Mulai dari yang Kecil
Jangan langsung berharap bisa duduk meditasi selama berjam-jam. Mulailah dengan waktu singkat. Misalnya, luangkan 5-10 menit setiap hari untuk duduk diam tanpa gangguan. Matikan ponsel, tutup laptop, dan cukup bernapas. Perhatikan bagaimana perasaanmu, dan jangan menghakimi pikiran yang muncul. Ini adalah cara sederhana untuk melatih diri nyaman dengan keheningan.
Praktikkan Mindfulness
Mindfulness atau kesadaran penuh adalah latihan untuk hadir di momen ini, tanpa penilaian. Ini bisa membantu kamu menyadari pikiran dan emosi yang muncul saat hening, tanpa harus bereaksi terhadapnya. Ada banyak aplikasi dan panduan online yang bisa membantu kamu memulai praktik mindfulness. Fokus pada napasmu, dengarkan suara di sekitarmu (bahkan suara hening itu sendiri), dan biarkan pikiran datang dan pergi.
Temukan Bentuk Keheningan yang Nyaman Bagimu
Keheningan tidak selalu berarti tidak ada suara sama sekali. Bagi sebagian orang, keheningan yang nyaman bisa berarti mendengarkan suara alam, seperti gemericik air atau desiran angin. Atau mungkin itu berarti berada di ruang yang tenang tetapi ada aktivitas fisik yang dilakukan, seperti membaca buku atau melukis. Eksplorasi apa yang membuatmu merasa damai dalam keheningan. Ini adalah bagian dari strategi untuk menghadapi keheningan.
Refleksikan Pemicu Ketidaknyamanan
Coba renungkan, kapan dan mengapa kamu merasa paling tidak nyaman dengan keheningan? Apakah itu saat sendirian, atau saat bersama orang lain? Apakah ada pikiran atau emosi tertentu yang selalu muncul? Mengidentifikasi pemicu ini bisa membantu kamu memahami akar masalahnya dan mencari cara untuk mengatasinya.
Komunikasikan Kebutuhanmu
Jika kamu sering menyela dalam percakapan, coba latih diri untuk memberi jeda. Ingatlah bahwa keheningan bukanlah kelemahan, dan tidak selalu perlu diisi. Jika kamu bersama orang lain dan merasa canggung, mungkin kamu bisa mencoba mengatakan, “Mari kita nikmati ketenangan sejenak,” atau “Aku sedang memikirkan sesuatu.” Komunikasi terbuka bisa membantu orang lain memahami mengapa kamu mungkin kadang diam, dan sebaliknya. Ini juga salah satu cara untuk membangun komunikasi yang efektif.
Menerima Diri Sendiri dan Orang Lain
Pada akhirnya, memahami mengapa seseorang tidak nyaman dengan keheningan adalah tentang empati, baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Jika kamu adalah orang yang merasa gelisah dalam kesunyian, ketahuilah bahwa ini adalah pengalaman yang umum, dan ada banyak cara untuk mengubah hubunganmu dengan keheningan menjadi lebih positif. Jangan menghakimi dirimu sendiri.
Sebaliknya, jika kamu adalah orang yang sering berinteraksi dengan mereka yang tidak nyaman dengan keheningan, cobalah untuk memahami bahwa perilaku mereka mungkin bukan karena mereka ingin mendominasi percakapan atau tidak menghargaimu. Bisa jadi itu adalah mekanisme koping mereka terhadap kegelisahan internal. Berikan mereka ruang, dengarkan dengan sabar, dan jika perlu, ajak mereka untuk sama-sama menikmati momen hening yang singkat.
Keheningan bukanlah ketiadaan, melainkan sebuah kehadiran yang sangat kuat. Ia adalah ruang untuk tumbuh, untuk menyembuhkan, dan untuk terhubung dengan diri sendiri serta dunia di sekitar kita pada tingkat yang lebih dalam. Mari kita mulai melihat keheningan bukan sebagai sesuatu yang harus dihindari, melainkan sebagai anugerah yang bisa kita manfaatkan untuk hidup yang lebih tenang, lebih reflektif, dan lebih bermakna. Jadi, lain kali kamu menemukan dirimu dalam keheningan, cobalah untuk tidak lari. Sebaliknya, sambutlah ia, dan dengarkan apa yang ingin ia sampaikan kepadamu. Kamu mungkin terkejut dengan apa yang kamu temukan.






