Pertemanan Bisa Merusak Mental? Sayangnya, Jawabannya: Ya

Pertemanan Bisa Merusak Mental? Sayangnya, Jawabannya: Ya
Pertemanan Bisa Merusak Mental? Sayangnya, Jawabannya: Ya (www.freepik.com)

9. Tidak Percaya Diri yang Berlebihan: Butuh Validasi Tiada Henti

Meskipun terdengar seperti ironi, tipe orang yang memiliki rasa tidak percaya diri yang berlebihan justru bisa jadi menguras tenaga Anda. Mereka terus-menerus mencari validasi, pujian, dan jaminan dari Anda. Mereka mungkin sering bertanya “Apakah aku terlihat baik?”, “Apakah aku melakukan ini dengan benar?”, atau “Apakah kamu masih menyukaiku?” secara berulang-ulang, meskipun Anda sudah memberikan jaminan.

Interaksi ini bisa menjadi sangat melelahkan karena Anda akan selalu dalam posisi untuk meyakinkan dan menenangkan mereka. Mereka mungkin juga sering meragukan diri sendiri di depan umum, membuat Anda merasa tidak nyaman atau bahkan bertanggung jawab atas perasaan mereka. Pertemanan yang sehat mendorong pertumbuhan dan kemandirian, bukan ketergantungan emosional yang berlebihan.

10. Pengatur dan Pengendali: Merampas Kebebasan Anda

Pernahkah Anda merasa bahwa setiap keputusan dalam pertemanan harus disetujui oleh satu orang? Atau bahwa teman Anda selalu mencoba mengontrol apa yang Anda lakukan, katakan, atau bahkan pikirkan? Ini adalah ciri dari tipe orang yang suka mengatur dan mengendalikan. Mereka mungkin akan mendikte pilihan makanan Anda, tempat nongkrong, atau bahkan teman-teman lain yang boleh Anda ajak bergaul.

Mereka cenderung tidak menghargai batasan pribadi dan bisa menjadi sangat manipulatif untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Dalam pertemanan semacam ini, Anda akan merasa tercekik, tidak bebas, dan kehilangan jati diri. Pertemanan yang sehat harus memberikan ruang bagi Anda untuk menjadi diri sendiri, bukan berusaha mengubah Anda menjadi cetakan mereka.

Bagaimana Menangani Pertemanan Toksik?

Menjauhi tipe orang yang harus Anda jauhi dalam pertemanan ini bukan berarti Anda harus memutus silaturahmi secara drastis atau menjadi kejam. Ada beberapa cara bijak untuk menghadapi situasi ini:

1. Tentukan Batasan yang Jelas

Penting untuk menetapkan batasan yang tegas dalam pertemanan. Jika teman Anda terlalu sering mengeluh, katakan bahwa Anda hanya punya waktu 10 menit untuk mendengarkan. Jika mereka sering ingkar janji, kurangi ekspektasi Anda terhadap mereka atau batasi interaksi yang membutuhkan komitmen tinggi. Batasan ini melindungi energi dan waktu Anda. Komunikasikan batasan ini dengan baik, tanpa perlu menjelaskan terlalu panjang.

2. Kurangi Intensitas Interaksi

Anda tidak harus langsung memblokir atau memutuskan hubungan. Cukup kurangi intensitas dan frekuensi interaksi Anda. Jika biasanya bertemu setiap minggu, coba jadi sebulan sekali. Jika sering chat, kurangi respons Anda atau batasi topik pembicaraan. Secara perlahan, hubungan akan berubah tanpa perlu ada konfrontasi besar.

3. Prioritaskan Diri Sendiri

Ingatlah bahwa kesehatan mental dan kebahagiaan Anda adalah prioritas utama. Jangan merasa bersalah karena menjaga diri Anda. Jika suatu pertemanan lebih banyak membawa kesedihan daripada kebahagiaan, itu adalah tanda yang jelas bahwa Anda perlu melakukan sesuatu. Ini bukan tentang menjadi egois, melainkan tentang menjaga diri agar Anda bisa memberikan yang terbaik untuk diri sendiri dan orang lain yang benar-benar peduli.

4. Cari Lingkaran Pertemanan Baru yang Positif

Sambil Anda menyaring pertemanan yang toksik, bukalah diri untuk bertemu orang-orang baru yang membawa energi positif. Bergabunglah dengan komunitas baru, ikuti hobi baru, atau perbanyak interaksi dengan teman-teman yang selama ini Anda rasa mendukung dan menyenangkan. Membangun lingkaran pertemanan yang sehat akan mengisi kekosongan yang ditinggalkan oleh pertemanan yang toksik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *