Merasa Bosan dan Jenuh yang Kronis
Ini adalah gejala utama boreout. Rasa bosan yang terus-menerus hadir meskipun sudah mencoba berbagai cara untuk menghilangkannya.
Kurangnya Motivasi dan Antusiasme
Kehilangan minat pada pekerjaan dan merasa enggan untuk memulai atau menyelesaikan tugas. Bahkan hal-hal kecil yang dulunya terasa menarik kini terasa membosankan.
Merasa Lelah dan Lesu
Meskipun tidak melakukan banyak pekerjaan fisik atau mental yang berat, penderita boreout sering merasa lelah dan tidak berenergi. Ini adalah kelelahan psikologis akibat rasa bosan dan frustrasi.
Sulit Berkonsentrasi
Pikiran mudah melayang dan sulit fokus pada pekerjaan yang sedang dilakukan. Perasaan kosong dan tidak adanya tantangan membuat otak tidak terstimulasi untuk berkonsentrasi.
Menunda-nunda Pekerjaan (Prokrastinasi)
Karena merasa tidak tertarik atau tidak termotivasi, penderita boreout cenderung menunda-nunda pekerjaan, bahkan tugas-tugas sederhana sekalipun.
Merasa Tidak Puas dan Frustrasi
Adanya perasaan tidak puas dengan pekerjaan dan merasa terjebak dalam rutinitas yang membosankan. Frustrasi ini bisa meluas ke aspek kehidupan lainnya.
Munculnya Gejala Fisik
Dalam beberapa kasus, boreout juga bisa memicu gejala fisik seperti sakit kepala, gangguan tidur, atau masalah pencernaan akibat stres psikologis.
Produktivitas Menurun
Meskipun mungkin terlihat sibuk, produktivitas sebenarnya menurun karena kurangnya fokus dan motivasi. Pekerjaan seringkali diselesaikan dengan setengah hati.
Sering Melamun dan Berfantasi
Sebagai bentuk pelarian dari kebosanan, penderita boreout sering melamun atau berfantasi tentang hal-hal lain di luar pekerjaan.
Meningkatnya Tingkat Kesalahan
Kurangnya perhatian dan fokus akibat kebosanan bisa menyebabkan peningkatan jumlah kesalahan dalam pekerjaan.
Perbedaan Esensial Antara Boreout dan Burnout: Jangan Sampai Tertukar
Penting untuk membedakan antara boreout dan burnout, meskipun keduanya sama-sama berdampak negatif pada kesejahteraan karyawan. Burnout terjadi akibat tekanan kerja yang berlebihan, tuntutan yang tinggi, dan kurangnya waktu istirahat. Gejalanya meliputi kelelahan ekstrem, sinisme, dan penurunan efikasi diri.
Di sisi lain, boreout terjadi akibat kurangnya tantangan, stimulasi, dan makna dalam pekerjaan. Gejalanya lebih mengarah pada rasa bosan, kurangnya motivasi, dan perasaan tidak berharga. Meskipun berbeda penyebabnya, kedua kondisi ini sama-sama bisa menyebabkan stres, depresi, dan masalah kesehatan lainnya.
Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Health Psychology, karyawan yang mengalami boreout menunjukkan tingkat stres yang signifikan meskipun beban kerja mereka relatif rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kurangnya keterlibatan mental dan emosional dalam pekerjaan juga bisa menjadi sumber stres yang serius.
Dampak Negatif Boreout: Lebih dari Sekadar Hari yang Membosankan
Boreout bukan hanya sekadar membuat hari-hari di kantor terasa membosankan. Dampaknya bisa jauh lebih luas dan merugikan, baik bagi individu maupun organisasi.
Bagi Individu:
- Penurunan Kesehatan Mental: Rasa bosan dan frustrasi yang berkepanjangan bisa memicu stres, kecemasan, dan bahkan depresi.
- Penurunan Kepercayaan Diri: Merasa tidak produktif dan tidak berkontribusi bisa menurunkan rasa percaya diri dan harga diri.
- Stagnasi Karir: Kurangnya tantangan dan kesempatan untuk belajar bisa menghambat perkembangan karir.
- Ketidakpuasan Hidup: Perasaan tidak bahagia di tempat kerja bisa merembet ke aspek kehidupan lainnya, menyebabkan ketidakpuasan secara keseluruhan.
- Masalah Kesehatan Fisik: Stres kronis akibat boreout bisa memicu berbagai masalah kesehatan fisik.
Bagi Organisasi:
- Penurunan Produktivitas: Karyawan yang mengalami boreout cenderung kurang termotivasi dan kurang produktif.
- Tingkat Absensi yang Tinggi: Rasa enggan untuk bekerja bisa menyebabkan peningkatan tingkat absensi.
- Tingkat Turnover Karyawan yang Tinggi: Karyawan yang merasa tidak bahagia dan tidak tertantang cenderung mencari pekerjaan lain.
- Penurunan Kualitas Kerja: Kurangnya fokus dan motivasi bisa menyebabkan penurunan kualitas pekerjaan.
- Citra Perusahaan yang Buruk: Karyawan yang tidak puas bisa menyebarkan citra negatif tentang perusahaan.
Sebuah laporan dari Gallup menunjukkan bahwa karyawan yang tidak terlibat (termasuk mereka yang mengalami boreout) memiliki tingkat absensi 37% lebih tinggi dan 18% lebih rendah produktivitasnya dibandingkan dengan karyawan yang terlibat. Angka ini menunjukkan betapa signifikannya dampak boreout terhadap kinerja organisasi.






