Cinta Saja Tidak Cukup! Ini yang Bikin Pernikahan Awet

Cinta Saja Tidak Cukup! Ini yang Bikin Pernikahan Awet
Cinta Saja Tidak Cukup! Ini yang Bikin Pernikahan Awet (www.freepik.com)

lombokprime.com – Pernikahan yang langgeng dan harmonis bukanlah sekadar tentang cinta yang membara, melainkan pondasi kuat yang dibangun dari kebiasaan-kebiasaan kecil sehari-hari. Mungkin banyak dari kita berpikir bahwa cinta adalah satu-satunya perekat dalam pernikahan, namun faktanya, hubungan jangka panjang justru lebih sering ditopang oleh interaksi dan rutinitas sederhana yang konsisten. Seperti halnya membangun sebuah rumah megah, dibutuhkan bata demi bata yang diletakkan dengan teliti setiap hari. Kebiasaan-kebiasaan ini seringkali terabaikan, padahal mereka adalah pilar-pilar tak terlihat yang menjaga api asmara tetap menyala dan jembatan komunikasi tetap kokoh.

Dalam dunia yang serba cepat ini, di mana tingkat perceraian terus menunjukkan angka yang mengkhawatirkan – data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa angka perceraian di Indonesia pada tahun 2023 mencapai sekitar 400.000 kasus, sebuah peningkatan signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya – penting bagi kita untuk kembali merenungkan apa yang sebenarnya membuat sebuah pernikahan bisa bertahan menghadapi badai kehidupan. Ini bukan lagi tentang mencari pasangan yang “sempurna”, karena kesempurnaan itu fana. Ini tentang bagaimana dua individu yang tidak sempurna bisa berkomitmen untuk tumbuh bersama melalui tindakan nyata dan konsisten.

Seringkali, film romantis atau media sosial memberikan gambaran yang tidak realistis tentang pernikahan. Kita terpapar pada kisah-kisah cinta yang penuh gairah dan drama, seolah-olah cinta adalah satu-satunya jaminan kebahagiaan abadi. Namun, realitasnya, pernikahan membutuhkan kerja keras, kompromi, dan yang terpenting, kebiasaan-kebiasaan baik yang dipupuk setiap hari. Mari kita selami lebih dalam tujuh kebiasaan kecil yang sering diremehkan, namun memiliki dampak luar biasa dalam menjaga hubungan pernikahan tetap kuat dan langgeng. Ini bukan mantra ajaib, melainkan prinsip-prinsip praktis yang bisa mulai Anda terapkan hari ini.

Menjaga Komunikasi Terbuka dan Jujur

Komunikasi adalah tulang punggung setiap hubungan, dan dalam pernikahan, ini menjadi lebih krusial lagi. Bayangkan sebuah jembatan yang menghubungkan dua pulau; tanpa jembatan itu, sulit bagi kedua pulau untuk saling berinteraksi. Begitulah peran komunikasi. Banyak pasangan yang terjebak dalam rutinitas dan merasa nyaman, lalu lupa untuk benar-benar berbicara satu sama lain. Komunikasi yang terbuka berarti mampu mengungkapkan perasaan, pikiran, dan kebutuhan tanpa takut dihakimi. Ini juga berarti menjadi pendengar yang aktif, bukan hanya menunggu giliran untuk berbicara.

Studi dari University of Denver menemukan bahwa pasangan yang secara aktif terlibat dalam percakapan yang mendalam dan bermakna memiliki tingkat kepuasan pernikahan yang lebih tinggi. Ini bukan hanya tentang membicarakan tagihan atau jadwal anak, melainkan tentang berbagi impian, ketakutan, harapan, dan bahkan hal-hal sepele yang terjadi sepanjang hari. Misalnya, saat pasangan pulang kerja, alih-alih bertanya “Bagaimana harimu?”, cobalah pertanyaan yang lebih spesifik seperti “Apa satu hal paling menarik yang kamu alami hari ini?” atau “Ada hal lucu apa yang terjadi di kantor?” Pertanyaan-pertanyaan semacam ini mendorong percakapan yang lebih mendalam dan menunjukkan bahwa Anda benar-benar peduli. Kejujuran juga sangat penting di sini. Tidak ada pernikahan yang bisa bertahan lama dengan rahasia atau kebohongan. Sekecil apapun masalahnya, bicarakanlah. Jujurlah tentang perasaan Anda, bahkan jika itu sulit.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *