agar mata tetap sehat meski terus menatap layar.
1. Terlalu Lama Menatap Layar Tanpa Istirahat
Salah satu kesalahan paling umum adalah menatap layar gadget terlalu lama tanpa jeda. Padahal, mata kita butuh istirahat untuk mengurangi ketegangan. Menurut aturan 20-20-20, setiap 20 menit menatap layar, Anda harus mengalihkan pandangan ke objek sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter) selama 20 detik.
Cara Mengatasi:
- Pasang alarm atau gunakan aplikasi pengingat untuk menerapkan aturan 20-20-20.
- Sesekali, alihkan pandangan ke luar jendela atau ruangan yang lebih luas.
2. Mengabaikan Pencahayaan yang Tepat
Banyak orang tidak menyadari bahwa pencahayaan ruangan sangat memengaruhi kesehatan mata. Layar yang terlalu terang atau terlalu gelap bisa membuat mata bekerja lebih keras, sehingga cepat lelah.
Cara Mengatasi:
- Atur kecerahan layar sesuai dengan kondisi pencahayaan ruangan.
- Gunakan lampu meja dengan pencahayaan yang cukup saat menggunakan gadget di malam hari.
- Hindari menggunakan gadget di ruangan gelap atau di bawah sinar matahari langsung.
3. Tidak Menggunakan Filter Layar Anti-Blue Light
Cahaya biru (blue light) dari layar gadget bisa merusak retina mata jika terpapar terlalu lama. Bahkan, penelitian dari Harvard Medical School menyebutkan bahwa paparan blue light berlebihan dapat mengganggu ritme sirkadian dan menyebabkan insomnia.
Cara Mengatasi:
- Pasang filter anti-blue light di layar gadget atau gunakan kacamata dengan lensa anti-blue light.
- Aktifkan mode night light atau eye comfort di smartphone dan laptop untuk mengurangi paparan cahaya biru.
4. Posisi Layar yang Tidak Ergonomis
Posisi layar yang terlalu tinggi, rendah, atau miring bisa membuat leher dan mata tegang. Idealnya, layar harus sejajar dengan mata dan berjarak sekitar 50-70 cm dari wajah.
Cara Mengatasi:
- Atur ketinggian layar laptop atau monitor agar sejajar dengan mata.
- Gunakan stand atau dudukan gadget untuk memastikan posisi yang nyaman.
- Pastikan postur tubuh tetap tegak saat menggunakan gadget.
5. Kurangnya Asupan Nutrisi untuk Mata
Mata juga butuh nutrisi untuk tetap sehat. Sayangnya, banyak orang mengabaikan pentingnya makanan bergizi untuk menjaga kesehatan mata.
Cara Mengatasi:
- Konsumsi makanan kaya vitamin A, C, E, dan omega-3 seperti wortel, bayam, ikan salmon, dan kacang-kacangan.
- Minum air putih yang cukup untuk menjaga kelembapan mata.
- Pertimbangkan suplemen mata jika diperlukan, setelah berkonsultasi dengan dokter.
6. Mengabaikan Gejala Mata Lelah
Mata lelah sering dianggap sepele, padahal ini bisa menjadi tanda awal masalah serius seperti mata kering atau rabun jauh. Gejalanya antara lain mata merah, penglihatan kabur, dan sakit kepala.
Cara Mengatasi:
- Segera istirahatkan mata jika merasa lelah atau tidak nyaman.
- Gunakan tetes mata untuk mengatasi kekeringan, tetapi pastikan produknya aman dan sesuai anjuran dokter.
- Periksakan mata secara rutin ke dokter spesialis mata minimal setahun sekali.
7. Tidak Memperhatikan Kualitas Layar Gadget
Tidak semua layar gadget diciptakan sama. Layar dengan resolusi rendah atau refresh rate yang buruk bisa membuat mata bekerja lebih keras, terutama saat membaca atau menonton video.






