Takut Disayangi? Luka Ini Lebih Dalam dari Sekadar Jomblo

Takut Disayangi? Luka Ini Lebih Dalam dari Sekadar Jomblo
Takut Disayangi? Luka Ini Lebih Dalam dari Sekadar Jomblo (www.freepik.com)

Sulit Membangun Kedekatan Emosional

Kamu mungkin merasa sulit untuk benar-benar terbuka dan jujur tentang perasaanmu kepada orang lain, bahkan kepada mereka yang kamu sayangi. Ada dinding tak terlihat yang kamu bangun di sekeliling hatimu, seolah melindungi diri dari potensi luka. Kamu mungkin menghindari topik-topik yang terlalu personal, atau cenderung mengalihkan pembicaraan jika mulai terasa terlalu intim.

Cenderung Menarik Diri Saat Hubungan Mulai Serius

Saat hubungan mulai menunjukkan tanda-tanda keseriusan, entah itu dengan pacar, sahabat, atau rekan kerja, kamu mungkin merasa panik dan cenderung menarik diri. Ini bisa berupa tiba-tiba menjadi dingin, mencari-cari kesalahan kecil, atau bahkan memutuskan hubungan tanpa alasan yang jelas, padahal jauh di lubuk hati kamu peduli. Ini adalah mekanisme pertahanan untuk menghindari potensi rasa sakit di masa depan.

Terlalu Peka Terhadap Perubahan Perilaku Orang Lain

Kamu mungkin jadi terlalu peka terhadap setiap perubahan kecil dalam perilaku orang yang kamu sayangi. Sedikit saja perubahan nada bicara, kurangnya perhatian, atau pesan yang terlambat dibalas bisa langsung memicu kekhawatiran bahwa mereka akan pergi. Kamu cenderung overthinking dan mencari-cari konfirmasi atas ketakutanmu sendiri.

Mencari-cari Alasan untuk Menjauh

Secara tidak sadar, kamu mungkin sering mencari-cari alasan untuk menjauh atau menjaga jarak. Ini bisa berupa kesibukan yang berlebihan, hobi yang menyita waktu, atau bahkan menciptakan konflik-konflik kecil yang bisa menjadi alasan untuk tidak terlalu terikat. Ini adalah cara otakmu untuk mencoba mengendalikan situasi agar kamu tidak merasa terlalu rentan.

Kesulitan Mempercayai Komitmen atau Janji

Jika seseorang mengungkapkan niat serius atau janji untuk selalu ada, kamu mungkin merasa skeptis dan sulit untuk benar-benar mempercayainya. Ada suara di dalam dirimu yang berkata, “mereka juga akan pergi seperti yang lain.” Ini bisa membuatmu sulit untuk menikmati hubungan atau merasa aman dalam kedekatan.

Melawan Ketakutan: Langkah Nyata untuk Berdamai dengan Trauma

Trauma ditinggalkan bukanlah vonis seumur hidup. Ada banyak cara untuk berdamai dengan ketakutan ini dan membuka diri kembali pada potensi kebahagiaan. Prosesnya mungkin tidak mudah dan butuh waktu, tetapi sangat mungkin untuk dijalani.

Mengakui dan Menerima Perasaanmu

Langkah pertama adalah mengakui bahwa kamu memiliki ketakutan ini dan itu adalah hal yang valid. Jangan menghakimi dirimu sendiri atau merasa bersalah. Rasa sakit dari pengalaman masa lalu adalah nyata, dan wajar jika itu meninggalkan jejak. Mengakui perasaanmu adalah awal dari penyembuhan. Coba tuliskan perasaanmu dalam jurnal, atau bicarakan dengan seseorang yang kamu percaya.

Refleksi Mendalam pada Pengalaman Masa Lalu

Coba luangkan waktu untuk merefleksikan pengalaman masa lalu yang memicu trauma. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana perasaanmu saat itu? Apa yang bisa kamu pelajari dari pengalaman tersebut? Penting untuk memahami bahwa meskipun pengalaman itu menyakitkan, kamu berhasil melewatinya. Kamu lebih kuat dari yang kamu kira. Ini juga saatnya untuk memaafkan dirimu sendiri jika kamu merasa ada kesalahan yang kamu buat.

Membangun Kembali Kepercayaan Diri

Ketakutan ditinggalkan seringkali berkaitan erat dengan rasa tidak layak dicintai. Fokuslah untuk membangun kembali kepercayaan dirimu. Kenali kekuatan dan kelebihanmu. Lakukan hal-hal yang membuatmu merasa baik tentang dirimu sendiri. Ingat, kamu adalah individu yang berharga, terlepas dari apakah ada orang lain yang bersamamu atau tidak. Self-love adalah fondasi penting untuk bisa membuka diri pada cinta dari orang lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *