Berapa Kali Idealnya Suami Istri Berhubungan?

Berapa Kali Idealnya Suami Istri Berhubungan?
Berapa Kali Idealnya Suami Istri Berhubungan? (www.freepik.com)

lombokprime.com – Pertanyaan tentang berapa kali idealnya suami istri berhubungan memang seringkali muncul dalam benak pasangan. Jawabannya ternyata tidak sesederhana angka pasti, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor menarik seperti usia dan gaya hidup yang dijalani. Mari kita telaah lebih dalam!

Mengapa Frekuensi Berhubungan Intim Itu Penting dalam Pernikahan?

Sebelum membahas angka, penting untuk memahami mengapa topik ini begitu relevan dalam konteks pernikahan. Hubungan intim bukan hanya tentang pemenuhan kebutuhan biologis semata, tetapi juga merupakan salah satu pilar penting dalam membangun dan memelihara keharmonisan rumah tangga.

  • Mempererat Ikatan Emosional: Sentuhan fisik dan keintiman emosional yang terjalin saat berhubungan intim dapat memperkuat rasa cinta, kasih sayang, dan kedekatan antara suami dan istri. Hormon oksitosin, yang sering disebut sebagai “hormon cinta,” dilepaskan selama aktivitas seksual, menciptakan perasaan bahagia dan terhubung.
  • Meningkatkan Komunikasi: Diskusi terbuka tentang preferensi dan kebutuhan seksual dapat meningkatkan komunikasi yang sehat dalam hubungan. Ini membantu pasangan untuk saling memahami dan memenuhi ekspektasi masing-masing.
  • Menurunkan Stres: Berhubungan intim dapat menjadi cara yang efektif untuk melepaskan stres dan ketegangan. Aktivitas fisik ini memicu pelepasan endorfin, yang memiliki efek menenangkan dan meningkatkan suasana hati.
  • Menjaga Kesehatan Fisik: Penelitian menunjukkan bahwa kehidupan seks yang aktif dapat memberikan manfaat kesehatan fisik, seperti meningkatkan kualitas tidur, memperkuat sistem kekebalan tubuh, dan bahkan mengurangi risiko penyakit tertentu.
  • Mempertahankan Keintiman Seiring Waktu: Seiring berjalannya waktu, tantangan dan rutinitas sehari-hari dapat memengaruhi keintiman dalam pernikahan. Memprioritaskan hubungan intim membantu menjaga api asmara tetap menyala.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Frekuensi Berhubungan Intim

Lantas, berapa kali sebenarnya frekuensi yang dianggap “ideal”? Seperti yang disebutkan sebelumnya, tidak ada jawaban tunggal yang berlaku untuk semua pasangan. Berikut adalah beberapa faktor kunci yang memengaruhi frekuensi berhubungan intim:

Usia

Usia menjadi salah satu faktor paling signifikan yang memengaruhi frekuensi berhubungan intim. Secara umum, frekuensi cenderung menurun seiring bertambahnya usia.

  • Usia 20-an: Pada usia ini, tingkat hormon seksual biasanya berada pada puncaknya. Banyak pasangan di usia 20-an melaporkan berhubungan intim beberapa kali dalam seminggu, bahkan mungkin setiap hari. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior menemukan bahwa pasangan berusia 18-29 tahun rata-rata berhubungan seks sekitar 112 kali per tahun, atau sedikit lebih dari dua kali seminggu.
  • Usia 30-an: Frekuensi mungkin sedikit menurun dibandingkan usia 20-an, tetapi sebagian besar pasangan masih aktif secara seksual. Tanggung jawab pekerjaan, keluarga, dan keuangan mungkin mulai memainkan peran, memengaruhi waktu dan energi yang tersedia untuk berhubungan intim. Rata-rata, pasangan di usia 30-an berhubungan seks sekitar 86 kali per tahun, atau sekitar 1-2 kali seminggu.
  • Usia 40-an dan 50-an: Perubahan hormonal, seperti penurunan kadar estrogen pada wanita dan testosteron pada pria, dapat memengaruhi libido dan frekuensi berhubungan intim. Namun, banyak pasangan di usia ini yang masih menikmati kehidupan seks yang memuaskan. Studi menunjukkan bahwa pasangan berusia 40-an dan 50-an rata-rata berhubungan seks sekitar 50 kali per tahun, atau sekitar sekali seminggu.
  • Usia 60-an ke Atas: Meskipun frekuensi mungkin terus menurun, bukan berarti kehidupan seks harus berakhir. Banyak pasangan lanjut usia tetap aktif secara seksual dan menemukan cara lain untuk menjaga keintiman. Kesehatan fisik dan emosional menjadi faktor penting pada usia ini.

Penting untuk diingat bahwa angka-angka ini hanyalah rata-rata. Setiap individu dan pasangan memiliki tingkat libido dan preferensi yang berbeda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *