Tanda Manipulatif dari Orang yang Tak Mau Bertanggung Jawab

Tanda Manipulatif dari Orang yang Tak Mau Bertanggung Jawab
Tanda Manipulatif dari Orang yang Tak Mau Bertanggung Jawab (www.freepik.com)

1. Mereka Sering Memutarbalikkan Fakta (Gaslighting)

Salah satu taktik paling umum dari orang manipulatif adalah gaslighting. Ini adalah bentuk manipulasi psikologis di mana seseorang membuat korbannya mempertanyakan ingatan, persepsi, atau bahkan kewarasannya sendiri. Bayangkan Anda dan orang ini terlibat dalam sebuah percakapan. Anda ingat dengan jelas apa yang dikatakan, tetapi dia bersikeras bahwa itu tidak pernah terjadi, atau Anda salah menafsirkannya. Dia mungkin mengatakan, “Kamu terlalu sensitif,” atau “Aku tidak pernah mengatakan itu, kamu pasti salah dengar,” padahal Anda tahu persis apa yang terjadi.

Gaslighting bertujuan untuk membuat Anda bingung, meragukan diri sendiri, dan akhirnya menyerah pada narasi mereka. Ini adalah taktik yang sangat merusak karena secara perlahan mengikis rasa percaya diri Anda dan membuat Anda merasa tidak waras. Jika Anda sering merasa seperti sedang gila atau mempertanyakan ingatan Anda sendiri setelah berinteraksi dengan seseorang, waspadalah. Itu adalah alarm besar yang berbunyi.

2. Selalu Menyalahkan Orang Lain atau Keadaan

Pernahkah Anda melihat seseorang yang tidak pernah mengakui kesalahan, bahkan ketika bukti sudah di depan mata? Orang yang manipulatif dan tak mau bertanggung jawab selalu punya alasan untuk menyalahkan orang lain atau keadaan atas apa pun yang terjadi. Jika ada proyek yang gagal, itu karena tim tidak kompeten. Sehingga jika membuat hubungan bermasalah, itu karena Anda tidak pengertian. Jika dia telat, itu karena macet, padahal dia sengaja berangkat mepet.

Mereka tidak akan pernah melihat ke dalam diri mereka sendiri untuk mencari tahu apa yang bisa diperbaiki. Bagi mereka, masalah selalu ada di luar diri mereka. Ini adalah cara ampuh untuk menghindari konsekuensi dan menjaga citra diri mereka tetap “sempurna” di mata mereka sendiri. Pola ini bisa sangat melelahkan karena Anda akan selalu merasa seperti berada dalam pertandingan menyalahkan yang tidak ada habisnya.

3. Gemar Memainkan Peran Korban

Ini adalah taktik yang sangat licik: memainkan peran korban. Ketika mereka melakukan kesalahan atau ketika mereka seharusnya bertanggung jawab, mereka akan berbalik dan membuat diri mereka terlihat seperti pihak yang paling menderita. Mereka mungkin akan menceritakan kisah sedih, mengeluh tentang betapa sulitnya hidup mereka, atau bahkan berpura-pura sakit untuk mendapatkan simpati dan menghindari tanggung jawab.

Misalnya, jika Anda mencoba mengonfrontasi mereka tentang sesuatu, mereka mungkin akan mengatakan, “Kamu tidak tahu betapa beratnya hidupku saat ini,” atau “Aku sudah melalui begitu banyak hal, kenapa kamu harus menambah bebanku?” Tujuannya adalah untuk membuat Anda merasa bersalah karena menuntut pertanggungjawaban, sehingga Anda akhirnya mundur dan membiarkan mereka lolos begitu saja. Ini adalah cara yang efektif untuk mengalihkan perhatian dari kesalahan mereka dan memanipulasi emosi Anda.

4. Mereka Sulit Dipercaya dan Sering Berbohong

Konsistensi adalah kunci dalam hubungan yang sehat. Namun, orang yang manipulatif seringkali sulit dipercaya dan sering berbohong, bahkan untuk hal-hal kecil. Mereka mungkin mengubah cerita mereka berkali-kali, memberikan janji yang tidak pernah ditepati, atau sengaja menyembunyikan informasi penting. Kebohongan ini bisa menjadi cara untuk menghindari tanggung jawab atau untuk mendapatkan keuntungan pribadi.

Ketika Anda terus-menerus menangkap mereka berbohong atau merasa ada yang tidak beres dengan cerita mereka, itu adalah tanda peringatan serius. Hubungan apa pun, baik pertemanan, keluarga, atau profesional, tidak akan bertahan lama jika dibangun di atas dasar kebohongan. Kurangnya integritas ini menunjukkan bahwa mereka tidak menghargai kejujuran dan hanya mementingkan diri sendiri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *