Mitos 6: Gula Bikin Anak Hiperaktif
Mitos ini sering banget kita dengar, terutama kalau lagi lihat anak-anak yang enerjik banget setelah makan atau minum yang manis-manis. Banyak yang langsung menyalahkan gula sebagai penyebab hiperaktivitas. Tapi, berbagai penelitian ilmiah nggak menemukan hubungan yang signifikan antara konsumsi gula dengan perilaku hiperaktif pada anak-anak. Perilaku anak-anak itu kompleks dan bisa dipengaruhi oleh banyak faktor lain seperti lingkungan, suasana hati, dan tingkat energi alami mereka. Mungkin efek “semangat” setelah makan manis lebih disebabkan oleh rasa senang atau energi sesaat yang didapatkan dari karbohidrat sederhana.
Mitos 7: Rambut dan Kuku Tetap Tumbuh Setelah Meninggal
Mitos yang satu ini sering muncul di film-film atau cerita horor. Kesannya jadi seram ya kalau membayangkan rambut dan kuku orang yang sudah meninggal masih bisa tumbuh. Faktanya, setelah seseorang meninggal, semua proses biologis dalam tubuh akan berhenti, termasuk pertumbuhan sel. Yang mungkin terjadi adalah kulit di sekitar rambut dan kuku mengerut, sehingga membuat rambut dan kuku terlihat lebih panjang dari sebelumnya. Ini cuma ilusi optik, bukan pertumbuhan sebenarnya.
Mitos 8: Antibakteri Lebih Baik dari Sabun Biasa
Di era yang serba bersih ini, banyak orang beralih ke sabun antibakteri dengan harapan bisa membunuh lebih banyak kuman. Padahal, untuk kebersihan sehari-hari, sabun biasa dan air mengalir sudah cukup efektif kok menghilangkan kuman dan bakteri dari tangan kita. Penggunaan sabun antibakteri yang berlebihan justru bisa berpotensi menyebabkan bakteri menjadi lebih resisten terhadap antibiotik dalam jangka panjang. Selain itu, beberapa kandungan dalam sabun antibakteri juga bisa kurang baik untuk kulit. Jadi, sabun biasa yang dipakai dengan benar sudah cukup untuk menjaga kebersihan.
Mitos 9: Vaksin Menyebabkan Autisme
Mitos yang satu ini sangat berbahaya dan sudah berkali-kali dibantah oleh penelitian ilmiah yang kredibel. Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan adanya hubungan antara vaksin dengan autisme. Mitos ini muncul dari sebuah penelitian yang sudah ditarik kembali karena terbukti tidak valid dan penuh dengan kecurangan. Vaksin adalah salah satu penemuan medis terbesar yang berhasil menyelamatkan jutaan nyawa dari berbagai penyakit menular. Percayalah pada ilmu pengetahuan dan informasi dari sumber yang terpercaya ya.
Mitos 10: Otak Pria dan Wanita Berbeda Secara Fundamental
Mitos yang satu ini sering dipakai untuk menjelaskan perbedaan perilaku atau kemampuan antara pria dan wanita. Padahal, meskipun ada beberapa perbedaan struktural kecil dalam otak pria dan wanita, penelitian menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan mendasar dalam hal fungsi kognitif atau kemampuan intelektual. Perbedaan yang kita lihat lebih banyak dipengaruhi oleh faktor sosial, budaya, dan pengalaman hidup, bukan semata-mata karena perbedaan biologis otak.
Mitos 11: Tidur Siang Itu Malas
Siapa bilang tidur siang itu cuma buat orang malas? Justru, tidur siang yang berkualitas bisa memberikan banyak manfaat lho! Penelitian menunjukkan bahwa tidur siang sebentar (sekitar 20-30 menit) bisa meningkatkan kewaspadaan, memperbaiki mood, dan meningkatkan kinerja kognitif. Tapi, jangan tidur siang terlalu lama ya, karena justru bisa bikin kamu merasa grogi dan susah tidur di malam hari. Jadi, kalau kamu merasa butuh istirahat di tengah hari, jangan ragu untuk tidur siang sebentar!
Mitos 12: Kita Bisa Melihat dari Luar Angkasa Tembok Besar China
Mitos yang satu ini cukup populer dan sering kita dengar. Katanya, Tembok Besar China adalah satu-satunya bangunan buatan manusia yang bisa dilihat dari luar angkasa dengan mata telanjang. Padahal, faktanya, meskipun Tembok Besar China memang sangat panjang, lebarnya tidak cukup signifikan untuk bisa dilihat dengan mata telanjang dari luar angkasa. Para astronaut bahkan kesulitan untuk melihatnya dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tanpa bantuan alat khusus. Mitos ini mungkin muncul karena kebanggaan akan mahakarya arsitektur kuno ini.






