1. Downsizing dan Pindah ke Hunian yang Lebih Praktis
Salah satu tren yang semakin populer adalah downsizing, yaitu menjual rumah besar dan pindah ke hunian yang lebih kecil dan lebih mudah dikelola. Hunian ini bisa berupa apartemen, townhouse, atau rumah dengan satu lantai. Motivasi di balik tren ini beragam, mulai dari mengurangi biaya perawatan dan pajak properti, hingga mencari lingkungan yang lebih sesuai dengan gaya hidup di usia senja, seperti dekat dengan fasilitas kesehatan atau transportasi umum.
Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa sekitar 30% baby boomer berencana untuk melakukan downsizing dalam beberapa tahun ke depan. Faktor-faktor seperti berkurangnya anggota keluarga di rumah, meningkatnya biaya perawatan rumah, dan keinginan untuk memiliki gaya hidup yang lebih sederhana menjadi pendorong utama tren ini.
2. Memanfaatkan Teknologi untuk Mengelola Properti dari Jarak Jauh
Kemajuan teknologi juga memberikan kemudahan bagi baby boomer dalam mengelola properti mereka, terutama jika mereka tidak lagi tinggal di properti tersebut. Aplikasi dan platform online memungkinkan mereka untuk memantau kondisi properti, berkomunikasi dengan penyewa atau pengelola properti, dan bahkan mengelola keuangan terkait properti dari mana saja.
3. Pertimbangan untuk Pilihan Hunian Alternatif
Selain downsizing, beberapa baby boomer juga mulai mempertimbangkan pilihan hunian alternatif yang lebih sesuai dengan kebutuhan mereka di usia senja. Pilihan ini bisa berupa:
- Komunitas Pensiunan (Retirement Communities): Komunitas ini menawarkan berbagai fasilitas dan layanan yang dirancang khusus untuk lansia, seperti perawatan kesehatan, kegiatan sosial, dan keamanan 24 jam.
- Hunian Berbantuan (Assisted Living Facilities): Fasilitas ini menyediakan bantuan untuk aktivitas sehari-hari bagi lansia yang membutuhkan dukungan lebih, seperti mandi, berpakaian, dan makan.
- Tinggal Bersama Keluarga: Beberapa baby boomer memilih untuk tinggal bersama anak atau cucu mereka di usia senja, baik untuk mendapatkan dukungan maupun untuk mempererat hubungan keluarga.
4. Meningkatnya Kesadaran akan Perencanaan Warisan
Seiring bertambahnya usia, kesadaran akan pentingnya perencanaan warisan juga semakin meningkat di kalangan baby boomer. Mereka mulai memikirkan bagaimana properti mereka akan diwariskan kepada generasi selanjutnya, termasuk implikasi pajak dan aspek hukum lainnya. Konsultasi dengan ahli waris dan perencana keuangan menjadi semakin umum untuk memastikan transisi aset yang lancar dan sesuai dengan keinginan mereka.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pengelolaan Properti
Keputusan baby boomer dalam mengelola properti mereka di usia senja dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Beberapa faktor penting yang perlu dipertimbangkan antara lain:
- Kondisi Kesehatan dan Mobilitas: Kesehatan fisik dan kemampuan untuk bergerak akan sangat mempengaruhi jenis hunian yang paling sesuai. Lansia dengan masalah kesehatan mungkin lebih memilih hunian yang menawarkan fasilitas perawatan atau akses mudah ke layanan kesehatan.
- Kondisi Keuangan: Situasi keuangan secara keseluruhan akan menentukan opsi pengelolaan properti yang paling realistis. Mereka yang memiliki sumber pendapatan pensiun yang cukup mungkin lebih fleksibel dalam memilih, sementara yang memiliki keterbatasan finansial mungkin perlu mempertimbangkan opsi yang dapat menghasilkan pendapatan tambahan.
- Preferensi Pribadi dan Gaya Hidup: Beberapa baby boomer mungkin masih aktif dan menikmati tinggal di rumah besar dengan taman yang luas, sementara yang lain mungkin lebih memilih gaya hidup yang lebih sederhana dan praktis di hunian yang lebih kecil.
- Dukungan Keluarga: Ketersediaan dukungan dari keluarga, terutama anak-anak, juga dapat mempengaruhi keputusan terkait hunian dan pengelolaan properti.
- Kondisi Pasar Properti: Tren pasar properti saat ini dan prospek ke depan juga akan menjadi pertimbangan penting, terutama jika mereka berencana untuk menjual atau menyewakan properti.
Perspektif Kaum Muda: Apa yang Bisa Dipelajari?
Bagi generasi yang lebih muda, bagaimana baby boomer mengelola properti mereka di usia senja dapat memberikan pelajaran berharga tentang perencanaan keuangan dan investasi jangka panjang. Beberapa poin penting yang bisa dipetik:






