Melupakan Biaya Tersembunyi Perceraian
Selain biaya pengacara dan biaya pengadilan yang sudah jelas, perceraian seringkali menimbulkan biaya-biaya tersembunyi yang tidak terduga. Biaya-biaya ini jika tidak diantisipasi bisa menggerogoti keuangan Anda secara perlahan.
Beberapa contoh biaya tersembunyi yang mungkin muncul antara lain biaya untuk pindah rumah, biaya untuk membeli perabotan baru jika Anda harus memulai dari awal, biaya untuk penitipan anak jika Anda menjadi orang tua tunggal, atau bahkan biaya terapi untuk mengatasi dampak emosional perceraian. Selain itu, Anda mungkin perlu mengeluarkan uang untuk mengubah dokumen-dokumen penting seperti kartu identitas, rekening bank, dan polis asuransi. Buatlah perkiraan yang realistis tentang semua potensi biaya yang mungkin timbul dan sisihkan dana untuk menanggungnya. Jangan sampai Anda terpaksa berutang hanya untuk memenuhi kebutuhan dasar setelah bercerai.
Menggunakan Kartu Kredit untuk Pengeluaran Sehari-hari
Di masa-masa sulit setelah perceraian, godaan untuk mengandalkan kartu kredit untuk menutupi kekurangan dana mungkin sangat besar. Namun, ini adalah jebakan finansial yang harus Anda hindari sebisa mungkin. Bunga kartu kredit yang tinggi akan membuat utang Anda menumpuk dengan cepat dan semakin sulit untuk dilunasi.
Alih-alih menggunakan kartu kredit, cobalah untuk mencari cara lain untuk mengatasi masalah keuangan jangka pendek. Anda bisa mencari pekerjaan sampingan, menjual barang-barang yang tidak terpakai, atau meminta bantuan dari keluarga atau teman jika memungkinkan. Jika Anda sudah terlanjur memiliki utang kartu kredit, buatlah rencana untuk melunasinya secepat mungkin. Prioritaskan pembayaran utang dengan bunga tertinggi terlebih dahulu. Ingat, kebebasan finansial tidak akan pernah tercapai jika Anda terus terjerat dalam utang kartu kredit.
Tidak Memperbarui Dokumen Keuangan
Setelah resmi bercerai, ada banyak dokumen keuangan yang perlu Anda perbarui. Melupakan atau menunda hal ini bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Beberapa dokumen penting yang perlu diperhatikan antara lain rekening bank, kartu kredit, polis asuransi (jiwa, kesehatan, kendaraan, rumah), surat wasiat, dan dokumen investasi.
Pastikan nama dan informasi kontak pada semua dokumen tersebut sudah sesuai dengan status dan alamat terbaru Anda. Hapus mantan pasangan Anda sebagai penerima manfaat atau pemilik bersama jika diperlukan. Perbarui juga informasi ahli waris pada polis asuransi dan surat wasiat Anda. Langkah-langkah sederhana ini akan melindungi kepentingan finansial Anda dan memastikan bahwa aset Anda akan didistribusikan sesuai dengan keinginan Anda jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Mengabaikan Dana Pensiun dan Investasi
Dalam proses perceraian yang penuh tekanan, dana pensiun dan investasi seringkali terabaikan. Padahal, aset-aset ini memiliki peran penting dalam keamanan finansial jangka panjang Anda. Jangan sampai Anda mengorbankan masa depan finansial Anda hanya untuk menyelesaikan perceraian dengan cepat.
Pelajari dengan seksama bagaimana dana pensiun dan investasi Anda akan dibagi. Di banyak negara, dana pensiun yang diperoleh selama masa pernikahan dianggap sebagai harta gono gini dan harus dibagi secara adil. Konsultasikan dengan penasihat keuangan untuk memahami opsi terbaik untuk membagi aset-aset ini tanpa menimbulkan kerugian pajak yang besar. Pastikan Anda tetap memiliki rencana pensiun yang solid setelah bercerai. Jika perlu, mulailah berinvestasi lagi untuk membangun kembali portofolio Anda. Ingat, masa depan finansial Anda tetap menjadi prioritas.






