Alishter Edukasi Petani di Lombok Barat Gunakan Herbisida

Alishter Edukasi Petani di Lombok Barat Gunakan Herbisida.
Alishter Edukasi Petani di Lombok Barat Gunakan Herbisida. (Ist)

lombokprime – Dalam upaya meningkatkan pemahaman petani mengenai penggunaan herbisida berbahan aktif parakuat diklorida secara aman dan efisien, Aliansi Stewardship Herbisida Terbatas (Alishter) menyelenggarakan kegiatan edukasi komprehensif bagi 100 petani dari lima kecamatan di Kabupaten Lombok Barat.

Kegiatan ini digelar di Agrowisata Petik Melon, Kebon Ayu, Kecamatan Gerung, dengan menggandeng Dinas Pertanian dan Dinas Kesehatan setempat. Fokus utama kegiatan adalah pembekalan keterampilan dan pengetahuan petani tentang cara penggunaan herbisida yang benar agar aman bagi diri sendiri, lingkungan, serta berdampak positif terhadap hasil pertanian.

Optimalisasi Herbisida, Minimalkan Risiko

Sebagai asosiasi yang mewadahi perusahaan produsen herbisida berbahan aktif parakuat diklorida, Alishter memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan produknya digunakan secara bertanggung jawab.

“Kami memberikan materi yang mencakup seluruh aspek penggunaan herbisida, mulai dari membaca label produk, pemahaman dosis yang tepat, hingga bagaimana menangani limbah pestisida dengan benar,” ujar Bagus Fajar, perwakilan Alishter dari Jakarta, saat memberikan edukasi.

Menurutnya, penggunaan herbisida tidak hanya soal aplikasi di lapangan, tetapi juga tentang kesadaran akan dampak jangka panjang bagi kesehatan petani dan lingkungan. Karena itu, pelatihan ini juga memberikan panduan praktis tentang personal protective equipment (PPE) yang wajib digunakan saat pengaplikasian herbisida.

Kolaborasi Lintas Sektor: Pertanian dan Kesehatan

Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Alishter, Dinas Pertanian, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat. Kolaborasi ini menunjukkan pentingnya pendekatan lintas sektor dalam menjaga keberlanjutan sistem pertanian modern.

Kepala Dinas Pertanian Lombok Barat, Damayanti Widyaningrum, menyambut baik inisiatif ini dan mengapresiasi kontribusi Alishter terhadap petani lokal.

“Kami sangat bahagia dan terbantu dengan pelatihan ini. Petani kami sangat membutuhkan pembaruan ilmu seperti ini, karena tantangan di lapangan terus berkembang. Harapannya, pelatihan seperti ini bisa terus berlanjut,” ujarnya.

Menuju Pertanian yang Aman dan Berkelanjutan

Edukasi yang diberikan tidak hanya berdampak pada peningkatan produksi, namun juga mendorong terwujudnya praktik pertanian yang berkelanjutan. Para petani dibekali informasi tentang teknik aplikasi herbisida yang tepat sasaran dan minim risiko pencemaran.

Dengan pengetahuan yang lebih baik mengenai pengelolaan herbisida, petani dapat menghindari kesalahan umum seperti overdosis atau pencemaran air tanah yang berbahaya.

Program ini juga mendukung agenda nasional dalam mewujudkan pertanian yang aman pangan dan ramah lingkungan, selaras dengan prinsip Good Agricultural Practices (GAP) yang kini semakin diadopsi dalam kebijakan pertanian daerah.

Potensi Replikasi di Daerah Lain

Melihat antusiasme dan kebutuhan petani terhadap pelatihan ini, Alishter membuka peluang untuk menyelenggarakan kegiatan serupa di wilayah lain di Indonesia. Dengan pendekatan berbasis edukasi dan pendampingan langsung, Alishter berharap bisa menjadi bagian dari solusi peningkatan kualitas pertanian nasional.

“Kami ingin memastikan setiap petani yang menggunakan produk kami tahu bagaimana menggunakannya dengan aman. Karena itu, edukasi seperti ini akan terus kami dorong,” tambah Bagus Fajar.

Langkah Alishter dalam memberdayakan petani Lombok Barat melalui edukasi penggunaan herbisida menjadi contoh konkret bahwa kolaborasi sektor swasta dan pemerintah daerah dapat menghasilkan dampak nyata. Diharapkan ke depan, lebih banyak inisiatif serupa yang dapat membantu petani Indonesia dalam meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan kesehatan dan kelestarian lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *