Orang Tua, Sadarkah? 10 Kebiasaan Ini Bikin Guru Stres!

Orang Tua, Sadarkah? 10 Kebiasaan Ini Bikin Guru Stres!
Orang Tua, Sadarkah? 10 Kebiasaan Ini Bikin Guru Stres! (www.freepik.com)

3. Membandingkan Anak dengan Siswa Lain

Setiap anak memiliki keunikan dan potensi yang berbeda-beda. Kebiasaan membandingkan anak dengan siswa lain dapat membuat anak merasa minder, tidak percaya diri, dan bahkan menimbulkan persaingan yang tidak sehat di antara siswa. Selain itu, hal ini juga dapat memberikan tekanan yang tidak perlu kepada guru.

Cara Menghindarinya:

  • Fokus pada perkembangan anak sendiri: Amati dan apresiasi setiap kemajuan yang dicapai anak, sekecil apapun.
  • Hindari membicarakan kelebihan atau kekurangan siswa lain di depan anak: Hargai privasi dan potensi setiap individu.
  • Bekerja sama dengan guru untuk memahami potensi unik anak: Diskusikan cara terbaik untuk mengembangkan bakat dan minat anak tanpa perlu membandingkannya dengan orang lain.

Psikolog pendidikan menekankan pentingnya fokus pada kekuatan dan perkembangan individu anak. Dengan menghindari perbandingan yang tidak sehat, kita membantu menciptakan lingkungan belajar yang positif dan suportif bagi semua siswa.

4. Terlalu Banyak Mengkritik Metode Mengajar Guru di Depan Anak

Meskipun kita memiliki hak untuk memberikan masukan kepada guru, kebiasaan terlalu banyak mengkritik metode mengajar guru di depan anak dapat merusak citra guru di mata anak dan membuat anak menjadi tidak respek terhadap guru. Hal ini juga dapat menciptakan kebingungan pada anak mengenai apa yang benar dan salah dalam proses belajar.

Cara Menghindarinya:

  • Sampaikan kritik dan saran secara langsung kepada guru dengan cara yang sopan dan konstruktif: Hindari membicarakan kekurangan guru di depan anak atau orang lain.
  • Fokus pada solusi, bukan hanya masalah: Ketika memberikan masukan, sertakan juga ide-ide atau solusi yang mungkin bisa diterapkan.
  • Percayakan pada profesionalisme guru: Ingatlah bahwa guru adalah seorang profesional yang telah terlatih dan memiliki pengalaman dalam mendidik anak.

Komunikasi yang terbuka dan saling menghormati antara orang tua dan guru sangat penting. Dengan menyampaikan kritik secara dewasa dan konstruktif, kita membantu guru untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas pengajaran.

5. Tidak Mendukung Kedisiplinan yang Diterapkan di Sekolah

Sekolah memiliki aturan dan tata tertib yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif. Kebiasaan tidak mendukung kedisiplinan yang diterapkan di sekolah dapat membuat anak menjadi bingung dan tidak patuh terhadap aturan, baik di sekolah maupun di rumah. Hal ini juga dapat menyulitkan guru dalam menegakkan disiplin di kelas.

Cara Menghindarinya:

  • Pahami dan dukung aturan sekolah: Pelajari aturan dan tata tertib sekolah bersama anak, dan jelaskan pentingnya mematuhi aturan tersebut.
  • Konsisten dalam menerapkan disiplin di rumah: Ciptakan aturan yang jelas di rumah yang sejalan dengan nilai-nilai yang diajarkan di sekolah.
  • Bekerja sama dengan guru dalam mengatasi masalah kedisiplinan anak: Jika anak melanggar aturan di sekolah, dukung upaya guru dalam memberikan konsekuensi yang sesuai dan bantu anak untuk belajar dari kesalahannya.

Penelitian menunjukkan bahwa siswa yang tumbuh dalam lingkungan yang konsisten dan memiliki aturan yang jelas cenderung lebih bertanggung jawab dan memiliki prestasi akademik yang lebih baik. Dengan mendukung kedisiplinan di sekolah, kita membantu anak untuk mengembangkan karakter yang kuat.

6. Terlalu Memanjakan Anak dan Sulit Menerima Konsekuensi

Dalam upaya memberikan yang terbaik, terkadang orang tua tanpa sadar terlalu memanjakan anak dan sulit menerima konsekuensi yang diberikan oleh guru atas kesalahan anak. Kebiasaan terlalu memanjakan anak dan sulit menerima konsekuensi dapat menghambat perkembangan kemandirian dan tanggung jawab anak.

Cara Menghindarinya:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *