Gen Z Sudah Muak! Ini Hal-hal yang Mereka Tinggalkan

Gen Z Sudah Muak! Ini Hal-hal yang Mereka Tinggalkan
Gen Z Sudah Muak! Ini Hal-hal yang Mereka Tinggalkan (www.freepik.com)

lombokprime.com – Di era digital yang serba cepat ini, Gen Z dikenal sebagai generasi yang cerdas dalam mengelola prioritas dan sumber daya mereka. Bukan berarti pelit, melainkan lebih tepat disebut bijak. Mereka memiliki perspektif yang unik tentang nilai dan investasi, sehingga ada beberapa hal yang menurut mereka sudah tidak lagi layak diperjuangkan atau tidak sepadan dengan nilai yang dikeluarkan. Fenomena ini bukan tanpa alasan; gaya hidup digital dan perubahan sosial telah membentuk pola pikir yang mengutamakan efisiensi, keberlanjutan, dan pengalaman yang bermakna dibandingkan konsumsi materialistik semata. Mari kita selami 12 hal yang Gen Z anggap tidak lagi worth it di era modern ini.

Menghabiskan Uang untuk Pakaian Sekali Pakai (Fast Fashion)

Pernahkah kamu merasa lemari pakaian penuh, tapi selalu ada yang kurang? Atau, baru beli baju, eh minggu depan sudah bosan? Nah, Gen Z sadar betul tentang dampak fast fashion yang merugikan lingkungan dan juga dompet. Mereka lebih memilih investasi pada pakaian berkualitas tinggi yang tahan lama atau bahkan berburu barang thrift yang unik dan ramah lingkungan. Konsep membeli pakaian hanya untuk satu acara atau mengikuti tren sesaat dianggap tidak worth it karena siklusnya yang cepat dan kontribusinya terhadap limbah tekstil. Alih-alih mengejar diskon besar-besaran untuk barang yang cepat rusak, Gen Z lebih suka mencari gaya personal yang otentik dan berkelanjutan. Ini bukan tentang tampilan luar semata, melainkan kesadaran akan jejak karbon dan etika produksi.

Langganan Berbayar yang Jarang Digunakan

Di zaman serba subscription seperti sekarang, rasanya hampir semua layanan punya opsi berlangganan. Mulai dari platform streaming film, musik, aplikasi produktivitas, hingga game. Gen Z sangat jeli dalam mengidentifikasi mana yang benar-benar mereka butuhkan dan mana yang hanya jadi beban tagihan bulanan. Mereka akan meninjau ulang secara berkala, apakah langganan tersebut benar-benar memberikan nilai atau hanya sekadar terdaftar dan jarang disentuh. Daripada memiliki banyak langganan yang jarang terpakai, mereka cenderung fokus pada beberapa layanan esensif yang benar-benar menunjang gaya hidup atau pekerjaan mereka. Ini adalah bentuk pengelolaan keuangan yang cerdas, bukan keinginan untuk menghemat semata, tetapi untuk memaksimalkan setiap pengeluaran.

 Mengikuti Tren Sosial Media Secara Buta

Media sosial memang tempat yang asyik untuk bersosialisasi dan mencari inspirasi. Namun, Gen Z juga melihat sisi gelapnya. Mereka sadar bahwa terlalu fokus mengikuti setiap tren yang viral bisa sangat menguras energi, waktu, dan bahkan uang. Dari membeli barang yang sedang hype hingga melakukan tantangan yang tidak relevan, Gen Z cenderung lebih selektif. Mereka lebih mengutamakan orisinalitas dan koneksi yang bermakna dibandingkan validasi dari like dan followers. Kesehatan mental juga menjadi perhatian utama; mereka tahu kapan harus disconnect dan fokus pada kehidupan nyata. Mengikuti tren secara buta dianggap tidak worth it karena seringkali hanya memberikan kepuasan sesaat dan mengaburkan identitas diri yang sebenarnya.

Makanan atau Minuman Mahal Hanya untuk Konten

Pernah lihat teman rela antre panjang atau bayar mahal untuk makanan atau minuman yang “instagramable”? Nah, bagi Gen Z, hal itu dianggap kurang relevan jika tujuannya hanya untuk konten semata. Mereka lebih menghargai rasa, kualitas, dan pengalaman bersantap yang sebenarnya. Jika memang enak dan sesuai selera, mengapa tidak? Tapi jika hanya demi foto bagus yang akhirnya dibuang setelah difoto, itu jelas tidak worth it. Mereka lebih suka menemukan hidden gem atau tempat makan yang nyaman dan terjangkau, daripada hanya mengejar popularitas visual di media sosial. Ini adalah refleksi dari pendekatan mereka yang lebih autentik terhadap pengalaman, bukan sekadar pencitraan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *