Lombok Barat, NTB – Tradisi Nyongkolan, sebuah prosesi adat yang menjadi bagian tak terpisahkan dari rangkaian pernikahan masyarakat Sasak di Lombok, kembali digelar. Kali ini, tradisi Nyongkolan berlangsung dari Dusun Mendawa, Desa Kedaro, Kecamatan Sekotong menuju Dusun Kesuma, Desa Banyu Urip, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat pada Selasa (17/12/2024).
Pengamanan dan pengawalan prosesi ini dilakukan oleh Bhabinkamtibmas Desa Banyu Urip, Aiptu I W Suartana, bersama Babinsa Desa Banyu Urip, Sertu Asikin, memastikan kegiatan berjalan lancar dan kondusif.
Tradisi Nyongkolan: Perekat Silaturahmi dan Pelestarian Budaya
Nyongkolan merupakan tradisi arak-arakan pengantin yang diiringi oleh keluarga dan kerabat, biasanya diramaikan dengan musik tradisional Gendang Beleq. Tradisi ini bukan hanya sekadar perayaan pernikahan, tetapi juga sebagai ajang silaturahmi antar keluarga dan pelestarian budaya Sasak.
Iring-iringan Nyongkolan seringkali melintasi jalanan umum, sehingga pengamanan dan pengaturan lalu lintas menjadi penting untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan masyarakat.
Pengamanan Terpadu untuk Kelancaran Prosesi
Prosesi Nyongkolan dari Dusun Mendawa menuju Dusun Kesuma dimulai pada pukul 16.10 WITA dan berakhir pada pukul 17.40 WITA. Selama prosesi berlangsung, Bhabinkamtibmas dan Babinsa bekerja sama mengatur arus lalu lintas dan mengawal rombongan Nyongkolan.
Kehadiran petugas keamanan ini memberikan rasa aman dan nyaman bagi peserta Nyongkolan maupun pengguna jalan lainnya.
Kapolsek Gerung, Polres Lombok Barat, Polda NTB, Iptu I Gusti Agung Bayu Damana, memberikan keterangan terkait pengamanan kegiatan ini.
“Pengamanan tradisi Nyongkolan ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Kami berkoordinasi dengan Bhabinkamtibmas dan Babinsa di wilayah untuk memastikan setiap kegiatan masyarakat berjalan lancar dan kondusif,” ujarnya.
Beliau menambahkan bahwa sinergi antara Polri dan TNI sangat penting dalam menciptakan situasi kamtibmas yang baik di tengah masyarakat.
“Kerja sama yang solid antara Bhabinkamtibmas dan Babinsa di lapangan sangat efektif dalam mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat,” lanjut Iptu I Gusti Agung Bayu Damana.
Sinergi Bhabinkamtibmas dan Babinsa: Menjamin Keamanan dan Ketertiban
Kolaborasi antara Bhabinkamtibmas dan Babinsa dalam pengamanan kegiatan masyarakat seperti Nyongkolan ini merupakan wujud sinergi antara Polri dan TNI dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Bhabinkamtibmas yang bertugas di tingkat desa memiliki pemahaman yang baik tentang kondisi dan karakteristik wilayahnya, sedangkan Babinsa memiliki peran penting dalam pembinaan teritorial. Kombinasi kedua kekuatan ini menghasilkan pengamanan yang efektif dan efisien.
Aiptu I W Suartana, Bhabinkamtibmas Desa Banyu Urip, menjelaskan bahwa pengamanan Nyongkolan ini dilakukan untuk meminimalisir potensi gangguan kamtibmas dan memastikan kelancaran arus lalu lintas.
“Kami berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dengan hadir di tengah-tengah kegiatan mereka. Pengawalan ini juga bertujuan untuk mencegah terjadinya kemacetan dan gangguan keamanan lainnya,” tuturnya.
Senada dengan itu, Sertu Asikin, Babinsa Desa Banyu Urip, menambahkan bahwa koordinasi yang baik antara Bhabinkamtibmas dan Babinsa menjadi kunci keberhasilan pengamanan ini. “Komunikasi dan koordinasi yang intensif memungkinkan kami untuk merespons dengan cepat setiap perkembangan situasi di lapangan,” imbuhnya.
Apresiasi Masyarakat atas Pengamanan yang Profesional
Kegiatan pengamanan Nyongkolan ini mendapat apresiasi positif dari masyarakat. Kehadiran petugas keamanan dirasakan memberikan rasa aman dan nyaman bagi peserta Nyongkolan maupun pengguna jalan. Kelancaran arus lalu lintas juga menjadi bukti efektivitas pengamanan yang dilakukan.
Kesimpulan
Pengamanan tradisi Nyongkolan di Lombok Barat ini menunjukkan komitmen Polri dan TNI dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Sinergi antara Bhabinkamtibmas dan Babinsa menjadi kunci keberhasilan pengamanan kegiatan masyarakat.
Diharapkan, sinergi ini terus ditingkatkan untuk menciptakan situasi kamtibmas yang kondusif di seluruh wilayah Lombok Barat. Dengan pengamanan yang profesional, tradisi Nyongkolan dapat terus dilestarikan sebagai bagian dari kekayaan budaya Sasak.