5. Mengikuti Semua Tren Fashion dan Gadget Terbaru
Dunia fashion dan teknologi memang berkembang sangat pesat. Setiap bulan, selalu ada tren baru yang muncul dan bikin kita merasa ketinggalan kalau nggak ikut memilikinya. Tapi, coba pikirkan lagi, apakah kamu benar-benar membutuhkan smartphone keluaran terbaru setiap tahun? Atau semua pakaian dengan model terkini?
Mengikuti tren memang menyenangkan, tapi kalau sampai mengorbankan stabilitas keuangan, tentu nggak bijak. Lebih baik, fokus pada kualitas daripada kuantitas. Beli pakaian atau gadget yang memang kamu butuhkan dan memiliki kualitas yang baik sehingga bisa bertahan lebih lama. Jangan biarkan dirimu terjebak dalam siklus konsumsi berlebihan hanya karena ingin terlihat up-to-date.
6. Membeli Barang-Barang yang Sebenarnya Bisa Dipinjam atau Disewa
Sebelum memutuskan untuk membeli suatu barang, coba deh pikirkan, seberapa sering kamu akan menggunakannya? Kalau hanya sesekali atau bahkan jarang, mungkin lebih baik kamu meminjamnya dari teman atau menyewanya. Misalnya, kamu hanya butuh alat berkebun setahun sekali, atau gaun pesta yang hanya akan kamu pakai satu kali. Daripada membeli dan akhirnya hanya disimpan di gudang, lebih baik pinjam atau sewa saja. Selain lebih hemat, kamu juga nggak perlu repot menyimpan dan merawatnya.
7. Terlalu Banyak Menggunakan Kartu Kredit untuk Hal Konsumtif
Kartu kredit memang bisa memudahkan kita dalam bertransaksi, tapi kalau tidak digunakan dengan bijak, bisa jadi bumerang. Terlalu sering menggunakan kartu kredit untuk membeli barang-barang konsumtif yang sebenarnya tidak kita butuhkan bisa membuat tagihan membengkak dan akhirnya kita terlilit utang.
Sebaiknya, gunakan kartu kredit hanya untuk keperluan yang mendesak atau untuk memanfaatkan promo dan cashback yang menguntungkan. Pastikan kamu selalu membayar tagihan kartu kredit tepat waktu dan lunas agar tidak terkena bunga yang tinggi. Lebih baik lagi kalau kamu bisa mengurangi ketergantungan pada kartu kredit dan lebih fokus pada penggunaan uang tunai atau debit.
8. Mengabaikan Promo dan Diskon yang Ada
Di era serba digital ini, ada banyak sekali promo dan diskon yang bisa kita manfaatkan untuk berbelanja lebih hemat. Mulai dari promo cashback, potongan harga, hingga gratis ongkos kirim. Sayangnya, banyak dari kita yang seringkali mengabaikan kesempatan ini.
Sebelum berbelanja, coba deh luangkan waktu sebentar untuk mencari informasi tentang promo dan diskon yang sedang berlaku. Kamu bisa mengecek website toko, media sosial, atau aplikasi khusus yang menyediakan informasi tentang promo. Dengan memanfaatkan promo dan diskon, kamu bisa mendapatkan barang yang sama dengan harga yang lebih murah. Lumayan kan, selisihnya bisa kamu gunakan untuk keperluan lain.
9. Tidak Membuat Anggaran Bulanan dan Melacak Pengeluaran
Salah satu kunci utama dalam mengelola keuangan adalah dengan memiliki anggaran bulanan dan melacak pengeluaran. Tanpa anggaran, kita jadi nggak tahu ke mana saja uang kita pergi dan seringkali tanpa sadar sudah menghabiskan lebih dari yang seharusnya.
Coba deh, mulai sekarang, buat anggaran bulanan yang jelas. Alokasikan dana untuk kebutuhan pokok, tabungan, investasi, dan hiburan. Kemudian, lacak setiap pengeluaranmu, sekecil apapun itu. Dengan begitu, kamu bisa melihat pos-pos mana saja yang bisa kamu hemat dan area mana yang perlu kamu perbaiki dalam pengelolaan keuanganmu. Ada banyak aplikasi atau spreadsheet yang bisa kamu gunakan untuk membantu proses ini.
10. Menunda atau Mengabaikan Pembayaran Tagihan
Menunda atau mengabaikan pembayaran tagihan, seperti tagihan listrik, air, internet, atau cicilan, bisa berakibat buruk pada keuanganmu. Selain bisa dikenakan denda keterlambatan, riwayat pembayaran yang buruk juga bisa mempengaruhi skor kreditmu di masa depan.
Sebaiknya, atur jadwal pembayaran tagihanmu dengan baik. Manfaatkan fitur auto-debit jika memungkinkan agar kamu tidak perlu khawatir lupa membayar. Prioritaskan pembayaran tagihan-tagihan penting agar keuanganmu tetap sehat dan terhindar dari masalah yang lebih besar.






