5. Memberi dengan Tulus Tanpa Harapan
Berikan kebaikanmu karena kamu ingin memberi, bukan karena kamu mengharapkan sesuatu sebagai balasan, baik itu pujian, rasa syukur, atau kontrol.
Memahami bahwa kebaikan bisa menyesatkan adalah langkah pertama menuju hubungan yang lebih sehat dan otentik. Ini bukan tentang berhenti menjadi baik, melainkan tentang menjadi lebih sadar dan bijaksana dalam cara kita memberikan kebaikan. Dengan begitu, kita bisa memastikan bahwa niat baik kita benar-benar memberdayakan dan bukan justru menciptakan dampak toxic yang menghambat pertumbuhan. Mari kita ciptakan lingkungan di mana kebaikan sejati bersemi, memupuk kemandirian, kepercayaan, dan kebahagiaan yang berkelanjutan bagi semua.
