Pujian Manis yang Bikin Kamu Kesal? Ini Taktik Pasif-Agresifnya!

Pujian Manis yang Bikin Kamu Kesal? Ini Taktik Pasif-Agresifnya!
Pujian Manis yang Bikin Kamu Kesal? Ini Taktik Pasif-Agresifnya! (www.freepik.com)
  • Contoh nyata: Kamu minta tolong temanmu mengerjakan bagian proyek, tapi dia selalu lupa atau menunda sampai last minute. Atau, dia “lupa” membalas pesan pentingmu berjam-jam lamanya padahal kamu tahu dia aktif.
  • Apa yang terjadi: Mereka sengaja tidak memenuhi komitmen atau menunda sampai kamu kesal. Ini adalah bentuk hukuman pasif. Mereka tidak bilang “Aku tidak mau membantumu” atau “Aku kesal padamu,” tapi tindakannya menunjukkan hal itu. Efeknya? Kamu jadi frustrasi, pekerjaan terhambat, dan mereka berhasil “membalas” tanpa konfrontasi.

3. Peran Korban (The Victim Play)

Orang pasif-agresif sering sekali mengambil posisi sebagai korban. Mereka akan mengeluh tentang betapa sulitnya hidup mereka, betapa tidak adilnya situasi, atau betapa banyak beban yang mereka pikul, seringkali dengan nada menyalahkan orang lain (termasuk kamu, secara tidak langsung).

  • Contoh nyata: Saat diminta bantuan, mereka bilang, “Duh, aku sih bisa aja bantu, tapi kamu tahu kan aku lagi banyak banget masalah? Ini aja belum kelar-kelar…” atau, “Ya sudah deh, aku aja yang ngalah. Memang aku kan selalu jadi yang disalahkan.”
  • Apa yang terjadi: Mereka ingin kamu merasa bersalah atau iba, sehingga kamu akan menyerah atau melakukan apa yang mereka inginkan tanpa harus mereka minta. Ini adalah cara untuk memanipulasi situasi agar kamu merasa bertanggung jawab atas perasaan atau situasi mereka. Tujuannya? Agar kamu merasa bersalah dan mengalah pada keinginan mereka, tanpa mereka harus jujur tentang apa yang mereka inginkan atau rasakan.

4. Diam Seribu Bahasa (The Silent Treatment)

Ini adalah salah satu taktik yang paling menjengkelkan. Ketika mereka marah atau tidak setuju, alih-alih berbicara, mereka memilih untuk diam. Mereka mungkin mengabaikan pesanmu, tidak merespons pertanyaan, atau membuat suasana jadi tegang dengan kesunyian yang disengaja.

  • Contoh nyata: Kamu mencoba bicara tentang masalah, tapi temanmu hanya diam, menatap kosong, atau sibuk dengan ponselnya tanpa memberikan respons verbal.
  • Apa yang terjadi: Mereka ingin kamu merasa tidak nyaman, cemas, dan akhirnya menebak-nebak apa yang salah. Ini adalah bentuk hukuman dan cara untuk membuatmu mengejar mereka, memohon agar mereka mau bicara. Keheningan ini adalah bentuk “teriakan” pasif yang penuh dengan kemarahan atau kekesalan.

5. Sarkasme dan Humor Kering (The Sarcastic/Dry Humor)

Sarkasme, meskipun bisa jadi bagian dari humor yang cerdas, dalam konteks pasif-agresif sering digunakan sebagai pelindung untuk melontarkan kritik atau hinaan. Mereka bisa bilang, “Aku cuma bercanda!” jika kamu tersinggung.

  • Contoh nyata: Kamu mengenakan pakaian baru, lalu temanmu bilang, “Wah, tumben ya pakai baju terang? Nggak takut jadi pusat perhatian?” dengan nada datar atau senyum yang sulit diartikan.
  • Apa yang terjadi: Mereka menyampaikan kritik atau ketidaksetujuan dengan cara yang bisa mereka sangkal. Jika kamu merasa tersinggung, mereka akan mengklaim kamu terlalu sensitif atau tidak bisa diajak bercanda. Ini adalah cara aman untuk “melontarkan” komentar pedas tanpa harus bertanggung jawab penuh.

6. Menunda Pekerjaan atau Tanggung Jawab (The Purposeful Inefficiency)

Ini berbeda dengan poin nomor 2. Di sini, mereka bukannya lupa atau sengaja tidak mengerjakan, melainkan mengerjakannya dengan sangat lambat, tidak efisien, atau di bawah standar, sehingga hasil akhirnya kurang memuaskan atau justru menimbulkan masalah baru.

  • Contoh nyata: Kamu meminta bantuan untuk mengatur sebuah acara, tapi dia mengerjakan semua detailnya dengan sangat lambat, sering mengeluh lelah, atau bahkan sengaja membuat kesalahan kecil yang merepotkan.
  • Apa yang terjadi: Mereka menunjukkan penolakan atau ketidaksetujuan terhadap tugas atau permintaanmu melalui tindakan. Mereka ingin kamu tahu bahwa mereka tidak senang melakukannya, dan mungkin berharap kamu tidak akan meminta bantuan lagi di kemudian hari. Ini adalah bentuk sabotase pasif untuk menyampaikan, “Aku tidak mau melakukan ini.”

7. Gosip atau Kritik di Belakang Punggung (The Indirect Gossip/Criticism)

Daripada bicara langsung kepadamu, orang pasif-agresif lebih memilih untuk membicarakan kekesalan atau kritik mereka kepada orang lain, berharap informasi itu akan sampai kepadamu secara tidak langsung.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *